Banyuwangi, JejakIndonesia.id — Pergantian tahun 2024 ke 2025 diwarnai isu lingkungan yang menghebohkan di Banyuwangi. PT Perkebunan Kalibendo, yang selama ini dikenal mengelola tanaman keras seperti karet, kopi, dan cengkeh, dilaporkan telah mengubah fungsi hampir 400 hektare lahan dari total 822,96 hektare menjadi perkebunan hortikultura berupa jagung dan cabai. Perubahan ini menimbulkan kekhawatiran terkait ancaman banjir dan tanah longsor, mengingat kawasan tersebut berada di dataran tinggi yang berperan sebagai daerah resapan air.
Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, menyatakan keprihatinannya terhadap situasi ini. Menurutnya, penebangan pohon besar di hulu dapat memicu bencana lingkungan di wilayah hilir. Kekhawatiran serupa juga disampaikan oleh DPRD Banyuwangi, di mana salah satu anggotanya mengaku terkejut melihat lahan seluas 400 hektare yang gundul akibat alih fungsi tersebut.
Anggota DPR RI Komisi IV, Sonny Tri Danaparamita, menyoroti pengelolaan lahan yang dinilai serampangan. Sonny menegaskan bahwa PT Perkebunan Kalibendo wajib menjaga kelestarian lingkungan sesuai peraturan perundang-undangan. Ia bahkan mempertimbangkan usulan pencabutan Hak Guna Usaha (HGU) perusahaan jika ditemukan pelanggaran hukum.
Pusat Bantuan Hukum Oase (PBH OASE) turut memberikan respon tegas. Menurut Ketua PBH OASE, Anang Suindro, S.H., M.H., alih fungsi tanaman tersebut harus dikaji dari aspek legalitas. Berdasarkan UU No. 39 Tahun 2014 tentang Perkebunan yang telah diubah dalam UU Cipta Kerja, perubahan jenis tanaman wajib mendapatkan izin dari pemerintah daerah. Namun, hingga kini belum jelas apakah PT Perkebunan Kalibendo telah mengantongi izin resmi dari Bupati Banyuwangi.
Anang Suindro menegaskan, masyarakat memiliki hak mendesak pemerintah untuk transparan terkait proses perizinan PT Perkebunan Kalibendo. Jika pelanggaran ditemukan, Bupati Banyuwangi berwenang mencabut izin usaha perkebunan. Selain itu, masyarakat terdampak dapat mengajukan gugatan hukum atas pemberian izin tersebut guna melindungi keselamatan warga dan lingkungan. (Tim)