Banyuwangi, JejakIndonesia.id – Seorang pengamat sepak bola, Firmansyah, menyampaikan kritik tajam terkait rencana penggunaan Stadion Diponegoro Banyuwangi untuk kegiatan Refleksi Akhir Tahun berupa sholawatan bersama Habib Syech pada 31 Desember 2024. Dalam pernyataannya, Firmansyah menekankan pentingnya menjaga fasilitas olahraga, khususnya stadion, untuk mendukung kemajuan sepak bola lokal. Jum’at (06/12/24).
Firmansyah mengapresiasi kegiatan keagamaan seperti pengajian dan sholawatan, namun menegaskan bahwa stadion sebagai fasilitas olahraga tidak semestinya dialihfungsikan untuk kegiatan semacam itu. “Banyuwangi memiliki banyak lokasi alternatif seperti Taman Blambangan, Masjid Agung, atau Pantai Boom Marina yang lebih cocok dan dapat menampung lebih banyak pengunjung dibanding stadion,” ujar Firmansyah kepada media di warung kopi depan Stadion Diponegoro Banyuwangi.
Ia juga mengingatkan bahwa Stadion Diponegoro akan menjadi salah satu tuan rumah Liga 4 Indonesia dalam waktu dekat. Menurutnya, kegiatan non-olahraga berisiko merusak rumput lapangan dan fasilitas stadion. “Setiap kali ada kegiatan seperti ini, pasti ada kerusakan. Setelah panggung dibongkar, sering ditemukan paku, mur, dan baut yang berserakan di lapangan. Saya pernah mengumpulkan dua botol air mineral penuh dari benda-benda semacam itu. Jika tidak hati-hati, ini bisa mencederai pemain,” tuturnya.
Firmansyah juga mengingatkan bahwa hingga kini Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2019 tentang Percepatan Sepak Bola Nasional belum sepenuhnya diterapkan di Banyuwangi. Ia berharap pemerintah daerah, khususnya Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, yang baru saja menyatakan dukungannya terhadap tim Persewangi, untuk lebih serius dalam menjaga fasilitas olahraga.
“Saya mohon dengan hormat kepada Ibu Bupati untuk memindahkan lokasi acara sholawatan ini ke tempat lain yang lebih sesuai. Jangan sampai stadion kebanggaan masyarakat sepak bola Banyuwangi dirusak lagi,” tegasnya.
Dalam penutup kritikannya, Firmansyah menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah daerah dan masyarakat sepak bola untuk bersama-sama memajukan prestasi olahraga di Banyuwangi. “Jangan biarkan stadion yang sudah susah payah dirawat dengan anggaran minim menjadi rusak hanya karena kurangnya koordinasi,” pungkasnya. (AO)