Warga dan LSM Geruduk SMAN 32 Kabupaten Tangerang, Tuntut Kepsek Dicopot Diduga Lakukan Kecurangan SPMB

TANGERANG | jejakindonesia.id – Ratusan warga Kelurahan Curug Wetan, Kecamatan Curug, Kabupaten Tangerang, bersama sejumlah aktivis LSM dari Aliansi Masyarakat Bersatu Curug, menggelar aksi unjuk rasa di depan gerbang SMA Negeri 32 Kabupaten Tangerang, Sabtu pagi (12/7/2025).

Mereka menuntut agar Kepala Sekolah, Saanah, dicopot dari jabatannya karena diduga melakukan kecurangan dalam proses sistem Penerimaan murid baru (SPMB) tahun 2025. Aksi massa berlangsung damai, meskipun sempat terjadi ketegangan singkat antara peserta aksi dan pihak sekolah.

“Banyak anak-anak dari sini yang mau sekolah di SMAN 32, tapi malah tidak diterima. Bahkan keponakan RT setempat pun ditolak. Padahal rumah mereka hanya sepelemparan batu dari sekolah ini. Sementara justru banyak siswa dari luar daerah yang diterima,” ujar salah satu warga yang ikut dalam aksi.

Para pendemo menduga kuat adanya praktik titipan dalam penerimaan siswa baru. Mereka juga menyebut istilah “titip bangku” menjadi modus yang menyebabkan anak-anak dari Curug Wetan tersingkir meski secara zonasi sudah memenuhi syarat.

Seorang warga bahkan menyebutkan bahwa seorang anak yatim yang tinggal sangat dekat dengan sekolah pun ditolak, menambah kekecewaan warga.

“Ini jelas tidak adil. Anak-anak kami punya hak yang sama untuk mengenyam pendidikan di sekolah negeri, apalagi yang lokasinya di lingkungan kami sendiri,” ujar seorang ibu yang mengaku sebagai orang tua calon siswa.

Spanduk tuntutan terlihat memenuhi lokasi aksi, di antaranya bertuliskan “Bongkar Kecurangan PPDB 2025” dan “Copot Kepsek Saanah”. Mereka juga menyoroti dugaan kecurangan serupa yang terjadi dalam dua tahun terakhir.

Sementara itu, petugas keamanan sekolah yang sempat dimintai keterangan menyatakan tidak tahu-menahu mengenai proses SPMB. Ia justru mengaku mendapatkan teguran kasar dari pihak sekolah.

“Saya malah dimarahi kepala sekolah dengan kata-kata kasar. Katanya saya enggak becus jadi security,” ujarnya.

Ketegangan sempat memuncak ketika seorang guru yang diduga berasal dari dalam sekolah terlihat menunjuk-nunjuk dan bergumam kepada para pendemo, yang memicu emosi warga. Massa terdorong mendekati gerbang dan sempat mendorongnya hingga aparat kepolisian yang berjaga turun tangan untuk menenangkan situasi.

Kepala Sekolah SMAN 32, Saanah, akhirnya keluar dan memberikan klarifikasi dari atas mobil komando aksi. Ia membantah tuduhan tersebut dan menyebut bahwa proses penerimaan sudah sesuai prosedur dan merupakan instruksi dari dinas terkait.

“Kami hanya menjalankan aturan dari atas. Tidak ada unsur titipan,” ujar Saanah singkat.

Meski demikian, warga tetap bersikeras agar tuntutan pencopotan kepala sekolah dan evaluasi ulang PPDB dipenuhi.

Aksi ini mendapat pengawalan ketat dari aparat gabungan Polsek Curug, Polres Metro Tangerang Selatan, serta anggota TNI. Hingga berita ini diterbitkan, situasi di lokasi aksi dilaporkan berlangsung aman dan kondusif.

Post Views15 kali

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *