Cek Nama wartawan disini atau hubungi redaksi klikdisini.
Accept
Jejak IndonesiaJejak IndonesiaJejak Indonesia
  • Home
  • Ekonomi
  • Hukum & Kriminal
  • Peristiwa
  • Politik
  • Polri
  • Sosial
  • TNI
Search
Technology
  • Box Redaksi
Health
Entertainment
  • Home
  • Ekonomi
  • Hukum & Kriminal
  • Peristiwa
  • Politik
  • Polri
  • Sosial
  • TNI
  • Box Redaksi
© 2022 jejak Indonesia
Reading: Santri Korban Penganiayaan di Pesantren Wongsorejo Meninggal Dunia: Pengawasan Pesantren Dipertanyakan
Share
Sign In
Notification Show More
Font ResizerAa
Jejak IndonesiaJejak Indonesia
Font ResizerAa
  • Home
  • Kirim Artikel Baru
  • Box Redaksi
  • Adv
  • Ekonomi
  • Hukum & Kriminal
  • Jejak Indonesia TV
  • Peristiwa
  • Politik
  • Polri
  • Sosial
  • Kontrol Sosial
Search
  • Home Default
  • Hukum & Kriminal
  • Kontrol Sosial
  • Peristiwa
  • Politik
  • Polri
  • Sosial
  • Jejak Indonesia TV
Have an existing account? Sign In
Follow US
  • Box Redaksi
© 2022 jejak Indonesia.
Jejak Indonesia > Blog > Berita > Daerah > Santri Korban Penganiayaan di Pesantren Wongsorejo Meninggal Dunia: Pengawasan Pesantren Dipertanyakan
BeritaDaerahPemerintahan

Santri Korban Penganiayaan di Pesantren Wongsorejo Meninggal Dunia: Pengawasan Pesantren Dipertanyakan

selamet Solichin
Last updated: Januari 2, 2025 10:48 am
selamet Solichin 397 Views
Share
3 Min Read

Banyuwangi, JejakIndonesia.id — AR (14), santri asal Buleleng, Bali, yang menjadi korban penganiayaan brutal di Pondok Pesantren NAA Wongsorejo, akhirnya mengembuskan napas terakhirnya di RSUD Blambangan pada Kamis (2/1) pukul 13.30 WIB. AR meninggal setelah menjalani perawatan intensif akibat luka serius yang dideritanya, termasuk pendarahan dan retak di bagian tempurung kepala.

Menurut salah satu kerabat korban, AR baru menimba ilmu di pondok pesantren tersebut sekitar enam bulan lalu. Tragedi ini bermula dari tuduhan bahwa AR mencuri barang di lingkungan pesantren. Tuduhan itu kemudian berbuntut aksi main hakim sendiri oleh enam seniornya, yang berujung pada pengeroyokan brutal terhadap AR.

- Advertisement -
Ad imageAd image

“Dia dituduh mencuri, lalu dipukuli hingga kondisinya kritis. Kepala AR bahkan mengalami pendarahan serius dan tempurungnya pecah,” ungkap kerabat korban dengan nada penuh haru saat ditemui di RSUD Blambangan.

Kapolresta Banyuwangi, Kombespol Rama Samtama Putra, menyatakan pihaknya terus mendalami kasus ini untuk mengungkap motif sebenarnya di balik penganiayaan tersebut. Enam pelaku yang diduga terlibat kini telah diamankan di Mapolresta Banyuwangi.

“Kami masih menyelidiki motif di balik kejadian ini. Para pelaku sedang diperiksa secara intensif untuk mendapatkan keterangan lebih jelas,” tegas Kombespol Rama.

Ia juga memastikan bahwa proses hukum akan berjalan transparan dan tegas. “Kami tidak akan mentolerir kekerasan dalam bentuk apa pun, terlebih lagi di lingkungan pendidikan yang seharusnya menjadi tempat menanamkan nilai-nilai kebaikan,” tambahnya.

Kasus meninggalnya AR memicu kemarahan dan duka mendalam dari berbagai pihak, termasuk keluarga korban. Mereka menuntut keadilan dan meminta pihak pesantren bertanggung jawab atas insiden ini.

“Ini bukan hanya soal AR, tapi soal keselamatan anak-anak lain yang ada di pondok. Jangan sampai kasus seperti ini terjadi lagi,” ujar salah satu kerabat korban.

Tragedi ini juga menjadi perhatian masyarakat Banyuwangi, yang mendesak agar sistem pendidikan di pondok pesantren diawasi lebih ketat untuk mencegah kekerasan serupa di masa depan.

Hingga berita ini diturunkan, jenazah AR telah dibawa ke rumah duka di Buleleng, Bali, untuk dimakamkan. Polresta Banyuwangi berjanji akan segera mengungkap fakta-fakta yang terlibat dalam kasus ini dan memberikan hukuman setimpal bagi para pelaku.

Kematian tragis AR menjadi peringatan penting bagi semua pihak untuk memperhatikan keselamatan dan kesejahteraan peserta didik, terutama di lingkungan pendidikan yang seharusnya menjadi tempat yang aman dan nyaman. (Tim)

You Might Also Like

Danramil 0825/17 Muncar Hadiri Kegiatan di Desa Kumendung Bentuk Desa Tangguh Bencana (DESTANA), Wujud Nyata Kesiapsiagaan Komunitas

Babinsa Desa Kradenan Dampingi Pemberdayaan Usaha Ultra Mikro PNM di Desa Kradenan

Babinsa Aktif Berperan dalam Lokakarya Mini Lintas Sektor, Perkuat Sinergi Pembangunan Wilayah

Babinsa Koramil 0825/09 Tegaldlimo, Tunjukkan Jiwa Sosial Melalui Donor Darah di Puskesmas Kedungwungu

Pisah Sambut Danramil 0825/05 Kalibaru: Semangat Baru untuk Pengabdian

Share This Article
Facebook Twitter Whatsapp Whatsapp Copy Link Print
Previous Article Pj. Sekda Guntur Cek infrastruktur Pembangunan Fasilitas Umum Kecamatan Blimbingsari Yang Berkualitas Menjadi Prioritas Utama Pemerintah Daerah.
Next Article Pemkab Banyuwangi Tanggung Biaya Perawatan Santri Korban Pengeroyokan, Selama di RSUD Blambangan
- Advertisement -
Ad imageAd image

Stay Connected

235.3kFollowersLike
69.1kFollowersFollow
11.6kFollowersPin
56.4kFollowersFollow
136kSubscribersSubscribe
4.4kFollowersFollow

Latest News

Babinsa Desa Tegalsari Serda Redi Agus Prasetyo Posramil 0825/23 Tegalsari Bantu Mediasi Penyelesaian Permasalahan Warga Binaan
Uncategorized Mei 21, 2025
Danramil 0825/17 Muncar Hadiri Kegiatan di Desa Kumendung Bentuk Desa Tangguh Bencana (DESTANA), Wujud Nyata Kesiapsiagaan Komunitas
Polri TNI Mei 21, 2025
Babinsa Desa Kradenan Dampingi Pemberdayaan Usaha Ultra Mikro PNM di Desa Kradenan
TNI Mei 21, 2025
Babinsa Aktif Berperan dalam Lokakarya Mini Lintas Sektor, Perkuat Sinergi Pembangunan Wilayah
Sosial TNI Mei 21, 2025
//

Jejak Indonesia salah satu media terpercaya yang menyajikan beberapa berita dari berbagai pelosok di Indonesia

Jejak IndonesiaJejak Indonesia
Follow US
© 2022 Jejak Indonesia. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Lost your password?