Banyuwangi – Jejakindonesia.id | Dalam rangka memperingati peristiwa Kenaikan Tuhan Yesus Kristus ke surga, Gereja JKI Mandat Kerajaan Banyuwangi menyelenggarakan Ibadah Padang pada hari Kamis, 29 Mei 2025, bertempat di kawasan Pinus Suko, Kalipuro, Banyuwangi. Kegiatan ini dihadiri oleh kurang lebih 150 orang jemaat, terdiri dari kalangan dewasa maupun anak-anak, yang secara antusias mengikuti seluruh rangkaian acara dari awal hingga selesai. Pemilihan lokasi alam terbuka tidak hanya memberikan suasana ibadah yang menyegarkan secara jasmani, tetapi juga mencerminkan spiritualitas kontemplatif yang mengajak umat untuk mengalami kehadiran Allah dalam keindahan ciptaan-Nya.
Firman Tuhan yang disampaikan oleh Gembala Senior, Pdt. Dr. Rudyanto, SE, M.Th., berakar pada Injil Matius 28:17-20, yang secara tradisional dikenal sebagai bagian dari “Amanat Agung.” Dalam eksposisi teologisnya, beliau menekankan empat pokok penting yang menjadi fondasi dari panggilan gereja pasca-Kenaikan Kristus. Pertama, umat diajak untuk menyembah Dia, sebagaimana respons para murid yang sujud menyembah Yesus setelah kebangkitan-Nya, menegaskan bahwa penyembahan adalah bentuk pengakuan iman atas keilahian dan otoritas-Nya. Kedua, jemaat diingatkan bahwa Yesus memiliki segala kuasa di surga dan di bumi, yang menjadi dasar kekuatan pelayanan dan keberanian misi gereja.
Ketiga, pesan Kristus kepada murid-murid-Nya untuk “pergi dan jadikanlah semua bangsa murid-Ku” dipahami bukan hanya sebagai mandat evangelistik semata, melainkan sebagai panggilan untuk membangun komunitas yang dibentuk oleh pengajaran, pembaptisan, dan pembinaan spiritual. Dalam konteks ini, gereja ditantang untuk memiliki orientasi misioner yang transformatif, melampaui batas-batas geografis dan kultural, demi menghadirkan Kerajaan Allah di tengah dunia yang plural dan dinamis. Amanat ini tidak hanya berlaku bagi pemimpin rohani, tetapi bagi seluruh tubuh Kristus sebagai saksi-Nya di segala bidang kehidupan.
Keempat, janji penyertaan Kristus “Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman” menjadi penghiburan eskatologis sekaligus jaminan ilahi bahwa dalam setiap proses pengutusan, umat tidak berjalan sendiri. Kehadiran-Nya yang menyertai secara permanen melalui Roh Kudus menjadi sumber kekuatan, penuntun, dan penopang dalam menghadapi tantangan zaman. Aspek pneumatologis dari penyertaan ini menjadi dasar bagi pelayanan gereja yang kontekstual, relevan, dan terus-menerus diperbaharui oleh kuasa surgawi. Hal semua diatas dibutuhkan Pemuridan yang konsisten dan kerjasama bagi semua jemaat JKI Mandat Kerajaan Banyuwangi.
Acara Ibadah Padang ini ditutup dengan sesi kebersamaan yang diisi dengan kegiatan fellowship dan berbagai permainan yang membangun keakraban lintas usia. Momen ini tidak hanya mempererat relasi antarjemaat, tetapi juga mencerminkan spiritualitas komunitarian yang berakar pada persekutuan orang percaya sebagaimana dicontohkan dalam kehidupan jemaat mula-mula. Dengan demikian, peringatan Kenaikan Tuhan Yesus ke surga tidak hanya menjadi momen liturgis tahunan, tetapi juga menjadi kesempatan untuk memperbarui panggilan gereja dalam menyembah, memberitakan, mengajar, dan hidup dalam penyertaan-Nya sampai Maranatha.
Red.