Pasuruan | jejakindonesia.id – Mbah Demang Tambak Yudho nama aslinya adalah Tasnim, dilahirkan di Desa Rujak Gaduk Kecamatan Kraton Kota Pasuruan Jawa Timur. Setelah dewasa kira-kira tahun 1790 M atau 1210 H beliau mempersunting gadis kota asal desa Pekuncen Pasuruan bernama Mardiyah. Selang beberapa lama setelah menikah, orang yang bernama Tasnim konon kabarnya telah membunuh salah seorang pembesar Belanda di salah satu pabrik di Pasuruan.
Kemudian dia melarikan diri ke Tumpuk Wonorejo. Karena merasa belum aman, beliau terus ke Purwosari, dan di purwosari merasa dirinya belum aman, beliau terus ke Lawang. Di Lawang inilah beliau merasa aman dan merasa cocok karena hawanya yang sejuk. Beliau akhirnya mencari tempat tetapi tidak dalam kota, beliau mencari tempat yang agak jauh dari kota + 1,5 km dari kota yang dinamakan desa Paras sekarang ini. Di tempat ini dirasa memenuhi syarat untuk bertempat tinggal karena air jernih melimpah ruah. Mulailah beliau membuka hutan belukar yang saat itu masih penuh binatang buas, beliau membuka hutan sambil bercocok tanam.
Setelah membuka hutan agak luas maka diboyonglah ibu Mardiyah bersama dengan sanak keluarga dari pihak Tasnim dan Mardiyah, oleh karenanya satu desa itu masih saudara sampai sekarang kecuali pendatang baru. Setelah desa itu agak ramai maka diangkatlah Tasnim tadi menjadi Kepala Desa.
Untuk menghilangkan jejak nama Tasnim diganti menjadi Tasmin dan Mardiyah diganti menjadi Marijah. Setelah kecurigaan Belanda sudah hilang dan sudah nampak kecakapan Tasmin tadi maka diangkatlah beliau oleh Bupati Bangil menjadi Demang untuk menguasai juga beberapa desa sekitarnya dan namanya diberi julukan Demang Tambak. Oleh keturunannya cukup disebut Mbah Demang Tambak. Kemudian Mbah Demang Tambak mempunyai keturunan 9 orang, 5 laki-laki dan 4 perempuan yaitu :
1. Harun (L)
2. Padmi alias Demi (P)
3. Aminah (P)
4. Ali (L)
5. Abdul Karim alias Imam Hanafi (L)
6. Masmirah alias Irah (P)
7. Tasrin (L)
8. Tarub (L)
9. Sriyati (P)
Dari ke sembilan anak beliau ini mempunyai keturunan banyak sampai saat ini dan bergabung dalam satu ikatan keluarga yaitu Keluarga Besar Mbah Demang Tambak.
(Anang)