Cek Nama wartawan disini atau hubungi redaksi klikdisini.
Accept
Jejak IndonesiaJejak IndonesiaJejak Indonesia
  • Home
  • Ekonomi
  • Hukum & Kriminal
  • Peristiwa
  • Politik
  • Polri
  • Sosial
  • TNI
Search
Technology
  • Box Redaksi
Health
Entertainment
  • Home
  • Ekonomi
  • Hukum & Kriminal
  • Peristiwa
  • Politik
  • Polri
  • Sosial
  • TNI
  • Box Redaksi
© 2022 jejak Indonesia
Reading: Kota dan Kesenian: Dinamika Estetika dalam Bayang-Bayang Industrialisasi Surabaya
Share
Sign In
Notification Show More
Font ResizerAa
Jejak IndonesiaJejak Indonesia
Font ResizerAa
  • Home
  • Kirim Artikel Baru
  • Box Redaksi
  • Adv
  • Ekonomi
  • Hukum & Kriminal
  • Jejak Indonesia TV
  • Peristiwa
  • Politik
  • Polri
  • Sosial
  • Kontrol Sosial
Search
  • Home Default
  • Hukum & Kriminal
  • Kontrol Sosial
  • Peristiwa
  • Politik
  • Polri
  • Sosial
  • Jejak Indonesia TV
Have an existing account? Sign In
Follow US
  • Box Redaksi
© 2022 jejak Indonesia.
Jejak Indonesia > Blog > Berita > Peristiwa > Kota dan Kesenian: Dinamika Estetika dalam Bayang-Bayang Industrialisasi Surabaya
Peristiwa

Kota dan Kesenian: Dinamika Estetika dalam Bayang-Bayang Industrialisasi Surabaya

Anang Cokerz
Last updated: Juni 3, 2025 6:31 am
Anang Cokerz 71 Views
Share
4 Min Read

SURABAYA | jejakindonesia.id -Kita semua tahu bahwa kota merupakan titik pertemuan antara berbagai kepentingan: ekonomi, politik, sosial, dan budaya. Di dalamnya kehidupan bergerak cepat, sarat kompetisi dan penuh dinamika. Di tengah hiruk pikuk itu, kesenian hadir sebagai cermin, kritik, dan juga pelipur. Namun, ketika industrialisasi berkembang pesat seperti yang terjadi di kota besar semacam Surabaya, ruang bagi kesenian kerap kali menyempit, baik secara fisik maupun simbolik.

Sebagai kota metropolitan terbesar kedua di Indonesia, Surabaya menunjukkan transformasi drastis dalam beberapa dekade terakhir. Dari kota pelabuhan dengan akar kolonial, berkembang menjadi pusat industri, perdagangan dan jasa. Pembangunan infrastruktur pun berjalan masif.

- Advertisement -
Ad imageAd image

Tetapi ada harga yang harus dibayar di balik kemajuan tersebut. Ruang-ruang publik yang dulunya menjadi wadah berekspresi seniman lokal perlahan tergeser oleh kepentingan komersial. Kompleks Balai Pemuda, yang semula menjadi titik kumpul seniman muda, kini harus beradaptasi dengan tekanan ruang kota yang makin padat dan seragam. Seniman tidak lagi hanya bersaing dalam soal estetika, tetapi juga dalam memperjuangkan keberadaan mereka di tengah kota yang makin pragmatis.

Kesenian sebagai Ruang Tanding

Kesenian memang tidak bisa sepenuhnya dikalahkan oleh industrialisasi. Dalam banyak kasus, kesenian berubah menjadi medium perlawanan. Mereka menciptakan ‘ruang tanding’ terhadap narasi kota yang didominasi logika pembangunan dan ekonomi. Apa yang coba dilakukan Forum Pegiat Kesenian Surabaya (FPKS) adalah membuka ruang tanding itu sebagai cara melawan ketimpangan antara industri dan kebutuhan memberi jiwa kepada kota ini.

Kota yang ideal bukan hanya kota yang efisien dan produktif, tetapi juga kota yang memberikan ruang tumbuh bagi ekspresi budaya. Kota seperti Surabaya dapat belajar dari berbagai kota dunia yang mengintegrasikan kesenian dalam rancangan tata ruang, seperti Melbourne dengan galeri publiknya, atau Berlin dengan ruang seni alternatif yang hidup berdampingan dengan kawasan industri.

Kota yang baik bukan kota yang meniadakan konflik antara fungsi ekonomi dan budaya, melainkan kota yang mampu mengelolanya secara adil. Kesenian tidak harus menjadi korban kemajuan. Sebaliknya, ia bisa menjadi mitra dalam membentuk identitas kota yang berdaya, inklusif, dan berjiwa. Maka perlu keberanian kebijakan dan solidaritas komunitas untuk memastikan bahwa di tengah gegap gempita pembangunan, suara-suara estetika tetap punya tempat untuk bersuara dan hidup.

Dua Kegiatan

Tema Kota dan Kesenian inilah yang akan diangkat dalam kegiatan FPKS pada 16 Juni 2025, pukul 19.00 – 21.00 di Galeri Dewan Kesenian Surabaya. Dan pada program kali ini, FPKS menyelenggarakan dua kegiatan. Pertama seni pertunjukan, kedua, workshop penulisan kreatif berbasis sastra.

Untuk workshop penulisan, peserta yang akan diundang adalah kalangan muda dan milenial. Tujuan khususnya untuk mendorong minat mereka mencintai dunia kepenulisan (literasi), dalam hal ini sastra, lebih khusus lagi puisi. Tujuan umumnya membangun kembali Kota Surabaya sebagai Kota Literasi. Goal dari kegiatan ini adalah menerbitkan buku antologi puisi hasil karya para peserta.

Untuk seni pertunjukan, para penyaji yang bakal tampil adalah ; Budi Bi dan Ami Tri dengan Senirupa Pertunjukan. Budi Bi akan mempresentasikan karyanya serta melukis on the spot. Orasi Budaya kali ini menampilkan Henri Nurcahyo. Pilihan kepada Henri ini karena dia dianggap sangat memahami “isi perut” dunia kesenian di kota pahlawan ini, termasuk memahami bagaimana sudut-pandang pengelola kota ini dalam urusan kesenian.

Dari Sastra, khususnya pembacaan puisi yang dikomandani Ribut Wijoto, bakal menarik karena menampilkan lintas generasi mulai dari Don Aryadien, Brigitta Vanessa, Diandra Galuh Puspita, Nihasy Aniqo Dhamar Asyuro, Rara & Aji Kelono.

Irfan Gepeng dari Baya Runcing, yang menurut Heri Lentho merupakan salah satu koreografer progresif di Surabaya,

You Might Also Like

IS Dan Akun Media Online Dilaporkan Ke Polrestabes Medan Atas Penyebaran No HP Pencemaran Nama Baik Alicia

Lambat Penanganan Pemalsuan Sertifikat Hak Milik Terlapor gentayangan Sekjen LPK PN angkat bicara

DKB Banyuwangi Revitalisasi Sastra Klasik Lewat “Ajar Bareng Lontar Yusuf”

Kebijakan Bupati Ipuk Batasi Kantong Plastik, Membuat UMKM Kerajinan Bambu Kembali Bergairah

Sonny T. Danaparamita Mengadakan Sarasehan untuk Memperingati Hari Lahir Pancasila dengan Semangat Kebangsaan

Share This Article
Facebook Twitter Whatsapp Whatsapp Copy Link Print
Previous Article Tekan Hama Tikus, Pemkab Banyuwangi Sebar Ratusan Burung Hantu
Next Article Pemkab Banyuwangi Dukung Percepatan Sertifikasi Aset Wakaf
- Advertisement -
Ad imageAd image

Stay Connected

235.3kFollowersLike
69.1kFollowersFollow
11.6kFollowersPin
56.4kFollowersFollow
136kSubscribersSubscribe
4.4kFollowersFollow

Latest News

Satgas Yonif 521/DY Mengadakan Sholat Idul Adha dan Penyerahan Hewan Kurban di Masjid Al Aqsa 1446 H/2025 M Distrik Walesi
Uncategorized Juni 6, 2025
Beginilah Cara Polresta Banyuwangi Bikin Preman Pensiun, Lewat Call Center 110
Polri Juni 6, 2025
Polresta Malang Kota Libatkan 250 Personel Pengamanan Libur Panjang Hari Raya Idul Adha 1446H
Polri Juni 6, 2025
Polda Jatim Salurkan Ratusan Hewan Kurban di Hari Raya Idul Adha 1446 H
Berita Polri Juni 6, 2025
//

Jejak Indonesia salah satu media terpercaya yang menyajikan beberapa berita dari berbagai pelosok di Indonesia

Jejak IndonesiaJejak Indonesia
Follow US
© 2022 Jejak Indonesia. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Lost your password?