Cek Nama wartawan disini atau hubungi redaksi klikdisini.
Accept
Jejak IndonesiaJejak IndonesiaJejak Indonesia
  • Home
  • Ekonomi
  • Hukum & Kriminal
  • Peristiwa
  • Politik
  • Polri
  • Sosial
  • TNI
Search
Technology
  • Box Redaksi
Health
Entertainment
  • Home
  • Ekonomi
  • Hukum & Kriminal
  • Peristiwa
  • Politik
  • Polri
  • Sosial
  • TNI
  • Box Redaksi
© 2022 jejak Indonesia
Reading: Disbudpar Banyuwangi Angkat Kuliner Langka “Jangan Banci” Lewat Live Streaming Edukatif di TikTok
Share
Sign In
Notification Show More
Font ResizerAa
Jejak IndonesiaJejak Indonesia
Font ResizerAa
  • Home
  • Kirim Artikel Baru
  • Box Redaksi
  • Adv
  • Ekonomi
  • Hukum & Kriminal
  • Jejak Indonesia TV
  • Peristiwa
  • Politik
  • Polri
  • Sosial
  • Kontrol Sosial
Search
  • Home Default
  • Hukum & Kriminal
  • Kontrol Sosial
  • Peristiwa
  • Politik
  • Polri
  • Sosial
  • Jejak Indonesia TV
Have an existing account? Sign In
Follow US
  • Box Redaksi
© 2022 jejak Indonesia.
Jejak Indonesia > Blog > Berita > Daerah > Disbudpar Banyuwangi Angkat Kuliner Langka “Jangan Banci” Lewat Live Streaming Edukatif di TikTok
BeritaDaerah

Disbudpar Banyuwangi Angkat Kuliner Langka “Jangan Banci” Lewat Live Streaming Edukatif di TikTok

selamet Solichin
Last updated: Juni 28, 2025 3:18 am
selamet Solichin 39 Views
Share
3 Min Read

Banyuwangi – Jejakindonesia.id | Upaya pelestarian budaya tak pernah berhenti digalakkan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Banyuwangi. Kamis pagi (26/6/2025), Disbudpar kembali menghadirkan tayangan edukatif melalui kanal TikTok resminya, @banyuwangi_tourism, dengan mengangkat salah satu kuliner otentik nan langka khas Suku Osing yaitu “Jangan Banci”

Hidangan tradisional yang terbuat dari daun belimbing liar ini,,menjadi fokus utama dalam siaran langsung berdurasi 1,5 jam. Acara ini tidak sekadar menyajikan tutorial memasak, melainkan juga menjadi medium revitalisasi kuliner warisan yang nyaris terlupakan di tengah gempuran makanan modern.

- Advertisement -
Ad imageAd image

“Banyuwangi tidak hanya kaya destinasi alam, tapi juga menyimpan khazanah budaya kuliner yang luar biasa. Jangan Banci adalah contoh nyata kuliner berbasis nilai ritual dan tradisi masyarakat Osing yang perlu diangkat kembali,” ungkap Dwi Susanti, Analis Kebijakan Ahli Muda Bidang Ekonomi Kreatif Disbudpar Banyuwangi.

Jangan Banci bukan sekadar makanan, tapi bagian dari kearifan lokal warga Desa Kemiren. Nama yang unik ini tidak memiliki konotasi negatif, melainkan menyiratkan keberagaman rasa dari perpaduan rempah-rempah yang kompleks.

Dalam sesi live streaming, Rohaniyah (57), pelestari kuliner tradisional asal Kemiren, menjadi narasumber utama yang memandu proses pembuatan. Ia menuturkan bahwa Jangan Banci diracik dari daun belimbing liar yang direbus dan diperas untuk menghilangkan aroma langu, lalu dimasak dengan bumbu khas seperti kemiri, jinten, kapulaga, kayu manis, cengkeh, kedawung, serta santan dan pelengkap seperti kelapa muda dan daun jeruk.

“Biasanya kami sajikan bersama telur asin, abon, atau perkedel. Ini adalah makanan pelengkap dalam hajatan atau sedekahan, terutama saat syukuran desa,” ujar Rohaniyah, yang juga aktif menjajakan jajanan pasar di Pasar Minggu Kemiren.

Program live streaming ini merupakan bagian dari strategi digitalisasi warisan budaya Banyuwangi. Sebelumnya, Disbudpar telah mengangkat tema serupa seperti tutorial rias pengantin Osing dan pembuatan Mayang Sari, sebuah simbol kesucian dalam tradisi pernikahan Osing.

“Lewat platform seperti TikTok, kami ingin menjangkau generasi muda yang selama ini mungkin jauh dari tradisi. Bukan hanya menikmati, tapi ikut memahami dan melestarikan,” tambah Dwi Susanti.

Disbudpar juga menegaskan komitmen untuk mendukung para pelaku UMKM kuliner tradisional yang konsisten menjaga warisan ini tetap hidup. Rohaniyah, misalnya, menjadi simbol keteguhan peran perempuan dalam menjaga tradisi kuliner Osing.

Upaya pelestarian Jangan Banci dan kuliner Osing lainnya seperti sumping, jongkong, kucur, jenang selo, dan apem plecer bukan sekadar urusan dapur. Ini adalah langkah strategis untuk merawat identitas budaya Banyuwangi yang tumbuh dari akar komunitas.

Dengan semakin dikenalnya kuliner ini di media sosial, Disbudpar berharap Jangan Banci dan makanan ritual Osing lainnya tak sekadar jadi menu nostalgia, tapi bagian dari kebanggaan budaya yang hidup di tengah zaman.

“Pelestarian budaya tidak bisa hanya lewat festival. Ia harus hidup di dapur, di meja makan, dan sekarang, juga di layar gawai kita,” tutup Dwi Susanti. (rag)

You Might Also Like

Prajurit Satgas Pamtas Bersama Masyarakat Laksanakan Karya Bakti di Perbatasan, Dalam Rangka HUT Yonkav 3/AC Ke-73

Secara Rutin dan Efektif Satgas Yonif 521/DY Komsos Kepada Tokoh Masyarakat di Distrik Walesi

Operasi Damai Cartenz 2025 Bawa Keceriaan ke Panti Asuhan Santa Susana Timika

Polresta Banyuwangi Terjunkan Ratusan Personil Pengamanan Etape 2 Kejurnas Road Race 2025

Polres Nganjuk Gelar Patroli SREG dan Penyekatan di Perbatasan Suroan Berjalan Kondusif

Share This Article
Facebook Twitter Whatsapp Whatsapp Copy Link Print
Previous Article Ketua PAMI-P Sulut Jhonatan Mogonta, Minta Pertamina Berikan Sanksi Dan Tindak Tegas SPBU Tuyat
Next Article Ritual Kebo-Keboan Alasmalang-Singojuruh, Kembali Hadir Lengkapi Keragaman Budaya Banyuwangi.
- Advertisement -
Ad imageAd image

Stay Connected

235.3kFollowersLike
69.1kFollowersFollow
11.6kFollowersPin
56.4kFollowersFollow
136kSubscribersSubscribe
4.4kFollowersFollow

Latest News

Prajurit Satgas Pamtas Bersama Masyarakat Laksanakan Karya Bakti di Perbatasan, Dalam Rangka HUT Yonkav 3/AC Ke-73
TNI Juni 28, 2025
Secara Rutin dan Efektif Satgas Yonif 521/DY Komsos Kepada Tokoh Masyarakat di Distrik Walesi
TNI Juni 28, 2025
Operasi Damai Cartenz 2025 Bawa Keceriaan ke Panti Asuhan Santa Susana Timika
Polri Juni 28, 2025
Polresta Banyuwangi Terjunkan Ratusan Personil Pengamanan Etape 2 Kejurnas Road Race 2025
Polri Juni 28, 2025
//

Jejak Indonesia salah satu media terpercaya yang menyajikan beberapa berita dari berbagai pelosok di Indonesia

Jejak IndonesiaJejak Indonesia
Follow US
© 2022 Jejak Indonesia. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Lost your password?