Banyuwangi, JejakIndonesia.id – Dalam rangka memperingati Hari Antikorupsi Sedunia (Hakordia) yang jatuh pada 9 Desember, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI) Distrik Banyuwangi, Jawa Timur, mengambil langkah aktif untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pemberantasan korupsi di Indonesia. Senin, (09/12/24).
Melalui kegiatan simbolis, LSM GMBI memasang spanduk bertema antikorupsi di 15 titik strategis di Kabupaten Banyuwangi. Lokasi pemasangan mencakup perempatan Brak, Pelabuhan Ketapang, lampu merah Perliman, Kantor Kejaksaan Negeri Banyuwangi, Kantor Bupati Banyuwangi, hingga sejumlah lokasi ikonik seperti Patung Barong Banjarsari, Blambangan, dan taman-taman kota.

Pernyataan Sikap untuk Hari Antikorupsi Sedunia
Ketua LSM GMBI DPD Banyuwangi, Subandik atau yang akrab disapa Bandik Kuncir, menegaskan bahwa aksi pemasangan spanduk ini memiliki makna mendalam meskipun terlihat sederhana. “Kami berharap ini menjadi pengingat bagi para pejabat di Kabupaten Banyuwangi untuk merenungkan tanggung jawab moral dan etika mereka,” ujarnya.

Dalam pernyataan sikapnya, LSM GMBI menyatakan komitmennya untuk:
Mendukung Program Pemerintah dalam Pemberantasan Korupsi
LSM GMBI menegaskan dukungannya terhadap program pemerintah pusat dalam menciptakan pemerintahan yang bersih, transparan, dan berorientasi pada kepentingan rakyat.
GMBI menyerukan agar hukum ditegakkan tanpa pandang bulu. Penegakan hukum yang adil diyakini sebagai fondasi masyarakat yang berkeadilan. Selain itu, LSM GMBI mendorong keterbukaan informasi kepada masyarakat sebagai bentuk pengawasan publik.
Bandik Kuncir juga menekankan pentingnya peran aktif masyarakat dalam mendukung pemberantasan korupsi. “Kami ingin masyarakat tidak hanya menjadi pengamat, tetapi juga pelaku perubahan. Dengan keterlibatan aktif, kita bisa bersama-sama memastikan akuntabilitas dari para pemangku kepentingan,” jelasnya.
Dengan tema “Teguhkan Komitmen Berantas Korupsi untuk Indonesia Maju”, LSM GMBI Banyuwangi mengajak seluruh elemen bangsa—termasuk pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta—untuk bersinergi menciptakan ekosistem yang bebas korupsi.
Aksi ini menjadi pengingat bahwa pemberantasan korupsi bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga masyarakat luas. Melalui komitmen bersama, GMBI optimis Indonesia dapat mewujudkan masa depan yang lebih adil dan sejahtera. (AO)