Banyuwangi, JejakIndonesia.id – Sebuah perjuangan luar biasa terjadi di Dusun Sukamade, Desa Sarongan, Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi. Seorang ibu hamil bernama Eliswatin (25) melahirkan di rumahnya sebelum akhirnya ditandu oleh warga melewati sungai untuk mencapai Puskesmas Sumberagung. Kini, kondisi Eliswatin dan bayi laki-lakinya terus menunjukkan perkembangan positif setelah mendapatkan perawatan intensif di RSUD Genteng.
Eliswatin sempat mengalami komplikasi serius berupa retensi plasenta, di mana ari-ari tidak dapat keluar lebih dari 30 menit setelah melahirkan. Bidan Puskesmas Sumberagung berhasil menangani pengeluaran plasenta tersebut sebelum merujuk Eliswatin ke RSUD Genteng. Kondisi wanita itu yang sempat melemah kini perlahan membaik berkat penanganan medis yang cepat dan tepat.
“Alhamdulillah, kondisi pasien sudah mulai membaik dibandingkan dengan hari Sabtu kemarin,” ujar Kepala Puskesmas Sumberagung, dr. Yulius Roni Satrio.
Meski begitu, hemoglobin (Hb) Eliswatin sempat berada pada level rendah sehingga memerlukan transfusi darah. Pada hari pertama, dua kantong darah telah diberikan, dan transfusi kembali dilakukan untuk meningkatkan kadar Hb pasien tersebut.
“Kondisi retensi plasenta seperti ini sangat riskan terhadap ibu dan bayi. Syukurlah, kini kondisi keduanya sudah stabil,” tambah dr. Yulius.
Direktur RSUD Genteng, dr. Hj. Siti Asiyah Anggraeni, MMRS, FISQua, mengonfirmasi bahwa seluruh biaya perawatan Eliswatin dan bayinya ditanggung oleh BPJS Penerima Bantuan Iuran (PBI).
“Pasien dan bayi kini sudah diperbolehkan pulang. Semoga proses pemulihan selanjutnya berjalan lancar,” tuturnya, pada Senin, (13/01/25).
Perjuangan Eliswatin dan para warga yang membantu mengantarnya melewati sungai menjadi kisah yang menyentuh sekaligus mengingatkan pentingnya akses layanan kesehatan di daerah terpencil. Kini, Eliswatin dapat kembali ke rumah dengan bayi laki-lakinya yang sehat dan selamat. (AO)