Minahasa Utara, JejakIndonesia.id –Beredar kabar mengenai dugaan mobil tangki biru putih bertuliskan nama perusahaan Titu perkasa energi,yang sempat viral di media sosial mengenai mafia BBM insial V alias vokla. Namun, setelah dilakukan penelusuran mendalam, informasi tersebut terbukti tidak berdasar dan mengandung unsur berita hoaks.
Dalam penelusuran fakta dilapangan,bahwa vokla yang nama di cantumkan dalam isi berita di beberapa media online yang sudah beredar,membanta keras tuduhan tersebut.Dikarnakan berita semua itu salah dan tidak benar.jumat 13 Desember 2024.
Saat itu juga awak media mengkonfirmasi kepada pihak yang merupakan penanggung jawab pemilik tangki biru putih (Ci Vokla) tersebut,mengatakan bahwa saya sudah lama tidak lagi menggunakan PT.Titu perkasa energi dikarenakan saya sudah tidak lagi menggunakan nama perusahaan Titu.ujar vokla
Vokla juga menambahkan kalau saya tidak terimah dengan adanya berita-berita yang tidak benar seperti ini seharusnya mengikuti kode etik atau pun undang-undang pers yang sudah tertatar di Dewan Pers pada Nomor 40 Tahun 1999.
“Kita minta untuk rekan-rekan media tolong kalu ada apa Kamari konfirmasi dulu supaya itu Brita boleh mo berimbang Dan jangan langsung asal-asal jaga muat dan Stop untuk membuat Brita opini hoax.”ucap Vokla
Vokla berharap kepada insan Pers dalam pembuatan berita, harus lebih profesional dan mengedepankan kode etik Pers dan selalu mengikuti kaidah-kaidah jurnalis.
“Seharusnya teman-teman awak media harus lebih teliti dalam melakukan investigasi di lapangan, agar data yang didapat benar-benar tepat dan layak dikonsumsi oleh masyarakat luas.
Jurnalistik adalah pekerjaan dengan mengumpulkan semua data dan bukti akurat untuk mempublikasikan suatu peristiwa atau kejadian yang terjadi dilapangan, bukan dengan hanya menghayal atau beronani.Seperti yang terjadi penyerangan media kepada Vokla yang dituding adalah mafia solar lewat pemberitaan-pemberitaan tanpa adanya data dan konfirmasi yang jelas.Wanita cantik ini seperti sedang diintimidasi dengan pemberitaan yang beredar terkait dirinya adalah seorang mafia solar.“Saya tegaskan saya tidak ada hubungan dengan PT Titu dan itu jelas selama beberapa bulan ini tidak ada lagi Komunikasi,” Kata Vokla dengan tegas.Merasa kaget dengan pemberitaan yang beredar, tiba-tiba dirinya mendapat pesan masuk melalui Via Whatsapp untuk mentakedown pemberitaan yang telau dimuat.“Inilah jika hanya mencari informasi yang tidak benar tanpa bertanya kepada saya. Tiba-tiba meminta berita yang dinaikan untuk dihapus dan di banderol dengan harga 2 juta rupiah per berita,” Tambahnya.Hal itupun senada dengan Ketua Manguni Indonesia Hes Sumual yang meminta seorang jurnalis seharusnya menjalankan visi-misi yang profesional serta tanggung jawab kepada publik.“Media wajib jalankan Visi misi jurnalis yang profesional,bermoral dan beretika serta bertanggung jawab kepada publik.jangan gunakan kebebasan pers untuk memangsa dan mengintimidasi masyarakat,” Tulis Hes Sumual.Menurutnya jangan karena hasrat yang tidak baik sehingga menodai citra seorang jurnalis sehingga menjadi abal-abal.“Ini pemberitaan jangan hanya menduga-duga (menghayal/onani) jangan karena kepentingan atau hasrat sesaat terus sesuka hati membuat berita dengan nama orang terus meminta di takedown, itu bukan seorang Jurnalis namanya. Makanya UKW itu sangat penting untuk seorang wartawan karena itu membuktikan kualitas dilapangan,”tambahnya. (AO)