BANYUWANGI | Jejakindonesia.id – Pemerintah Kabupaten Banyuwangi kembali menorehkan prestasi melalui aparatur sipil negara (ASN) muda berbakatnya. Dr. Agung Toni Saputra, S.STP., M.Si., berhasil meraih gelar doktor dari Program Studi Doktor Ilmu Administrasi (PSDIA) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Jember (UNEJ) dengan waktu studi tercepat dan predikat akademik tertinggi.
Agung Toni menjadi ASN pertama dari lulusan IPDN yang menyandang gelar doktor di lingkungan Pemkab Banyuwangi. Ia juga mencatatkan diri sebagai doktor termuda dan tercepat, dengan masa studi hanya 2 tahun 5 bulan 3 hari atau setara 5 semester. Ia resmi lulus pada 31 Juli 2024 dengan IPK 3,88 dan predikat Magna Cumlaude, serta dinobatkan sebagai wisudawan berprestasi dan terbaik tingkat universitas oleh UNEJ.
Pria kelahiran Banyuwangi, 28 Agustus 1991 ini, saat ini menjabat sebagai Analis Kerja Sama Lintas Sektor pada Bagian Pemerintahan Setda Banyuwangi. Meski menjalani tanggung jawab sebagai ASN, ia tetap konsisten menuntaskan studi doktoralnya dengan disiplin tinggi dan kontribusi ilmiah yang kuat.
Dalam disertasinya, Agung Toni mengangkat tema pelayanan publik berbasis budaya lokal dengan meneliti efektivitas program “Rantang Kasih”, salah satu inovasi sosial unggulan Pemkab Banyuwangi. Ia mendorong agar program tersebut dapat direplikasi secara nasional sebagai model pelayanan publik berbasis kearifan lokal.
> “Saya percaya ASN bukan sekadar pelaksana kebijakan, tapi juga agen inovasi. Gelar doktor ini bukan akhir, tapi awal pengabdian yang lebih besar untuk Banyuwangi dan Indonesia,” ujar Agung Toni saat ditemui media, Sabtu (17/05/25).
Agung Toni menyelesaikan pendidikan sebelumnya di IPDN angkatan 2013, kemudian menyabet gelar Magister Manajemen dari Universitas Muhammadiyah Jember pada 2015. Ia menempuh pendidikan dasar di SD Negeri 2 Balak, lalu melanjutkan ke SMPN 1 Rogojampi, dan SMAN 1 Genteng.
Di luar tugas birokrasi, ia aktif sebagai dosen praktisi di FISIP Universitas Jember serta dikenal sebagai pribadi yang bersahaja dan dekat dengan komunitas sosial serta budaya lokal. Ia juga memiliki ketertarikan di bidang sepak bola dan otomotif.
Putra pasangan H. Suwito dan Hj. Suratni ini menikah dengan seorang apoteker, Ima Pratiwi, S.Farm, dan menjadi inspirasi bagi generasi muda ASN di seluruh Indonesia.
Pencapaiannya membuktikan bahwa birokrasi modern adalah ruang yang terbuka bagi prestasi, inovasi, dan pengembangan diri yang berkelanjutan.