Festival Bandeng Jelak ke-6 2025: Ribuan Warga Padati lapangan kantor dinas perikanan kota Pasuruan, Tradisi Kuliner Ikonik Kembali Hidup

PASURUAN | jejakindonesia.id – Kemeriahan luar biasa menyelimuti kawasan Kantor Dinas Perikanan Kota Pasuruan, Sabtu (26/7/2025). Ribuan warga tumpah ruah menyambut Festival Bandeng Jelak ke-6, perayaan kuliner khas pesisir yang telah menjadi ikon kebanggaan Kota Pasuruan.

Tradisi tahunan ini diawali dengan gerak jalan sehat dengan iringi Drumband dari SD Purut yang mengitari kampung Jelak, Kelurahan Blandongan, hingga Ratusan peserta dari berbagai lapisan masyarakat – mulai pelajar TK hingga siswa Sekolah Luar Biasa Negeri (SDLBN 1) ikut ambil bagian menciptakan suasana guyub penuh keceriaan.

Hadir dalam acara tersebut yakni. Wakil Wali Kota Pasuruan H. Nawawi bersama istri, didampingi Ketua DPRD Kota Pasuruan H. Toyib dan jajaran pejabat Dinas Perikanan. Kehadiran mereka menjadi penanda dukungan kuat pemerintah daerah untuk melestarikan festival yang kini resmi menjadi agenda tahunan Kota Pasuruan.

Komitmen Perkuat Ekonomi Perikanan
Dalam sambutannya, Wakil Wali Kota Nawawi menegaskan peran strategis sektor perikanan sebagai penopang kesejahteraan masyarakat Pasuruan. Dengan letak geografis pesisir yang kaya potensi, Kota Pasuruan memiliki komoditas unggulan bandeng payau khas Jelak yang dikenal tidak berbau tanah, ciri khas yang menjadi kebanggaan sekaligus pembeda dari daerah lain.

“Ciri khas inilah yang menjadi daya tarik utama produk perikanan Kota Pasuruan. Tantangan kita ke depan adalah bagaimana mengelola potensi ini melalui inovasi dan gagasan kreatif sehingga memberi manfaat langsung bagi pembudidaya ikan.” ujar Nawawi.

Ia juga menyoroti pentingnya kolaborasi lintas sektor, Nawawi berharap festival ini kelak terintegrasi dengan agenda wisata kota, mendatangkan partisipasi daerah lain, sekaligus memperluas pasar bagi produk olahan bandeng.

“Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri. Dukungan masyarakat, UMKM, dan berbagai pihak lainnya mutlak diperlukan agar produk lokal Pasuruan semakin dikenal dan memiliki daya saing nasional.”tambahnya

Puncak acara diramaikan dengan Ritual Tumpeng dan Cooking Show Kolosal arak-arakan tumpeng raksasa berisi bandeng jelak hasil panen tambak lokal. Anak-anak TK dan siswa SDLBN 1 tampak antusias mengikuti prosesi hingga berakhir dengan santap pagi bersama roti sandwich sederhana dan sebuah simbol kebersamaan yang menyentuh hati.

Kepala Dinas Perikanan Mualif Arif mengatakan, kemeriahan semakin memuncak ketika King Abdi, Master Chef Indonesia asal Pasuruan, memimpin cooking show kolosal bersama Ibu Ani, Ketua PKK sekaligus istri Wali Kota Pasuruan. Mereka mengolah kreasi bandeng jelak khas pesisir dan mengajak warga ikut memasak bareng, menciptakan suasana meriah namun penuh keakraban.

“Festival ini bukan sekadar tentang ikan bandeng. Ini juga tentang promosi UMKM dan hasil olahan warga tambak agar memiliki nilai tambah dan menjadi oleh-oleh khas Pasuruan.” ujar Kepala Dinas Perikanan Arif di sela acara.

Menuju Agenda Wisata Ikonik Kota Pasuruan berawal dari ritual syukur panen warga tambak, Festival Bandeng Jelak kini bertransformasi menjadi magnet wisata budaya-kuliner yang mengangkat citra Kota Pasuruan ke kancah nasional. Tahun ini, untuk pertama kalinya, festival memperkenalkan bandeng asap sebagai inovasi olahan baru yang diharapkan menjadi produk unggulan oleh-oleh.

“Alhamdulillah tahun ini festival kembali digelar di tempat asalnya, Dusun Jelak Rejo. Antusias warga sangat luar biasa. Semoga tahun depan lebih meriah dan semakin banyak masyarakat yang terlibat.” tambah Ayik penuh optimisme.

Dengan semangat kolaborasi pemerintah dan masyarakat, Festival Bandeng Jelak diharapkan tak hanya melestarikan tradisi kuliner pesisir, tetapi juga menjadi ikon pariwisata baru yang memperkuat branding Kota Pasuruan sebagai kota pesisir berbudaya dan berdaya saing tinggi.

Selain menampilkan produk bandeng segar, penyelenggara juga memperkenalkan inovasi baru berupa olahan bandeng asap yang mendapat respons positif dari pengunjung. Inovasi ini diharapkan membuka peluang diversifikasi produk perikanan dan meningkatkan kesejahteraan petani tambak di Kota Pasuruan

“Harapan kami, festival ini dapat terus dilaksanakan secara berkelanjutan dan melibatkan partisipasi masyarakat yang lebih luas. Kegiatan ini tidak hanya menjadi sarana promosi, tetapi juga memperkuat identitas kuliner khas Kota Pasuruan.” tutupnya

 

 

(RED)

Post Views79 Jejak Indonesia.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *