Cek Nama wartawan disini atau hubungi redaksi klikdisini.
Accept
Jejak IndonesiaJejak IndonesiaJejak Indonesia
  • Home
  • Ekonomi
  • Hukum & Kriminal
  • Peristiwa
  • Politik
  • Polri
  • Sosial
  • TNI
Search
Technology
  • Box Redaksi
Health
Entertainment
  • Home
  • Ekonomi
  • Hukum & Kriminal
  • Peristiwa
  • Politik
  • Polri
  • Sosial
  • TNI
  • Box Redaksi
© 2022 jejak Indonesia
Reading: DKB Banyuwangi Revitalisasi Sastra Klasik Lewat “Ajar Bareng Lontar Yusuf”
Share
Sign In
Notification Show More
Font ResizerAa
Jejak IndonesiaJejak Indonesia
Font ResizerAa
  • Home
  • Kirim Artikel Baru
  • Box Redaksi
  • Adv
  • Ekonomi
  • Hukum & Kriminal
  • Jejak Indonesia TV
  • Peristiwa
  • Politik
  • Polri
  • Sosial
  • Kontrol Sosial
Search
  • Home Default
  • Hukum & Kriminal
  • Kontrol Sosial
  • Peristiwa
  • Politik
  • Polri
  • Sosial
  • Jejak Indonesia TV
Have an existing account? Sign In
Follow US
  • Box Redaksi
© 2022 jejak Indonesia.
Jejak Indonesia > Blog > Berita > Peristiwa > DKB Banyuwangi Revitalisasi Sastra Klasik Lewat “Ajar Bareng Lontar Yusuf”
Peristiwa

DKB Banyuwangi Revitalisasi Sastra Klasik Lewat “Ajar Bareng Lontar Yusuf”

Anang Cokerz
Last updated: Juni 4, 2025 2:02 am
Anang Cokerz 136 Views
Share
3 Min Read

BANYUWANGI | jejakindonesi.id — Dewan Kesenian Belambangan (DKB) mengawali kalender literasi 2025 dengan menggelar kegiatan bertajuk “Ajar Bareng Lontar Yusuf”, Selasa malam (3/6), di Rumah Budaya Osing (RBO), Desa Kemiren, Kecamatan Glagah, Banyuwangi. Kegiatan tersebut menjadi ikhtiar awal untuk merevitalisasi sastra klasik yang berakar dari tradisi lisan masyarakat Osing.

Berlangsung dalam suasana kontemplatif khas pedesaan, kegiatan ini menghadirkan pengalaman belajar yang egaliter dan terbuka. Tidak ada batas tegas antara pengajar dan peserta. Seluruh peserta duduk sejajar dalam satu lingkaran kesadaran budaya untuk membaca dan melagukan Lontar Yusuf, naskah klasik yang memuat nilai spiritual, historis, dan estetis.

- Advertisement -
Ad imageAd image

Budayawan lokal yang juga pelestari tembang macapat, Kang Pur, hadir sebagai fasilitator utama. Ia membuka sesi dengan pengantar pelaguan Pupuh Kasmaran, salah satu bagian dalam tradisi macapat yang sarat kelembutan rasa dan simbol cinta. “Lontar Yusuf bukan sekadar teks yang dibaca. Melagukannya adalah menyelami rasa, bukan semata olah suara,” kata Kang Pur.

Usai pengantar, peserta bersama-sama membaca bagian awal teks. Kang Pur memberikan demonstrasi teknik pelaguan sesuai pakem tradisi. Setelahnya, peserta diberi kesempatan untuk melagukan bagian teks secara individu. Suasana belajar berlangsung hangat dan suportif, tanpa tekanan atau kompetisi.

Ketua DKB, Hasan Basri, mengatakan bahwa kegiatan ini bukan sekadar ruang apresiasi, melainkan bentuk pendidikan kultural berbasis komunitas. “Rumah Budaya Osing bukan hanya panggung pertunjukan, tetapi juga ruang epistemik bagi literasi sastra lisan,” ujarnya.

Ia menegaskan, Ajar Bareng Lontar Yusuf akan menjadi agenda rutin DKB. Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi jembatan antargenerasi, menghubungkan pelaku budaya senior dengan generasi muda melalui praktik langsung dan dialog terbuka.

Ketua komunitas Lentera Sastra Banyuwangi, Syafaat, menyatakan bahwa Lontar Yusuf memegang posisi penting dalam sejarah penyebaran nilai-nilai Islam di Nusantara, khususnya di wilayah tapal kuda. Ia menekankan pentingnya pendekatan multidimensi dalam membaca teks ini—tidak hanya filologis, tetapi juga teologis dan sosiokultural.

Kegiatan ini diikuti oleh pengurus DKB, anggota Lentera Sastra Banyuwangi, serta berbagai komunitas budaya seperti Pesinaun Sawah Art dan Rumah Topeng dan Wayang Setiap Darma Balu. Sejumlah peserta tampak membawa salinan pribadi Lontar Yusuf, menunjukkan keterikatan emosional dengan naskah tersebut.

Menjelang penutupan, Kang Pur membedah isi bagian awal teks. Ia menyebut Lontar Yusuf sebagai interpretasi khas Jawa dan Osing atas kisah Nabi Yusuf. Salah satu bagian yang menarik perhatian adalah penggambaran wajah Yusuf sebagai “cahyaning jagad”—sebuah metafora harmoni antara keindahan lahir dan batin.

“Melalui Lontar Yusuf, kita belajar keteladanan yang tidak congkak, keindahan yang tidak menjebak, serta cinta yang tidak mengekang,” ujar Kang Pur. “Ini bukan hanya karya sastra, tetapi juga media pendidikan rasa dan nilai.”

Ke depan, DKB berencana memperluas kegiatan ini dalam bentuk seri tematik. Sastra akan dikolaborasikan dengan seni musik, visual, dan pertunjukan dramatik, agar lebih mampu menjangkau generasi muda tanpa melepaskan akar tradisi lokal yang kuat.

You Might Also Like

IS Dan Akun Media Online Dilaporkan Ke Polrestabes Medan Atas Penyebaran No HP Pencemaran Nama Baik Alicia

Lambat Penanganan Pemalsuan Sertifikat Hak Milik Terlapor gentayangan Sekjen LPK PN angkat bicara

Kebijakan Bupati Ipuk Batasi Kantong Plastik, Membuat UMKM Kerajinan Bambu Kembali Bergairah

Kota dan Kesenian: Dinamika Estetika dalam Bayang-Bayang Industrialisasi Surabaya

Sonny T. Danaparamita Mengadakan Sarasehan untuk Memperingati Hari Lahir Pancasila dengan Semangat Kebangsaan

Share This Article
Facebook Twitter Whatsapp Whatsapp Copy Link Print
Previous Article Kebijakan Bupati Ipuk Batasi Kantong Plastik, Membuat UMKM Kerajinan Bambu Kembali Bergairah
Next Article Lambat Penanganan Pemalsuan Sertifikat Hak Milik Terlapor gentayangan Sekjen LPK PN angkat bicara
- Advertisement -
Ad imageAd image

Stay Connected

235.3kFollowersLike
69.1kFollowersFollow
11.6kFollowersPin
56.4kFollowersFollow
136kSubscribersSubscribe
4.4kFollowersFollow

Latest News

Polda Jatim Salurkan Ratusan Hewan Kurban di Hari Raya Idul Adha 1446 H
Berita Polri Juni 6, 2025
Apresiasi Buruh Tani, Polres Situbondo dan Forkopimda Berbagi Sembako Usai Panen Raya Jagung
Polri Juni 6, 2025
Keluarga Besar Makodim 0825/Banyuwangi Gelar Shalat Idul Adha 1446 H Tahun 2025
Berita Juni 6, 2025
Kebersamaan Satgas Pamtas Yonarmed 11 Kostrad dan Warga Warnai Idul Adha 1446 H di Perbatasan
Berita Juni 6, 2025
//

Jejak Indonesia salah satu media terpercaya yang menyajikan beberapa berita dari berbagai pelosok di Indonesia

Jejak IndonesiaJejak Indonesia
Follow US
© 2022 Jejak Indonesia. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Lost your password?