Banyuwangi, JejakIndonesia.id – Libur panjang yang bertepatan dengan Isra Miraj Nabi Muhammad SAW dan Tahun Baru Imlek 2025 membawa angin segar bagi sektor pariwisata di Banyuwangi. Selama lima hari berturut-turut, mulai Sabtu hingga Rabu (25-29 Januari 2025), tingkat hunian hotel di daerah berjuluk The Sunrise of Java ini melonjak signifikan.
Beberapa hotel berbintang melaporkan okupansi mendekati penuh, didominasi oleh wisatawan lokal yang ingin menikmati pesona Banyuwangi. Salah satunya adalah eL Hotel Banyuwangi, yang memiliki 162 kamar dan terisi penuh sejak hari pertama libur panjang. Hal serupa terjadi di Kokoon Hotel Banyuwangi, hotel bintang empat tertinggi di Kota Gandrung, yang mengalami lonjakan okupansi drastis.
Evelyn Mey Fanny, Asst. Marcomm Manager Kokoon Hotel Banyuwangi, menyebutkan bahwa tingkat hunian hotel pada Sabtu (25/01/2025) mencapai 98 persen, Minggu 95 persen, dan Senin kembali meningkat ke 98 persen.
“Hari ini pagi udah 89 persen, optimis hari ini pick-up-nya bagus jadi bisa closing di atas 95 persen lagi,” ungkap Evelyn pada Selasa (28/01/2025) pagi.
Tidak hanya itu, Hotel Santika Banyuwangi yang memiliki 125 kamar juga mencatat okupansi nyaris 100 persen. Janes Adi Luhung, GM Secretary & Public Relations Hotel Santika, mengonfirmasi bahwa tingkat hunian hotel melonjak drastis dibandingkan pekan sebelumnya.
“Momen long weekend ini sangat berpengaruh bagi kami. Okupansinya 95 persen, lebih tinggi dari pekan sebelumnya,” ujarnya.
Peningkatan okupansi hotel di Banyuwangi tidak lepas dari daya tarik wisata yang memikat wisatawan. Berbagai destinasi unggulan seperti Kawah Ijen dengan api birunya yang mendunia, Pantai Pulau Merah, Hutan De Djawatan, hingga Bangsring Underwater menjadi magnet utama bagi pelancong yang ingin menikmati keindahan alam Banyuwangi.
Dengan lonjakan wisatawan ini, sektor perhotelan dan pariwisata di Banyuwangi semakin menunjukkan tren positif, menegaskan bahwa kota ini terus berkembang sebagai salah satu destinasi favorit di Indonesia. (AO)