Madrasah Aliyah Adz-Dzikra Tegaskan Peran sebagai Pelopor Pendidikan Kader Lewat MPK 2025
Banyuwangi — Jejakindonesia.id | Dalam rangka menyambut tahun ajaran 2025/2026, Madrasah Aliyah Adz-Dzikra Banyuwangi kembali menggelar Masa Pelatihan Kader (MPK) sebagai bagian dari proses pengenalan sekaligus kaderisasi awal bagi peserta didik baru. Kegiatan ini berlangsung selama empat hari, Senin—Kamis, 7—10 Juli 2025, yang bertempat di gedung Al-Furqon lingkungan madrasah yang dikenal sebagai pelopor pendidikan kader berbasis pesantren.
Berbeda dari Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) pada umumnya, MPK Adz-Dzikra mengusung pendekatan khas yang memadukan kurikulum resmi Kemendikbudristek dengan kearifan lokal pesantren dan pola kaderisasi organisasi pelajar.
Melalui pendekatan ini, peserta didik baru tidak hanya dikenalkan pada budaya sekolah, tetapi juga diberikan pembekalan ideologis, wawasan kepemimpinan, serta nilai-nilai kolaborasi dan integritas.
“Paradigma pendidikan kader harus menjadi tameng, sekaligus senjata generasi muda dalam menyongsong visi Indonesia Emas 2045,” tegas Faidus Sa’adah, Kepala Madrasah Aliyah Adz-Dzikra kepada Bratapos.com, pada Jum’at (11/7/2025) siang.
Menurut Faidus, proses kaderisasi di Madrasah Aliyah Kader ini dirancang untuk membentuk siswa yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga matang secara karakter, spiritualitas, dan kepemimpinan.
“Kita ingin menyiapkan generasi yang kuat secara ideologi, tajam secara intelektual, dan kokoh dalam moralitas,” tuturnya.
Sementara itu, Imam Mutaji, selaku Pembina Fasilitator MPK 2025, menekankan bahwa MPK bukan hanya sarana pembekalan bagi siswa baru, tetapi juga menjadi wahana praktik kepemimpinan bagi siswa kelas atas. Mereka dilibatkan penuh dalam seluruh proses kegiatan, mulai dari perencanaan, pelaksanaan, hingga evaluasi.
“Angkatan sebelumnya kami libatkan sebagai fasilitator aktif, seperti menjadi MC, instruktur lapangan, moderator diskusi, hingga tim kesekretariatan. Ini bagian dari skema kaderisasi berjenjang yang sistematis dan berkelanjutan,” jelas Imam Mutaji.
Dirancang dengan format semi formal, suasana MPK dikemas secara dinamis dan hangat. Rangkaian materi meliputi pemahaman ideologi kebangsaan, paradigma pendidikan kader, budaya belajar santri, manajemen diri, serta diskusi interaktif dengan para alumni dan tokoh inspiratif.
Imam Mutaji juga mengungkapkan, bahwa kegiatan MPK ini merupakan tahap awal dari skema Kaderisasi Tiga Tingkat, yang akan berlanjut pada jenjang kelas XI dan XII.
“Proses ini tidak berhenti di sini. Akan ada MPK Tingkat II dan Tingkat III, yang disiapkan untuk memperkuat kepemimpinan mereka di level menengah dan atas,” tandasnya.
Kegiatan MPK ditutup dengan sesi refleksi mendalam yang menggugah kesadaran diri para peserta, diakhiri dengan prosesi baiat kader oleh Kepala Madrasah yang menjadi simbol komitmen siswa untuk menjalani proses belajar dengan semangat pengabdian dan integritas.
Dengan semangat kaderisasi ini, Madrasah Aliyah Adz-Dzikra Banyuwangi kembali menegaskan eksistensinya sebagai madrasah berbasis nilai dan visi, yang menyiapkan generasi tangguh untuk masa depan bangsa. (rag)
