BANYUWANGI | Jejakindonesia.id – Upaya pencarian terhadap seorang nelayan muda asal Situbondo yang hilang saat melaut di Perairan Desa Duwet, Kecamatan Panarukan, terus dilakukan oleh prajurit Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) Banyuwangi bersama tim SAR gabungan, pada Sabtu (28/06/2025).
Operasi pencarian memasuki hari pertama sejak korban, M. Zainul Hasan (29), warga Desa Dawuhan, Situbondo, dilaporkan tidak kembali ke daratan usai melaut seorang diri.
Korban terakhir kali terlihat berangkat melaut pada Jumat (27/06/2025) pukul 14.00 WIB. Namun hingga malam hari, ia tak kunjung kembali. Kecurigaan memuncak ketika perahunya ditemukan dalam kondisi kosong pada Sabtu dini hari. Di atas perahu itu, pakaian korban masih tertata, sementara mesin perahu telah mati karena kehabisan bahan bakar. Indikasi ini memperkuat dugaan, adanya insiden darurat yang menimpa korban di tengah laut.
Operasi SAR digelar secara kolaboratif dengan melibatkan sejumlah unsur strategis, di antaranya Basarnas Pos SAR Banyuwangi, Posal Panarukan, Polsek dan Koramil Panarukan, Satpolairud Polres Situbondo, Ditpolairud Polda Jatim, BPBD, Dinas Sosial Situbondo, serta perangkat desa dan nelayan setempat.
Pencarian dilakukan dengan menyisir area laut menggunakan speed boat milik TNI AL Posal Panarukan, perahu karet Satpolairud dan BPBD, serta perahu-perahu tradisional milik nelayan lokal.
Komandan Lanal (Danlanal) Banyuwangi, Letkol Laut (P) Muhamad Puji Santoso, M.Sc., menyatakan komitmen penuh TNI AL dalam membantu operasi kemanusiaan tersebut.
“Kami turut prihatin atas musibah ini. Pangkalan TNI AL Banyuwangi melalui Posal Panarukan bersama seluruh unsur SAR gabungan akan terus berupaya semaksimal mungkin untuk menemukan korban. Ini bukan hanya kewajiban institusional, tetapi juga panggilan kemanusiaan. Kami bersinergi dengan semua pihak, baik aparat maupun masyarakat nelayan,” ujar Danlanal dalam pernyataan resminya.
Danlanal juga menekankan pentingnya kerja sama lintas sektoral dan kecepatan respons dalam menangani situasi darurat di wilayah perairan, mengingat kompleksitas kondisi cuaca dan arus laut yang tak menentu.
Pihak keluarga korban, saat ini masih menanti dengan harapan dan kecemasan. Mereka berharap M. Zainul Hasan dapat ditemukan dalam keadaan selamat.
Sementara itu, tim SAR menginformasikan bahwa pencarian akan terus dilanjutkan hingga beberapa hari ke depan, dengan memperluas radius penyisiran dan mempertimbangkan kondisi arus laut serta kemungkinan korban terbawa ombak.
Insiden ini menjadi pengingat pentingnya kesiapsiagaan dan perlindungan nelayan tradisional, serta sinergi antar lembaga dalam penanganan darurat laut.
(rag)