Jakarta, JejakIndonesia.id — Indonesia tanah air beta merdeka sejak 79 tahun silam, atas kemakmuran dan kekayaan negeri ini menuai niat jahat para kolonial yang ingin merebut dalam bentuk eksploitasi hingga penjajahan genosida selama berabad abad.
Siapa yang rela negerinya dijajah, siapa yang tak ingin merdeka dan hidup bebas tanpa peperangan, bersyukur atas nikmat kemerdekaan rakyat gembira bahagia. Namun pasca kemerdekaan kebahagiaan itu di renggut oleh beberapa rezim penguasa dengan berbagai bentuk penindasan yang berhujung anggapan sia sialah perjuangan.
Bisa ucapan sang proklamator seakan merambah hingga beberapa rezim setelahnya bahkan beliau pun menimpa ucapannya sendiri “Perjuanganku lebih mudah karena melawan penjajah, namun perjuangan kalian akan lebih sulit karena melawan bangsa sendiri.” Ucap Presiden RI Pertama Soekarno.
Segala bentuk penindasan bukanlah suatu yang elok dalam kehidupan bersosial apalagi berbangsa dan bernegara, rakyat butuh kesejahteraan, kedamaian dan kemakmuran. Semuanya bisa didapatkan jika pemimpin bangsa empati terhadap kehidupan rakyatnya.
Jelang indonesia Emas 2045 bangsa ini sudah harus menunjukan kehidupan yang layak atas rakyatnya kemakmuran yang hakiki, tak ada lagi jeritan karna kelaparan, kekurangan lapangan kerja, kerusuhan, ekonomi sudah harus stabil.
jangan halangi Pemimpin Bangsa untuk berbuat baik dengan memanfaatkan jabatan yang di amanahi sebagai orang orang pilihan yang akan membantu Dia memimpin bangsa ini, publik telah melihat tetesan air matanya melihat penderitaan rakyat, kegigihannya dalam merebut tahta kekuasaan orang nomor satu di Tanah air semata hanya untuk kepentingan rakyatnya.
Wujud masyarakat madani tergantung pemimpin bangsa dan rakyat yang mau di atur, sinergi antara aturan dan keinginan rakyat haruslah menjadi parameter kebijakan. Pak Presiden jangan hentikan langkah dan niat baikmu untuk kembalikan kejayaan bangsa dan menjadi kekuatan atas kemakmuran dunia khususnya Negerimu. Meritokrasi sudah saatnya diwujudkan demi keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
SELAMAT HARI HAM NELAYAN DAN MASYARAKAT SIPIL 13 JANUARI
Penulis : Pemerhati situasi Nasional dari tanah Kaili
Mangge Muhlis Muhtar (M3)