Warga Soroti Baliho Ucapan Selamat Jadi Polemik Pilbup Di Banyuwangi
Banyuwangi- Menyikapai adanya pemasangan baliho di jalan Protokol disayangkan beberapa pihak,Baliho bertuliskan Selamat tersebut diduga meresahkan warga khususnya di Banyuwangi, Jawa Timur.
Diketahui Baliho tersebut didirikan oleh relawan Pasangan Calon Bupati-Wakil Bupati Nomor urut 02, dimana baliho tersebut terpasang paskah digelarnya pemungutan suara pada Rabu 27 November tahun 2024 lalu.
Menyikapi hal tersebut di sayangkan oleh kelompok masyarakat pecinta Pilkada Damai tahun 2024 dari kecamatan Muncar, Dodik dan teman-temannya. Dirinya merasa keberatan dan mendesak kepada pihak KPU dan Bawaslu Kabupaten selaku penyelenggara pesta demokrasi pemilihan Bupati-Wakil Bupati, Gubernur dan Wakil Gubernur, walikota dan Wakil walikota di Banyuwangi.
“Kami meminta kepada pihak penyelenggara baik KPU maupun Bawaslu agar segera menurunkan baliho tersebut, karena menurut kami isi kalimat ucapan dalam baliho sarat provokasi,” ungkap Dodik, Senin (02/12/24).
Dodik menerangkan, Mengingat sampai saat ini Pilkada di Kabupaten Banyuwangi, baru menyelesaikan tahapan rekapitulasi penghitungan hasil suara suara di tingkat kecamatan yang digelar pada 3 atau 4 Desember 2024. Bahkan rekapitulasi penghitungan suara tingkat kabupaten pasangan Ipuk – Mujiono unggul 52,2% dari pasangan Ali Makki – Ali Ruchi yang hanya 47,8%.
“Hingga detik ini Komisi Pemilihan Umum (KPU) Banyuwangi, belum mengumumkan siapa pemenang dalam Pilkada serentak di Kabupaten Banyuwangi,”kata Dodik.
Dia menyebutkan,jika yang dipasang adalah baliho ucapan selamat atas terpilihnya salah satu paslon, itu bisa mengganggu kondusivitas Pilkada. Bahkan Masyarakat akan terprovokasi dengan adanya Baliho tersebut.
“Pastinya jika masyarakat membaca baliho tersebut dan meyakini kebenaran baliho tsb nanti setelah pengumuman resmi dari KPU ternyata beda akan menimbulkan gejolak ditingkat bawa, padahal nyatanya hasil rekapitulasi 25 Kecamatan paslon nomor 01 unggul 52,2%”, sebutnya.
Meskipun begitu, tidak hanya baliho ucapan selamat saja namun hal yang sama juga kalimat itu muncul di berbagai akun sosial media.
“Saya berharap kepada pihak terkait untuk segera mengambil tindakan tegas, agar tidak menghambat proses penghitungan suara tingkat kabupaten yang akan digelar oleh KPU,” tutur Dodik.
Selain pemasangan baliho juga beredar di medsos Surat Pemberitahuan demo yg dilaksanakan pada tanggal 04 Desember 2024.
“Informasi yang saya dapatkan aksi Demo itu dilakukan oleh kelompok yang mengatasnamakan dalam surat pemberitahuan yang tersebar di masyarakat yaakni Pusat Kajian Kebijakan dan Pembangunan Strategis atau (PUSKAPTIS) ditandatangan direktur puskaptis Amarullah SH.MH.,” terangnya.
Selanjutnya, Puskaptis akan menggelar unjuk rasa yang digelar di kantor KPU dan Bawaslu Kabupaten Banyuwangi dan akan mengerahkan 10 ribu masa.
“Selaku warga Banyuwangi hal ini merupakan suatu tindakan arogan, sebagai lembaga yang seharusnya menunjukan netralitas dan pro rakyat justru jadi pendukung salah satu paslon”, sambung Dodik.
Dodik menegaskan, apabila pihak Polresta Banyuwangi memberi ijin adanya demo tersebut, maka semua relawan tim pemenangan paslon nomor urut 01 Ipuk-Mujiono juga akan mengajukan permohon ijin menggelar aksi dengan tujuan mendukung dan mengawal KPU serta Bawaslu.
“Massa yang katanya berjumlah 10 ribu, mungkin campur dengan bebek yang ada disawah, demo kemarin saja katanya 5.000 masa, ternyata yang hadir emak-emak tidak sampai 100 orang, kami juga akan siap mengamankan KPU dan Bawaslu Banyuwangi dalam menjalankan tahapan pilkada sesuai regulasi yang ada, sekaligus siap mengawal sampai tuntas,” pungkasnya.