Banyuwangi, Jejakindonesia.id — Perkumpulan Wartawan Fast Respon Nusantara (PW FRN) DPC Banyuwangi menyayangkan keputusan Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) yang memberikan pelatihan kepada pemandu lagu (Lady Companion/LC) di tempat karaoke Ashika, Kecamatan Rogojampi. Program yang berlangsung pada 20 hingga 26 November 2024 tersebut menuai polemik di tengah masyarakat karena dinilai tidak mencerminkan nilai-nilai budaya dan moral Banyuwangi.
Dalam hal tersebut, Ketua PW FRN DPC Banyuwangi, Agus Samiaji, menyatakan bahwa pelatihan ini kurang tepat sasaran dan justru memperkuat stigma negatif terhadap profesi LC.
“Kami memahami bahwa setiap warga memiliki hak untuk diberdayakan. Namun, BPVP seharusnya lebih selektif dalam memilih profesi yang dilatih, terutama yang berdampak langsung pada pembangunan daerah dan kesejahteraan masyarakat,” tegas Agus.
Lanjut, PW FRN menilai banyak profesi lain yang lebih membutuhkan pelatihan, seperti pelaku usaha kecil dan menengah (UMKM), petani, nelayan, hingga anak muda kreatif yang menjadi motor penggerak ekonomi lokal. Selain itu, pelatihan di tempat karaoke juga dianggap tidak etis dan mencoreng citra pemerintah daerah yang telah berjuang membangun nama baik Banyuwangi di kancah nasional dan internasional.
“Banyuwangi dikenal sebagai kota wisata yang berbasis budaya dan moral. Langkah BPVP ini berpotensi merusak citra tersebut. Kami mendesak BPVP untuk mengevaluasi program ini dan lebih aktif berkoordinasi dengan pemerintah daerah agar kebijakan pelatihan tepat sasaran,” tambah Agus Kamis 23 Januari 2025.
Selain itu, PW FRN juga menyerukan agar pemerintah lebih bijak dalam menyusun program pelatihan vokasi ke depan.
“Kami berada di garda terdepan untuk memastikan kebijakan yang benar-benar berpihak pada rakyat. Pelatihan seperti ini seharusnya mendorong pemberdayaan masyarakat melalui sektor-sektor unggulan Banyuwangi, bukan menciptakan kontroversi,” ujar Agus.
PW FRN mengajak masyarakat untuk bersama-sama mengawasi kebijakan yang diambil oleh lembaga pemerintah agar selalu mengedepankan kebutuhan riil masyarakat. Dengan spirit perubahan dan pembangunan yang berkelanjutan, PW FRN berkomitmen untuk terus menyuarakan aspirasi rakyat Banyuwangi.
Sebagai organisasi yang berkomitmen pada transparansi dan kemajuan Banyuwangi, PW FRN memastikan akan terus mengawal kebijakan-kebijakan pemerintah.
“Kami siap berdiskusi dan memberikan masukan konstruktif agar program-program yang dilaksanakan benar-benar berdampak positif untuk masyarakat,” tutup Agus.
Reporter: Koko