Cek Nama wartawan disini atau hubungi redaksi klikdisini.
Accept
Jejak IndonesiaJejak IndonesiaJejak Indonesia
  • Home
  • Ekonomi
  • Hukum & Kriminal
  • Peristiwa
  • Politik
  • Polri
  • Sosial
  • TNI
Search
Technology
  • Box Redaksi
Health
Entertainment
  • Home
  • Ekonomi
  • Hukum & Kriminal
  • Peristiwa
  • Politik
  • Polri
  • Sosial
  • TNI
  • Box Redaksi
© 2022 jejak Indonesia
Reading: Inovasi Mandek, Banyuwangi Diduga Gagal Tampilkan Daya Saing Global ke Wapres
Share
Sign In
Notification Show More
Font ResizerAa
Jejak IndonesiaJejak Indonesia
Font ResizerAa
  • Home
  • Kirim Artikel Baru
  • Box Redaksi
  • Adv
  • Ekonomi
  • Hukum & Kriminal
  • Jejak Indonesia TV
  • Peristiwa
  • Politik
  • Polri
  • Sosial
  • Kontrol Sosial
Search
  • Home Default
  • Hukum & Kriminal
  • Kontrol Sosial
  • Peristiwa
  • Politik
  • Polri
  • Sosial
  • Jejak Indonesia TV
Have an existing account? Sign In
Follow US
  • Box Redaksi
© 2022 jejak Indonesia.
Jejak Indonesia > Blog > Berita > Daerah > Inovasi Mandek, Banyuwangi Diduga Gagal Tampilkan Daya Saing Global ke Wapres
DaerahOpiniPemerintahan

Inovasi Mandek, Banyuwangi Diduga Gagal Tampilkan Daya Saing Global ke Wapres

selamet Solichin
Last updated: Juni 22, 2025 11:45 am
selamet Solichin 89 Views
Share
4 Min Read

Oleh: Andi Purnama, S.H., S.T., M.M.
Pengamat Kebijakan Publik dan Pembangunan

Opini, Banyuwangi – Jejakindonesia.id | Kunjungan Wakil Presiden RI, Gibran Rakabuming Raka ke Banyuwangi seharusnya menjadi momentum penting untuk menunjukkan bahwa daerah ini memiliki lompatan inovasi yang patut dibanggakan, baik di tingkat nasional maupun global. Sayangnya, sajian yang disuguhkan Pemkab Banyuwangi justru berulang pada pola lama, panen tebu, pasar rakyat, dan kampung lobster. Bukan inovasi disruptif, bukan hasil riset anak negeri, bukan pula loncatan teknologi unggulan.

- Advertisement -
Ad imageAd image

Dengan utang sebesar Rp490 miliar, publik tentu berharap ada capaian yang signifikan, bukan sekadar perayaan panen yang simbolik. Apakah panen tebu dengan rendemen biasa bisa diklaim sebagai capaian strategis? Bagaimana jika panen tersebut berasal dari hasil riset lokal yang berhasil menciptakan batang tebu berdiameter 50 cm, yang menyelesaikan defisit 3 juta ton kebutuhan gula nasional? Kini, tidak ada yang ditampilkan kecuali seremonial yang tak menyentuh akar persoalan.

Begitu juga dengan kampung lobster. Padahal saat ini, hanya Vietnam yang menguasai teknologi pembesaran lobster hingga ukuran 1 kg, padahal benihnya berasal dari perairan Indonesia. Mengapa Banyuwangi tidak memposisikan diri sebagai pionir inovasi perikanan nasional? Jika benar-benar ingin tampil membanggakan, maka ajaklah Wapres melihat hasil riset unggulan lokal, bukan rutinitas yang bahkan tak lagi dilirik generasi muda.

Era sebelumnya, Banyuwangi dikenal karena keberanian inovasinya, salah satunya melalui Mall Pelayanan Publik (MPP). Inovasi ini bahkan menjadi objek studi tiru dari berbagai daerah. Namun kini, fungsi perizinan di MPP justru dilaporkan merosot drastis. Alih-alih digitalisasi yang efisien, justru muncul keluhan dari internal pemerintahan sendiri, bahwa sistem digital justru memperumit proses pelayanan. Studi banding ke mana-mana, tapi hasilnya stagnan.

Di sisi lain, tata ruang makin tidak partisipatif. Ploting lokasi pembangunan tanpa melibatkan masyarakat luas, khususnya petani dan pemilik lahan, menimbulkan keresahan dan menghambat produktivitas. Banyak kebijakan terasa elitis, jauh dari kebutuhan riil masyarakat.

Dengan utang daerah Bu massal, proyek inovasi strategis, dan nilai tambah ekonomi. Janji politik tentang kemajuan ekonomi dan kesejahteraan rakyat masih terasa hampa. Apakah tidak lebih tepat jika Wapres diajak meninjau kawasan tambang Tumpang Pitu, yang justru merusak tatanan lingkungan, tapi tak memberi dampak signifikan terhadap pengurangan pengangguran dan eksodus TKI?

Setiap tahun, lebih dari 6.000 perceraian terjadi di Banyuwangi, mayoritas disebabkan masalah ekonomi. Bukankah ini cukup menjadi cermin bahwa masyarakat belum sepenuhnya merasakan manfaat dari program pembangunan?

Gerak seorang Wakil Presiden adalah gerakan mahal, baik dari sisi anggaran maupun momentum strategis. Maka, pemimpin daerah seharusnya mampu menyajikan capaian kelas dunia yang berbasis riset dan teknologi. Bukan hanya panen simbolik yang tidak mencerminkan terobosan.

Kunjungan pejabat tinggi negara seharusnya digunakan untuk menunjukkan bahwa putra-putri Blambangan mampu menembus batas pengetahuan global. Misalnya, panen tebu berdiameter 50 cm hasil riset lokal, atau lobster berteknologi pembesaran mandiri dari benih lokal. Itu yang membanggakan, bukan sekadar memanen rumput odot.

Banyuwangi tidak kekurangan sumber daya, tapi tampaknya mulai kehabisan visi inovatif. Jika kunjungan Wapres hanya disambut dengan tontonan seremonial yang biasa-biasa saja, maka publik berhak bertanya: kemana arah kepemimpinan inovatif Banyuwangi hari ini?

Semoga, pada kunjungan tamu negara berikutnya, yang disajikan bukan panen biasa, tapi panen hasil riset luar biasa. (red)

You Might Also Like

Kebakaran Rumah di Penganjuran Banyuwangi, Kerugian Capai Rp40 Juta

Paving Ambles, Anggaran Lenyap: Jejak Korupsi Menganga di Pengantigan.

Pemkot Pasuruan dan Ombudsman RI Teken Nota Kesepakatan Peningkatan Layanan Publik

Bripka M. Giri Manggala Dampingi Wakil Bupati Tangerang dalam Operasi Pasar di Gudang Tigaraksa

Proyek Infrastruktur di wilayah Kabupaten Banyuwangi Kurang Adanya Pengawasan dan Kontrol dari Pemerintah Daerah serta DPRD Kabupaten Banyuwangi

Share This Article
Facebook Twitter Whatsapp Whatsapp Copy Link Print
Previous Article Pendaratan Darurat di Bandara Kualanamu Akibat Ancaman Bom Kembali Terjadi, TNI Lakukan Tindakan Darurat
Next Article Bripka Dadang melaksanakan giat Patroli Dialogis di Desa Kandawati
- Advertisement -
Ad imageAd image

Stay Connected

235.3kFollowersLike
69.1kFollowersFollow
11.6kFollowersPin
56.4kFollowersFollow
136kSubscribersSubscribe
4.4kFollowersFollow

Latest News

Screening Narkoba PPDB Mandek, Kadisdik Banyuwangi Diduga Kebiri Aturan Daerah
Berita Juni 22, 2025
Kapolri Hadiri CFD Bhayangkara Sport Day, Tinjau Layanan Kesehatan dan Sapa Warga di Bundaran HI
Berita Polri Juni 22, 2025
Kapolri Sapa 34 Polda di Bhayangkara Sport Day, Tekankan Pentingnya Pelayanan dan Kekompakan
Berita Polri Juni 22, 2025
Polresta Tangerang Hadirkan Pelayanan Terbaik di Car Free Day, Wujud Nyata Bhayangkara untuk Masyarakat
Berita Polri Juni 22, 2025
//

Jejak Indonesia salah satu media terpercaya yang menyajikan beberapa berita dari berbagai pelosok di Indonesia

Jejak IndonesiaJejak Indonesia
Follow US
© 2022 Jejak Indonesia. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Lost your password?