Semarang – Jejakindonesia.id | Dilaksanakan dalam 2 gelombang mulai tanggal 3 – 6 Desember 2024, di Kantor Otoritas Jasa Keungan (OJK) Jawa Tengah bekerjasama dengan German Sparkassenstiftung for Internatonal Cooperation Indonesia and the Phillpines (DSIK), dilaksanakan pelatihan bagi Lembaga Keuangan Mikro (LKM) yang ada di Jawa Tengah.
Pelatihan dilaksanakan dalam upaya untuk mendukung peningkatankualitas manajemen Lembaga Keuangan Mikro, khususnya yang berkaitan dengan pelaksanaan Kredit Mikro yang dilaksanakan oleh LKM.
Dalam sambutannya, Eny Suprapti selaku Ketua Aslindo DPD Jawa Tengah menyampaikan bahwa peserta yang mandaftar untuk mengikuti pelatihan ini sejumlah 58 orang dari LKM yang tersebar di seluruh Jawa Tengah.
Dalam kesempatan tersebut, Eny juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada OJK Jawa Tengah dan DSIK. Peningkata kapasitas SDM LKM menjadi salah satu hal yang menjadi perhatian dalam peta jalan (Roadmap) pengembangan LKM yang telah di luncurkan oleh OJK pada 25 Nopember 2024.
Mengutip laman OJK, Implementasi Roadmap LKM dilakukan melalui tiga fase utama dalam kurun waktu 2024 s.d 2028, mulai dari fase penguatan fondasi dan konsolidasi (2024-2025), fase menciptakan momentum (2026-2027), hingga fase pertumbuhan dan penyesuaian (2028).
Roadmap LKM ini ditopang dengan empat pilar kunci pengembangan dan penguatan dalam menetapkan strategi yang akan dijalankan guna mencapai visi industri LKM, yaitu:
1. Pilar tata kelola, manajemen risiko, dan kelembagaan;
2. Pilar pemberdayaan, edukasi dan literasi konsumen dan masyarakat;
3. Pilar pengembangan dan penguatan elemen ekosistem; dan
4. Pilar penguatan pengaturan, pengawasan, dan perizinan.
Lima strategi utama pengembangan dan penguatan LKM yang akan dijalankan meliputi:
1. Penguatan tata kelola, manajemen risiko, dan SDM dalam rangka menciptakan industri LKM yang memiliki tata kelola perusahaan yang baik, manajemen risiko dan SDM yang andal.
2. Penguatan pengaturan, pengawasan, dan perizinan dalam rangka meningkatkan efektivitas pengaturan, pengawasan, dan perizinan untuk mendukung industri LKM yang sehat dan berintegritas.
3. Penguatan pemberdayaan, edukasi, dan literasi konsumen dan masyarakat untuk mewujudkan pemberdayaan, edukasi, dan literasi konsumen dan masyarakat yang efektif dalam rangka meningkatkan kepercayaan terhadap LKM.
4. Pengembangan elemen ekosistem dalam rangka membentuk ekosistem yang dibutuhkan LKM termasuk peningkatan peran pemerintah, sehingga LKM dapat tumbuh lebih cepat dan sehat.
5. Pengembangan infrastruktur data dan sistem informasi dalam rangka menyediakan infrastruktur data dan sistem informasi yang memadai sehingga operasional LKM dan proses pengawasan berjalan optimal.
Michael Kuehl, Regional Coordinator DSIK dalam kesempatan ini menyampaikan bahwa pelatihan ini merupakan pilot pelatihan yang dilaksanakan oleh DSIK sebagai bentuk upaya dukungan pengembanan kapasitas LKM di Indonesia sebagaimana kesepakatan bersama antara OJK dengan DSIK.
Dalam kesempatan ini, Michael menyebutkan juga bahwa DSIK membutuhkan umpan balik secara jujur dari para peserta dalam upaya untuk meningkatkan kualitas pelatihan dan menyusun program yang sesuai untuk LKM di Indonesia.
Dalam sambutan pembukaannya, Sumarjono , Kepala Kantor OJK Jawa Tengah menyampaikan terima kasih kepada DSIK atas dukungannya mendukung pengembangan kapasitas lembaga keuangan di Jawa Tengah dalam kesempatan ini LKM dan meminta agar semua peserta dapat memanfaatkan kesempatan ini untuk belajar.(M)