Binjai – jejakindonesia.id | Pergantian Ketua Fraksi Golkar Binjai dalam pergantian tersebut adanya terendus kepentingan. Bukan hanya Ketua Fraksi Golkar, Ketua Komisi B DPRD Binjai juga ikut terendus.
Yang pastinya lebih kuat indikasi dalam pergantian Ketua Fraksi Golkar di DPRD Binjai dalam masa sisa jabatan periode 2024 – 2029 diduga tidak sesuai dengan regulasi yang ada. Pergantian sebagai Ketua Fraksi Golkar di DPRD Binjai indikasi adanya kepentingan pribadi tidak berdasarkan peraturan perundang-undangan. Kamis (19/6).
Sebelumnya, Ketua Komisi B DPRD Binjai merupakan Ketua DPRD Binjai yang baru definitif. Namun sebelum, dibalik lawan saing untuk mendapatkan kursi sebagai ketua DPRD Binjai, adanya indikasi kuat dalam kepentingan pribadi yang piawai dalam menjalankan tugasnya sebagai anggota.
Lebih lanjut, informasi yang di terima bahwa lawan politik daripada ketua DPRD Binjai yang sudah definitif, lebih mementingkan kepentingan pribadi yang diambil atas kesepakatan bersama sebagai berikut yaitu Ketua Fraksi Golkar di DPRD Binjai.
Ibarat pribahasa, Pagar Makan Tanaman. Apapun akan dilakukan demi sebuah kepentingan, modal udah keluar banyak, kawan seperjuangan akan di lawan, tidak peduli dengan keadaan, setan pun menjadi kawan. Begitu lah isi hati seseorang yang tidak dapat terpungkiri bila piawai dalam hal politik.
Evaluasi lagi,dalam penunjukan ketua Komisi B DPRD Binjai maupun Ketua Fraksi Golkar Binjai. Tupoksi Komisi B harus bisa berjalan sesuai dengan Regulasi yang mementingkan kepentingan masyarakat luas ketimbang kepentingan pribadi.
Sejatinya, tidak ada buah di pohon, akar pada pohon pun jadi.. tidak dapat menjadi Ketua DPRD Binjai, ketua fraksi Golkar pun tidak masalah. Nasib seorang yang baru terjun di dunia politik (Raka).