Cek Nama wartawan disini atau hubungi redaksi klikdisini.
Accept
Jejak IndonesiaJejak IndonesiaJejak Indonesia
  • Home
  • Ekonomi
  • Hukum & Kriminal
  • Peristiwa
  • Politik
  • Polri
  • Sosial
  • TNI
Search
Technology
  • Box Redaksi
Health
Entertainment
  • Home
  • Ekonomi
  • Hukum & Kriminal
  • Peristiwa
  • Politik
  • Polri
  • Sosial
  • TNI
  • Box Redaksi
© 2022 jejak Indonesia
Reading: Majelis Taklim Tak Lagi Monoton, Kemenag Banyuwangi Dorong Pembaruan Format dan Legalitas
Share
Sign In
Notification Show More
Font ResizerAa
Jejak IndonesiaJejak Indonesia
Font ResizerAa
  • Home
  • Kirim Artikel Baru
  • Box Redaksi
  • Adv
  • Ekonomi
  • Hukum & Kriminal
  • Jejak Indonesia TV
  • Peristiwa
  • Politik
  • Polri
  • Sosial
  • Kontrol Sosial
Search
  • Home Default
  • Hukum & Kriminal
  • Kontrol Sosial
  • Peristiwa
  • Politik
  • Polri
  • Sosial
  • Jejak Indonesia TV
Have an existing account? Sign In
Follow US
  • Box Redaksi
© 2022 jejak Indonesia.
Jejak Indonesia > Blog > Berita > Majelis Taklim Tak Lagi Monoton, Kemenag Banyuwangi Dorong Pembaruan Format dan Legalitas
Berita

Majelis Taklim Tak Lagi Monoton, Kemenag Banyuwangi Dorong Pembaruan Format dan Legalitas

selamet Solichin
Last updated: Mei 21, 2025 12:50 am
selamet Solichin 56 Views
Share
3 Min Read

Banyuwangi – Jejakindonesia.id | Majelis taklim tak lagi sekadar forum ngaji ibu-ibu selepas Subuh. Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Banyuwangi tengah mendorong pranata sosial keagamaan itu naik kelas. Bukan hanya dari sisi legalitas, tapi juga dari segi manajemen, metode dakwah, hingga adaptasi teknologi.

Langkah itu mulai digagas lewat kegiatan bertajuk Penguatan Majelis Taklim Kabupaten Banyuwangi yang digelar Selasa (20/5) di aula MAN 1 Banyuwangi. Ratusan penggerak keislaman dari berbagai kecamatan hadir. Mereka berasal dari kelompok kerja majelis taklim tingkat kecamatan.

- Advertisement -
Ad imageAd image

Kasi Bimas Islam Kemenag Banyuwangi, H. Mastur, S.Ag., M.Pd.I., menegaskan bahwa legalitas adalah pintu awal pembinaan. “Masih banyak majelis taklim yang belum terdaftar secara resmi. Padahal di setiap KUA sudah ada penyuluh yang siap membantu proses pendaftaran,” tegasnya saat membuka acara.

Dia menekankan, legalitas bukan untuk membatasi, tetapi agar lembaga bisa lebih mudah diarahkan dan diberdayakan. Mastur hadir mewakili Kepala Kemenag Banyuwangi yang berhalangan hadir.

Diskusi kelembagaan berlangsung cair tapi berbobot. Dipandu oleh Syafaat, S.H., M.H.I., staf muda di Seksi Bimas Islam yang juga dikenal sebagai pegiat literasi, peserta diajak menyelami tantangan dan peluang majelis taklim di era digital.

“Majelis taklim tidak bisa terus mengandalkan pola lama. Harus ada pembaruan dalam pendekatan, program, dan struktur,” ujarnya.

Sementara itu, Rektor Universitas Islam Ibrahimy Genteng, Dr. H. Lukman Hakim, menyampaikan pentingnya pengelolaan yang profesional. Menurutnya, majelis taklim saat ini menghadapi tantangan besar dalam menjangkau generasi muda.

“Kalau ingin relevan, harus dimulai dari struktur yang jelas dan program yang terukur,” ucapnya. Ia menyebut saat ini minat generasi muda terhadap pengajian semakin menurun karena tidak ada pendekatan yang sesuai zaman.

Sorotan lebih tajam disampaikan Agus Baehaqi, S.Ag., M.I.Kom., Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi Islam UIMSYA Blokagung. Ia mengajak peserta melihat media sosial sebagai peluang, bukan ancaman.

“Banyak dai atau ustazah yang masih takut kamera, enggan main TikTok. Padahal sekarang, dakwah bukan hanya soal ceramah di mimbar. Tapi juga soal algoritma. Kalau tidak bisa masuk ke dunia mereka, jangan heran kalau jamaah berpaling,” tegasnya, disambut tawa para peserta.

Kegiatan yang difasilitasi oleh Seksi Bimas Islam ini sekaligus menandai keseriusan Kemenag Banyuwangi dalam merawat simpul-simpul keagamaan akar rumput. Majelis taklim diharapkan tidak hanya menjadi pelengkap seremonial, tetapi mitra strategis dalam pembinaan umat.

“Ini bukan sekadar pelatihan. Ini pernyataan bahwa negara hadir, dan ingin agar nilai-nilai keagamaan tetap hidup dalam masyarakat, dalam bentuk yang lebih adaptif,” pungkas Syafaat. (red)

You Might Also Like

Kritik Muhammad Amarullah: APDESI Madina Belum Pahami UU Keterbukaan Informasi Publik

AKHIRNYA PEMDES KLAMPOKAN LAKSANAKAN PERCEPATAN MUSDESUS PEMBENTUKAN KOPERASI MERAH PUTIH

Hut ke 18, Bolmut Expo 2025: Bupati Sirajudin: Canangan Pembangunan Lebih Baik

Apel Pagi Polsek Balaraja Bentuk Kesiap Siagaan Anggota Guna Mengantisipasi Guantibmas di Wilayah Kecamatan Sukamulya – Balaraja

Anggota Polsek Balaraja Melaksanakan Sispam Mako Antisipasi Guantibmas di Mako Polsek Balaraja Polresta Tangerang

Share This Article
Facebook Twitter Whatsapp Whatsapp Copy Link Print
Previous Article Terkait Kasus Pembunuhan Anak di Kalibaru, LBH Renakta : Lebih Baik Membebaskan Seribu Orang Bersalah Daripada Menghukum Satu Orang Tidak Bersalah
Next Article Ketum PETAWANGI Surati Bupati, Pemberitaan di Media Online Terkait Tambang Galian C di Banyuwangi di Sikapi Ketum KORALWANGI
- Advertisement -
Ad imageAd image

Stay Connected

235.3kFollowersLike
69.1kFollowersFollow
11.6kFollowersPin
56.4kFollowersFollow
136kSubscribersSubscribe
4.4kFollowersFollow

Latest News

HOAKS !!! AMRU HARAHAP AKAN MENEMPUH JALUR HUKUM, TERKAIT BERITA TIDAK BENAR TENTANG DIRINYA !!!
Hukum Mei 21, 2025
Kritik Muhammad Amarullah: APDESI Madina Belum Pahami UU Keterbukaan Informasi Publik
Berita Mei 21, 2025
AKHIRNYA PEMDES KLAMPOKAN LAKSANAKAN PERCEPATAN MUSDESUS PEMBENTUKAN KOPERASI MERAH PUTIH
Berita Pemerintahan Mei 21, 2025
Hut ke 18, Bolmut Expo 2025: Bupati Sirajudin: Canangan Pembangunan Lebih Baik
Berita Mei 21, 2025
//

Jejak Indonesia salah satu media terpercaya yang menyajikan beberapa berita dari berbagai pelosok di Indonesia

Jejak IndonesiaJejak Indonesia
Follow US
© 2022 Jejak Indonesia. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Lost your password?