Cek Nama wartawan disini atau hubungi redaksi klikdisini.
Accept
Jejak IndonesiaJejak IndonesiaJejak Indonesia
  • Home
  • Ekonomi
  • Hukum & Kriminal
  • Peristiwa
  • Politik
  • Polri
  • Sosial
  • TNI
Search
Technology
  • Box Redaksi
Health
Entertainment
  • Home
  • Ekonomi
  • Hukum & Kriminal
  • Peristiwa
  • Politik
  • Polri
  • Sosial
  • TNI
  • Box Redaksi
© 2022 jejak Indonesia
Reading: Ribuan Orang Ramaikan Ritual Adat Keboan Aliyan Banyuwangi
Share
Sign In
Notification Show More
Font ResizerAa
Jejak IndonesiaJejak Indonesia
Font ResizerAa
  • Home
  • Kirim Artikel Baru
  • Box Redaksi
  • Adv
  • Ekonomi
  • Hukum & Kriminal
  • Jejak Indonesia TV
  • Peristiwa
  • Politik
  • Polri
  • Sosial
  • Kontrol Sosial
Search
  • Home Default
  • Hukum & Kriminal
  • Kontrol Sosial
  • Peristiwa
  • Politik
  • Polri
  • Sosial
  • Jejak Indonesia TV
Have an existing account? Sign In
Follow US
  • Box Redaksi
© 2022 jejak Indonesia.
Jejak Indonesia > Blog > Berita > Ribuan Orang Ramaikan Ritual Adat Keboan Aliyan Banyuwangi
BeritaTradisi

Ribuan Orang Ramaikan Ritual Adat Keboan Aliyan Banyuwangi

Andy
Last updated: Juni 30, 2025 6:13 am
Andy 48 Views
Share
3 Min Read

BANYUWANGI | Jejakindonesia.id – Ribuan orang memadati Desa Aliyan, Kecamatan Rogojampi, Banyuwangi, untuk menyaksikan ritual adat Keboan Aliyan, Minggu (29/6/2025). Tradisi sakral yang digelar setiap bulan Suro ini sudah menjadi menjadi magnet wisatawan setiap tahunnya.

Meski sempat diguyur hujan, antusiasme pengunjung tak surut. Mereka tetap memadati sisi kanan-kiri Lapangan Desa Aliyan, pusat pelaksanaan ritual adat masyarakat Osing tersebut.

- Advertisement -
Ad imageAd image

Keboan Aliyan merupakan tradisi turun-temurun sebagai bentuk syukur atas panen, sekaligus permohonan kelimpahan hasil bumi di musim tanam berikutnya. Dalam prosesi ini, sejumlah warga yang telah mengalami kerasukan bertingkah seperti kebo (kerbau), lengkap dengan tingkah laku membajak sawah dan berkubang di lumpur.

“Tradisi ini sudah turun temurun sejak ratusan tahun. Sebagai bentuk ungkapan syukur kami atas hasil panen yang diberikan Allah SWT, sekaligus tolak balak dan memohon agar hasil panen berikutnya lebih melimpah,” ujar Kepala Desa Aliyan, Agus Robani Yusuf.

Ritual diawali dengan selamatan dan ider bumi (berkeliling desa) ke empat penjuru mata angin. Warga yang kerasukan kemudian mulai berkeliling desa, bertingkah mirip kerbau yang tengah mengolah sawah. Selain itu mereka juga mengairi, hingga menabur benih padi, layaknya siklus cocok tanam. Mereka bahkan membawa alat bajak di punggung.

Terdapat dua kelompok warga yang melakukan arak-arakan Keboan Aliyan. Dari sisi timur kantor desa berasal dari warga Dusun Krajan, Cempokosari, Bolot, dan Temurejo. Lalu disusul kemudian dari sisi barat oleh rombongan dari Dusun Sukodono dan Kedawung. Keduanya mempertontonkan atraksi di hadapan para tamu dan wisatawan.

Salah satu wisatawan, Aleksei, asal Rusia yang datang ke festival tersebut mengaku kagum
atas semangat pelestarian budaya masyarakat Banyuwangi.

“Ini pertama kalinya saya ke sini, diberitahu teman saya yang menyukai budaya Indonesia. (Ritual keboan) ini sangat menarik bagi saya. Budayanya berbeda dan saya suka cara warga menjaga tradisi selama ratusan tahun. Saya bangga bisa ke sini,” ujar Aleksei yang datang bersama pasangannya.

Wakil Bupati Banyuwangi Mujiono yang turut menyaksikan Keboan Aliyan tersebut mengapresiasi keguyuban warga. Selain menjaga gotong royong, tradisi ini menurutnya menjadi salah satu daya tarik wisatawan untuk datang ke Desa Aliyan.

“Tradisi seperti ini sangat penting untuk dilestarikan. Selain menjaga warisan budaya, juga bisa menjadi daya tarik wisata yang memberi dampak ekonomi bagi masyarakat,” ungkap Mujiono.

Diketahui, Keboan Aliyan sendiri dirangkai dengan berbagai kegiatan pendukung lainnya sejak Jumat (27/6/2025). Seperti bazar UMKM dan pentas seni.

Keboan Aliyan konon dilaksanakan sejak era kerajaan Blambangan adalah warisan Buyut Wongso Kenongo, yang lokasi makam berada di Dusun Cempokosari, Desa Aliyan. Ritual ini dilaksanakan oleh masyarakat setempat yang berkultur Osing setiap memasuki bulan Suro penanggalan Jawa.

[email protected]

You Might Also Like

Rumah Sakit Methodist Medan Diduga Langgar Hak Azasi Manusia, Lima Nakes Gugat ke Pengadilan!

Polres Pelabuhan Tanjungperak Bersama TNI Gelar Patroli Skala Besar Pasca Pengesahan Warga Pesilat

Dilepas Bupati Ipuk, Hari Terakhir Kejurnas 2025 di Banyuwangi Hadapi Salah Satu Tanjakan Tersulit Asia

Skandal Koperasi Puluhan Miliar: Anggota DPRD Langkat Dikecam LSM GEMPUR!

Hari Bhayangkara ke-79, Polresta Banyuwangi Gelar Anjangsana Kunjungi Purnawirawan dan Keluarga Besar Polri

Share This Article
Facebook Twitter Whatsapp Whatsapp Copy Link Print
Previous Article DPP FRJRI Sambut Positif Diplomasi Prabowo–Anwar untuk Perdamaian Palestina dan Stabilitas Regional
Next Article Lanal Banyuwangi Gelar Latihan Penanganan Darurat Kecelakaan Kapal di Selat Bali
- Advertisement -
Ad imageAd image

Stay Connected

235.3kFollowersLike
69.1kFollowersFollow
11.6kFollowersPin
56.4kFollowersFollow
136kSubscribersSubscribe
4.4kFollowersFollow

Latest News

Rumah Sakit Methodist Medan Diduga Langgar Hak Azasi Manusia, Lima Nakes Gugat ke Pengadilan!
Berita Juni 30, 2025
“UMKM Naik Kelas” Hanya Slogan Jika BCM Dikorbankan
Opini Juni 30, 2025
Polres Pelabuhan Tanjungperak Bersama TNI Gelar Patroli Skala Besar Pasca Pengesahan Warga Pesilat
Berita Polri Juni 30, 2025
Dilepas Bupati Ipuk, Hari Terakhir Kejurnas 2025 di Banyuwangi Hadapi Salah Satu Tanjakan Tersulit Asia
Berita Daerah Olahraga Juni 30, 2025
//

Jejak Indonesia salah satu media terpercaya yang menyajikan beberapa berita dari berbagai pelosok di Indonesia

Jejak IndonesiaJejak Indonesia
Follow US
© 2022 Jejak Indonesia. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Lost your password?