Binjai – Jejakindonesia.id | Surplus bukan sembarang surplus, sebuah kota bernama Binjai yang dianugerahi dengan 5 kecamatan, tentunya pasti berharap dari apa yang menjadi sebuah kelebihan bahkan melainkan upaya yang dilakukan berakhir dengan istilah DEVISIT. Minggu ( 06/04).
Berbagai aspek terus di lakukan dengan simbol mengupayakan sebuah retribusi daerah. Namun, hal yang paling tragis tiap tahun mengalami perubahan sangat signifikan terhadap upaya Peningkatan Pendapatan Asli Daerah.
Segelintir masyarakat bahkan bertanya-tanya, mengapa, apakah dan bagaimana nasib masa depan kota binjai jika situasi yang dialami terjadi seperti ini ? Implementasi kebijakan pada oknum pejabat maupun aparat penegak hukum yang berada di dalamnya, bagaimana peran pengawasan ?
Nah,masyarakat kota binjai harus mengetahui tentang opini yang berkembang pesat saat ini. Media online ini akan membuka tabir terhadap tikus berkerah memakai dasi yang sesuka hatinya menjalankan peran kepercayaan terhadap masyarakat di bidang retribusi daerah salah satunya.
Pada kitab suci tong sancong nomor dan tahun 2024 tentang pajak dan retribusi daerah kota binjai. Tertera beberapa point didalam kitab suci tong tersebut salah satunya mengacu yaitu pajak permainan ketangkasan.
Didalam isi kitab suci tong sancong terdapat sebuah bahasa yang tertulis Jasa seni dan hiburan diantara permainan ketangkasan merupakan suatu bentuk kontribusi pendapatan daerah yang sudah di tetapkan sebesar 10 % dari keuntungan pengusaha.
Penjabaran dari permainan ketangkasan merupakan suatu bentuk perjudian. Saat ini, perjudian yang menggunakan mesin sudah di legalkan khusus berjenis Judi mesin tembak ikan. Yang menjadi pertanyaan saat ini di kalangan masyarakat, jika sudah dilegalkan oleh pemerintah setempat, mengapa masih ada mengalami kebocoran pada pendapatan asli daerah ?
Seharusnya, pendapatan asli daerah melalui permainan ketangkasan yang berjenis mesin tembak ikan mengalami adanya peningkatan ( surplus), lalu kenapa laporan saat ini kepada masyarakat melalui paripurna DPRD sebagai wakil rakyat belakang tahun terakhir mengalami devisit, kemana lari uang pajak sebesar 10 % yang dikutip ?
Kinerja dari pada upaya apeha merupakan harapan masyarakat menuju Binjai lebih baik lagi kedepannya. Tidak ada lagi kebocoran yang terjadi terhadap oknum tikus berkerah putih memakai dasi.
Pajak 10 % pada permainan ketangkasan harus diusut tuntas. Jangan lupa untuk mengindahkan Binjai lebih meng sejahterakan masyarakat ketimbang kepentingan pribadi. Tidak dipungkiri datang asap jika tidak ada api. Dan akan kah Binjai akan mengalami kegelapan massal bila malam hari tiba ? Opini membuka tabir dibuat berdasarkan konfirmasi kepada yang bersangkutan dan data yang akurat. ( Raka)