Binjai – Jejakindonesia.id | Pajak mempunyai peran penting bagi suatu daerah untuk pembangunan infrastruktur jangka panjang. Namun, tidak semua pajak diperuntukkan sebagai pembangunan infrastruktur saja, Pajak dapat meningkatkan akses pembangunan layanan masyarakat terhadap berbagai layanan publik. Kamis ( 13/3).
Menjadi warga negara yang bijak dalam taat pajak merupakan suatu bentuk dukungan terhadap program pemerintah dalam upaya meningkatkan akses baik itu pembangunan infrastruktur maupun pembangunan layanan masyarakat di segala aspek.
Memang harus untuk pembayaran pajak bumi bangunan suatu hal kewajiban setiap warga. Berdasarkan dimana tempat tinggal warga yang berdomisili terdaftar. Plus dan minus terkait pajak bumi bangunan memang ada, tergantung dari Nilai Jual Objek Pajak ( NJOP).
Pajak bumi dan bangunan adalah pajak yang dipungut atas tanah dan bangunan karena adanya keuntungan dan atau kedudukan sosial ekonomi yang lebih baik, bagi orang atau badan yang mempunyai suatu hak atasnya, atau memperoleh manfaat dari padanya.
Namun, ada yang aneh dari beberapa kabupaten/kota yang ada di Indonesia, termasuk salah satu Pemerintah Kota Binjai. Seorang warga lingkungan III Kelurahan Kartini Kecamatan Binjai Kota. Warga tersebut bernama Dodek yang dimana saat itu didampingi oleh sahabatnya bernama Melky.
Kehadiran mereka berdua di Kantor Dinas BPKAD Binjai, bidang PBB, bertujuan untuk membayar pajak bumi bangunan alas hak dasar tanah dan bangunan yang di tempati nya selama ini. Setibanya di kantor tersebut,bukan nya mendapat kan nomor registrasi pembayaran pajak bumi dan bangunan.
Melainkan hanya mendapatkan suatu kekecewaan yang mendalam, dari apa yang sudah di ucapkan sang kabid. Ucapan yang sudah keluar,mungkin menurut beliau ( Kabid – red ) tidak ada salahnya, namun hanya saja menurut Dodek beserta fatner nya Melky, ucapan yang keluar sudah melukai hati dan perasaan mereka berdua.
Tidak lama kemudian, tepatnya 2 jam kemudian Dodek beserta fatnernya Melky tidak sengaja bertemu dengan media online ini di salah satu warung. Dalam pertemuan tersebut, terlihat dari salah satu antara kedua mempunyai wajah yang murung.
Ternyata mereka berdua meminta untuk di jadikan pembahasan serius oleh pihak media online ini. Dalam pembahasan yang cukup serius tersebut, diantara salah satu dari mereka berdua, Melky mengatakan “adanya Kera puti di BPKAD kota binjai, yang tak perlu wajib pajak, sementra pengumuman himbauwan agar masyarakat taat bayar PBB – P2,”sebut melky.
Katakan apa sebab BPKAD tidak mau menerbitkan PBB, karena tidak ada alasan sebab PBB adalah “kewajiban warga negara,masak warga masyarakat mau berkontribusi kepada baik itu Negara maupun Daerah. Kalian sangat aneh. Lalu sang kabid PBB langsung mengalihkan pembicaraan dan berkata udah lah bang aku tak berani”,ucap melky.
Lanjut melky, menerangkan ketidak berani diterbitkan PBB oleh Dinas BPKAD Binjai bahwa “Kabid PBB (aku)tak berani, karena pada saat rapat PAD, Pak Wali mengatakan, agar bagaimana cara cepat masukkan lahan alas hak tanah dan bangunan agar cepat itu masuk ke bagian aset kita,”kata kabit PBB ke melky pada saat itu.
Sementara itu, jika kita lihat beberapa baleho besar yang berada di sepanjang jalan di kota binjai dengan tulisan Taat Administrasi tentang Pajak Bumi Bangunan (PBB). Akan tetapi, tulisan besar dengan ekspektasi yang ada tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Faktanya,saat ada warga yang akan berkontribusi untuk pembayaran pajak bumi bangunan,malah yang ada DITOLAK Oleh Dinas BPKAD Binjai. Jarang kita temui sebagai warga yang sadar kewajiban untuk membayar pajak baik itu Pajak Pribadi maupun Pajak Bumi Bangunan ( PBB ).
Jika sudah seperti ini kinerja bawahan nya, maka sistem pada program pembangunan jangka panjang, baik itu insfratruktur maupun pembangunan pelayanan masyarakat terhadap publik, Kota Binjai akan ketinggalan dalam segala aspek.
Disisi lain, media online ini telah konfirmasi ke pejabat bidang yang terkait di kantor BPKAD. Saat memasuki ruang kerja sang kabid PBB bernama Andi Antorio Ginting jika tidak silaf awak media online, menyatakan sedang tidak ditempat, ucap salah satu oknum yang memakai seragam dinas ntah itu PNS ntah juga honor.
Selama 2 hari kehadiran dari pada media online ini belum mendapatkan jawaban dari yang bersangkutan baik itu bertemu langsung maupun melalui pesan WhatsApp sama hal nya,hingga berita ini diterbitkan. ( Raka )