Banyuwangi | Jejakindonesia.id – Dalam sebuah acara yang penuh semangat dan antusiasme, Legal Standing Pengurus Besar (PB) Ikatan Anggar Seluruh Indonesia (IKASI) Pimpinan Dr. Amir Yanto, SH, MM, MH, CGCAE, resmi mengukuhkan dan melantik anggota IKASI Pengurus Provinsi Jawa Timur.
Pelantikan ini menjadi momen bersejarah bagi komunitas anggar di wilayah Jawa Timur, di mana Ketua IKASI untuk Kabupaten Malang, Kabupaten Sidoarjo, Kota Surabaya, Kabupaten Banyuwangi, dan Kota Blitar diharapkan dapat memperkuat kolaborasi dan memajukan prestasi olahraga anggar di Jawa Timur.
Acara yang berlangsung pada Sabtu, 24 Mei 2025, dihadiri oleh berbagai tokoh olahraga, stakeholder dan masyarakat setempat, serta diwarnai dengan pertunjukan tari seni budaya daerah, menciptakan suasana yang meriah dan penuh harapan untuk masa depan olahraga anggar di Jawa Timur. Acara dilaksanakan di Kopi Bukit Osing Wonderland Dusun Tamansari Desa Gumuk Kecamatan Licin Kabupaten Banyuwangi.
Berikut segenap anggota baru IKASI yang menjabat sebagai Ketua, Kombes Pol H. Rachmat Kurniawan, SH, S.I.K, MSi, sebagai Ketua IKASI Kabupaten Banyuwangi, Drs. Hartono Ketua IKASI Kabupaten Malang, Oktafianti Ketua IKASI Kabupaten Sidoarjo, Kurnianto Krismawan, SH Ketua IKASI Kota Blitar, dan Atres Ketua IKASI Kota Surabaya, menaiki panggung dengan penuh rasa bangga, disambut oleh tepuk tangan meriah dari hadirin yang terdiri dari pelatih, atlet, dan pecinta olahraga anggar.
Dr. Amir Yanto, yang diwakili Firtian Judiswandarta Sekretaris Jenderal (Sekjen) PB IKASI dalam sambutannya, menegaskan pentingnya sinergi antara pengurus daerah dan pusat.
“Semangat kebersamaan inilah yang akan membawa olahraga anggar di Jawa Timur menuju prestasi yang lebih tinggi,” ujarnya dengan penuh keyakinan.
Selain itu, pelantikan ini juga mencerminkan perjuangan dan harapan para anggarawan di Jawa Timur untuk mencapai kejuaraan nasional dan internasional.
Dengan adanya pelantikan ini, diharapkan IKASI Pengurus Provinsi Jawa Timur dapat berperan sebagai pionir dalam mengembangkan bakat-bakat muda di seluruh wilayah Jawa Timur, menjadi lebih inklusif dan memberikan kesempatan bagi setiap individu yang mempunyai ketertarikan dalam olahraga anggar.
Judiswandarta juga mengatakan bahwa aspirasi ini mencerminkan komitmen untuk tidak hanya menjadi tempat berlindung bagi atlet berprestasi, tetapi juga bagi komunitas yang ingin berkontribusi dalam memperkuat jaringan olahraga di Indonesia.
“Semua elemen ini bersatu untuk membangun masa depan yang lebih cerah bagi olahraga anggar, menjadikannya tidak hanya sebagai alat kompetisi, tetapi juga sebagai sarana untuk membangun persatuan dan kebangsaan”, tuturnya.
Judiswandarta juga menyampaikan bahwa menjadi kebanggaan bagi kita semua pengurus IKASI, atlet anggar dan seluruh warga Indonesia, karena kita telah dipercaya oleh Asia, dan Indonesia baru 20 tahun bisa menyelenggarakan kejuaraan Asian Senior Fencing Championship 2025 pada 17 – 23 Juni di Bali.
“Target kita bisa masuk semifinal, bukan target untuk medali, dan target kita adalah pengalaman menjadi tuan rumah kejuaraan lnternasional, persiapan kita sebagai tuan rumah sudah sejak Januari 2025 sebelum Menpora mempersiapkan atlet untuk Pelatnas, kita sudah Pelatnas.terlebih dahulu”, imbuhnya.
Judiswandarta berpesan soal Porprov Jatim 2025, agar Ketua PengProv IKASI Jatim Roy Siregar harus bisa tampil agar atlet-atlet yang dibawah naungan Roy Siregar dan teman-teman di Kabupaten/Kota bisa ikut tampil, dan jangan hanya menampilkan atlet yang kelas bawah, karena Porprov itu adalah seleksi tertinggi di level Provinsi Jawa Timur”, tegasnya.
Hal senada juga disampaikan Roy Siregar Ketua IKASI Jatim, terkait persiapan Porprov Jatim 2025 di Malang, bahwa dia sedang berjuang keras untuk mempersiapkan atlet-atlet anggar terbaik.
Dalam upayanya, dia juga sedang melakukan negosiasi dengan Ibu Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, untuk meningkatkan pembinaan atlet anggar di wilayah Jawa Timur.
Sungguh telah menggembirakan, saat ini banyak daerah Kabupaten/Kota yang antusias untuk bergabung dalam kepengurusan IKASI Jatim.
Di IKASI, kami berkomitmen sebagai pengurus untuk menciptakan lingkungan yang nyaman bagi anak-anak atlet, sehingga mereka merasa seperti di rumah sendiri. Ketika mereka merasakan kenyamanan dan keamanan, motivasi untuk meraih prestasi akan muncul secara alami.
“Pengurus harus ingat, bahwa tujuan kami bukan mencari keuntungan finansial di organisasi ini, melainkan mengemban rasa tanggung jawab dalam mencapai prestasi, serta membangun kerjasama dan kolaborasi yang kuat untuk mewujudkan visi misi organisasi,” jelasnya.
Lanjut Roy Siregar, bilamana saya mendengar, mengetahui, atau mendapat laporan yang otentik bila ada pengurus dan atau pelatih yang memotong uang atlet sebagai juara di kejuaraan anggar, maka setelah musyawarah bersama akan saya tindak untuk dikeluarkan dari kepengurusan IKASI Jatim.
Tindakan tegas ini bukan tanpa alasan; dalam dunia olahraga, integritas dan keadilan adalah dua pilar utama yang harus dijunjung tinggi.
Dalam konteks ini, penting untuk diingat bahwa setiap kerugian yang dialami oleh seorang atlet bukan hanya berdampak pada individu tersebut, tetapi juga pada seluruh ekosistem olahraga, yang mencakup pelatih, pengurus, dan penggemar.
Saya percaya bahwa setiap atlet berhak mendapatkan penghargaan penuh atas usaha dan prestasi yang mereka ciptakan, dan tindakan tidak etis ini, seperti pemotongan uang, tidak hanya akan merusak citra IKASI tetapi juga akan mencederai semangat sportifitas yang seharusnya kita gali dan kembangkan.
Integritas dalam olahraga memberi contoh kepada generasi muda tentang bagaimana seharusnya bersikap, dan pelanggaran terhadap norma-norma ini bisa membuat mereka kehilangan kepercayaan pada sistem yang seharusnya melindungi dan mendukung mereka.
Dalam hal tersebut, kami akan mendiskusikan langkah-langkah yang perlu diambil tidak hanya untuk menanggapi kejadian ini tetapi juga untuk mencegah terulangnya pelanggaran serupa di masa mendatang. Kami akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kebijakan yang ada dan menggali masukan dari berbagai pihak untuk membangun fondasi yang lebih kuat.
“Saya berkomitmen untuk memastikan bahwa setiap atlet, terutama yang muda, dapat merasa aman dan dihargai dalam lingkungan kompetisi yang adil, sehingga mereka dapat berkinerja optimal dan terus berkontribusi bagi kemajuan olahraga anggar di Jawa Timur. Kami semua memiliki tanggung jawab untuk menjaga kejujuran dan integritas demi masa depan olahraga kita yang lebih baik”, pungkasnya.
(Bagas)