Banyuwangi, JejakIndonesia.id – Suasana di depan Warung Kopi Osing Deles Selasa siang berubah dramatis ketika Ketua Umum Setia Nawaksara Indonesia (SNI), Raden Teguh Firmansyah, menumpahkan pemikirannya yang berfilosofi tajam soal aksi kontroversial Aktivis Senior YN. Aksi protes YN terhadap putusan hakim dalam kasus dugaan korupsi NH disebut Raden sebagai “Teater Seni Jaranan” yang bikin bingung konstitusi.”
“Ini bukan soal siapa yang benar, tapi soal bagaimana kita tampil,” ujar Raden sembari menyeruput kopi hitamnya. “Keputusan hakim itu seperti kopi pahit, nggak selalu enak, tapi tetap harus diterima. Bukan malah diomelin dengan gaya ala teater kesenian Jaranan seperti orang kesurupan!” katanya, sambil mengisyaratkan aksi YN yang dinilainya penuh drama tapi minim substansi.
Raden mengkritik habis aksi YN yang disebut-sebut tidak hanya menyuarakan protes, tetapi juga “menampilkan pertunjukan bahasa kasar” di depan umum. “Aktivis YN ini kayak lupa filosofi padi. Bukannya makin berisi makin merunduk, malah makin kosong makin melompat-lompat,” sindirnya.
Dalam wawancaranya yang penuh analogi, Raden melontarkan nasihat berbumbu humor. “Kalau ada anjing ngejar, jangan lari. Diam aja. Tapi jangan juga ngomong kasar ke anjing itu, nanti dia malah ngajak ngobrol panjang lebar!” Filosofi ini, menurutnya, relevan untuk menghadapi “ganasnya” sistem hukum yang sering dianggap tidak adil.
Raden bahkan menyisipkan pelajaran sejarah di sela-sela kritiknya. “Belajarlah dari Bung Tomo. Beliau nggak pernah pakai kata-kata kasar saat memimpin rakyat. Justru beliau membakar semangat dengan bahasa yang santun tapi tajam. Kalau kita pakai cara Bung Tomo, orang bakal terinspirasi, bukan malah tepok jidat,” tambahnya.
Di akhir pernyataannya, Raden menyayangkan “teater seni Jaranan” yang menurutnya justru merusak citra aktivisme di mata masyarakat. “Aktivis itu harus jadi contoh. Kalau kita rusak etika kita, jangan salahkan kalau orang nggak lagi percaya sama kita. Aktivis YN itu harusnya belajar berdiam elegan, bukan menggonggong ke segala arah,” pungkasnya sambil tersenyum tipis.
Redaksi: Koko