Cek Nama wartawan disini atau hubungi redaksi klikdisini.
Accept
Jejak IndonesiaJejak IndonesiaJejak Indonesia
  • Home
  • Ekonomi
  • Hukum & Kriminal
  • Peristiwa
  • Politik
  • Polri
  • Sosial
  • TNI
Search
Technology
  • Box Redaksi
Health
Entertainment
  • Home
  • Ekonomi
  • Hukum & Kriminal
  • Peristiwa
  • Politik
  • Polri
  • Sosial
  • TNI
  • Box Redaksi
© 2022 jejak Indonesia
Reading: KING JABAR: PJ BUPATI BOGOR DIDESAK MINTA MAAF DAN MENGUNDURKAN DIRI SETELAH PERNYATAANNYA DINILAI MENCEDERAI ULAMA DAN SANTRI
Share
Sign In
Notification Show More
Font ResizerAa
Jejak IndonesiaJejak Indonesia
Font ResizerAa
  • Home
  • Kirim Artikel Baru
  • Box Redaksi
  • Adv
  • Ekonomi
  • Hukum & Kriminal
  • Jejak Indonesia TV
  • Peristiwa
  • Politik
  • Polri
  • Sosial
  • Kontrol Sosial
Search
  • Home Default
  • Hukum & Kriminal
  • Kontrol Sosial
  • Peristiwa
  • Politik
  • Polri
  • Sosial
  • Jejak Indonesia TV
Have an existing account? Sign In
Follow US
  • Box Redaksi
© 2022 jejak Indonesia.
Jejak Indonesia > Blog > Berita > Politik > KING JABAR: PJ BUPATI BOGOR DIDESAK MINTA MAAF DAN MENGUNDURKAN DIRI SETELAH PERNYATAANNYA DINILAI MENCEDERAI ULAMA DAN SANTRI
BeritaPolitik

KING JABAR: PJ BUPATI BOGOR DIDESAK MINTA MAAF DAN MENGUNDURKAN DIRI SETELAH PERNYATAANNYA DINILAI MENCEDERAI ULAMA DAN SANTRI

selamet Solichin
Last updated: Februari 3, 2025 2:16 am
selamet Solichin 476 Views
Share
2 Min Read

Bogor, JejakIndonesia.id  – Pernyataan kontroversial yang dilontarkan Penjabat (PJ) Bupati Bogor, Bachril Bakri, terkait rendahnya Rata-rata Lama Sekolah (RLS) di Kabupaten Bogor menuai kecaman keras dari berbagai kalangan, terutama para ulama, kyai, dan santri. Bachril mengasumsikan bahwa rendahnya angka RLS disebabkan oleh banyaknya siswa yang memilih berhenti sekolah dan masuk pondok pesantren.

Pj Bupati Bogor, Bachril Bakri sebut banyaknya pesantren bikin angka rata-rata lama sekolah di Kabupaten Bogor rendah. (Foto: Istimewa)

“Kemungkinan masalah RLS banyak yang putus sekolah setelah SMP, karena mereka langsung masuk pesantren,” ujar Bachril kepada wartawan, Sabtu (1/2/25).

- Advertisement -
Ad imageAd image

 

Pernyataan tersebut dinilai sebagai bentuk pelecehan terhadap sistem pendidikan pesantren yang selama ini menjadi benteng moral dan keilmuan di masyarakat. Para ulama dan santri merasa keberatan dengan insinuasi bahwa pendidikan pesantren dianggap sebagai penyebab rendahnya angka pendidikan formal.

Ketua Divisi Hukum Rumah Santri, ADV. H.Sukarman, S.Pd.I, SH.MH. (King Jabar), menegaskan bahwa pernyataan Bachril telah mencederai marwah pesantren dan mencerminkan ketidakpahamannya terhadap keberagaman sistem pendidikan di Indonesia.

“Pada prinsipnya, di negara kita berlaku tiga konsekuensi hukum: hukum adat, hukum agama, dan hukum negara. Apa yang disampaikan PJ Bupati adalah bentuk penghinaan terhadap hukum agama yang mengakui keberadaan pesantren sebagai institusi pendidikan yang sah,” tegasnya.

Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa segala tindakan memiliki konsekuensi, sesuai dengan filosofi hukum: sebab akibat, tanam tuai, demi masa (waktu).

“Kami menuntut PJ Bupati Bogor untuk segera meminta maaf secara terbuka kepada para ulama, kyai, ustaz, dan santri, serta bertanggung jawab atas ucapannya dengan mengundurkan diri dari jabatannya,” tegasnya.

Gerakan protes dari kalangan santri dan ulama semakin menguat. Mereka menegaskan bahwa perjuangan untuk membela martabat pesantren bukan sekadar retorika, melainkan panggilan moral dan spiritual.

“Lebih baik mati dalam perjuangan untuk membela ulama, kyai, ustaz, dan santri. It’s Kariman au Maut Syahidan,” pungkas King Jabar. (Tim)

You Might Also Like

Ratusan Guru dari Berbagai Daerah di Indonesia Kumpul di Banyuwangi Bahas Pendidikan tentang Perubahan Iklim

Anggota Kodim 0825/Banyuwangi Laksanakan Shalat Gaib untuk Korban KMP Tunu Pratama Jaya

Kodim 0825 Banyuwangi Turut Andil dalam Evakuasi Jenazah Korban KMP Tunu Pratama Jaya

Dua Jenazah Korban KMP Tunu Pratama Jaya Kembali Teridentifikasi, Muhammad Aris Setyawan dan Ridho Anggoro

Lapas Kelas IIA Banyuwangi Teken Perjanjian Kerja Sama dengan Yayasan GENNESA untuk Rehabilitasi Sosial Warga Binaan

Share This Article
Facebook Twitter Whatsapp Whatsapp Copy Link Print
Previous Article KING JABAR Ketua Umum LPKSM PATROLI Mengecam Keras Atas Pernyataan Seorang Menteri Yang Menyinggung LSM Dan Wartawan.
Next Article Duka Mendalam: Suporter Persewangi Banyuwangi Meninggal Dunia dalam Perjalanan ke Stadion
- Advertisement -
Ad imageAd image

Stay Connected

235.3kFollowersLike
69.1kFollowersFollow
11.6kFollowersPin
56.4kFollowersFollow
136kSubscribersSubscribe
4.4kFollowersFollow

Latest News

Ratusan Guru dari Berbagai Daerah di Indonesia Kumpul di Banyuwangi Bahas Pendidikan tentang Perubahan Iklim
Berita Juli 8, 2025
Anggota Kodim 0825/Banyuwangi Laksanakan Shalat Gaib untuk Korban KMP Tunu Pratama Jaya
TNI Juli 8, 2025
Kodim 0825 Banyuwangi Turut Andil dalam Evakuasi Jenazah Korban KMP Tunu Pratama Jaya
TNI Juli 8, 2025
Dua Jenazah Korban KMP Tunu Pratama Jaya Kembali Teridentifikasi, Muhammad Aris Setyawan dan Ridho Anggoro
Berita Juli 8, 2025
//

Jejak Indonesia salah satu media terpercaya yang menyajikan beberapa berita dari berbagai pelosok di Indonesia

Jejak IndonesiaJejak Indonesia
Follow US
© 2022 Jejak Indonesia. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Lost your password?