BANYUWANGI – Jejakindonesia.id|Komitmen terhadap pelestarian lingkungan kembali dibuktikan oleh PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) atau PT SMI melalui dukungannya terhadap konservasi tukik (anak penyu) di Pantai Cemara, Banyuwangi. Pada Kamis (3/7/2025), perusahaan BUMN di bawah Kementerian Keuangan ini secara simbolis menyerahkan bantuan program konservasi kepada kelompok masyarakat setempat.
Puncak kegiatan ditandai dengan serah terima Rumah Tukik, bangunan utama yang menjadi pusat konservasi sekaligus edukasi. Proyek ini rampung dalam waktu dua bulan dan dirancang untuk menjadi tempat penetasan telur penyu yang aman dari gangguan serta sebagai sarana pembelajaran lingkungan hidup.
“Rumah Tukik ini tidak hanya menjadi tempat penetasan, tapi juga kami harapkan menjadi pusat edukasi dan penyadaran bagi generasi muda akan pentingnya pelestarian penyu sebagai satwa yang dilindungi,” ujar Nanda, perwakilan dari PT SMI.
Tak hanya bangunan fisik, PT SMI juga memberikan bantuan berupa revitalisasi kapal patroli, dua unit mesin kapal, empat alat komunikasi HT, jaket pelampung (life jacket), serta seragam lengkap untuk ranger penjaga pantai dari Pokmaswas Konservasi Tukik.
Ketua Pokmaswas Pantai Cemara, Muhammad Muhyi, menyampaikan apresiasi mendalam atas dukungan tersebut. Ia menyebut bantuan ini sebagai energi baru bagi para relawan dalam menjalankan tugas konservasi.
“Kami mengucapkan beribu-ribu terima kasih kepada PT SMI. Bantuan ini sangat berarti dan menjadi bukti bahwa kepedulian terhadap konservasi adalah tanggung jawab bersama,” ujarnya.
Sementara itu, dari Kelompok Usaha Bersama (KUB) Pantai Cemara, komitmen transparansi terus dijaga. Pelaporan berkala dan akuntabel kepada PT SMI menjadi prioritas guna memastikan program konservasi ini berkelanjutan dan berdampak positif.
Camat Banyuwangi, Hartono, yang turut hadir, berharap fasilitas tersebut dapat dirawat agar manfaatnya tetap berkesinambungan.
“Bangunan ini harus dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk konservasi dan edukasi. Namun yang paling penting adalah dirawat dan dijaga agar bisa terus bermanfaat dalam jangka panjang,” pesannya.
Sebagai simbolisasi komitmen bersama terhadap pelestarian penyu, acara ditutup dengan pelepasan 30 ekor tukik jenis Lekang ke laut lepas. Saat ini, tim konservasi tengah memantau 59 sarang penyu, masing-masing berisi antara 45 hingga 60 butir telur.
Kegiatan ini menjadi contoh nyata sinergi antara korporasi, komunitas, dan pemerintah dalam menjaga kekayaan ekosistem pesisir demi keberlanjutan lingkungan dan warisan bagi generasi mendatang.
{Wulan}