SURABAYA | jejakindonesia.id – Ratusan anak-anak hingga orang dewasa melantunkan takbir dengan penuh semangat dalam kegiatan Festival Takbir Keliling, yang dilaksanakan oleh IPPNU (Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama) Rungkut Tengah, Kecamatan Gunung Anyar, Surabaya.
Kegiatan tersebut merupakan agenda dan tradisi tahunan yang dirayakan dengan penuh suka cita oleh masyarakat Rungkut Tengah, dalam rangka Peringatan Hari Besar Islam (PHBI) dengan menggelar iring-iringan dan takbir keliling, serta juga menampilkan berbagai pertunjukan seni tradisional.
Acara Festival Takbir Keliling dimulai usai salat Isya’ dari halaman Masjid At-Taibin Jl. Raya Rungkut Tengah No.48, Rungkut Tengah, Kecamatan gunung Anyar, Surabaya.
Tegar Ridho Maulana, ketua IPPNU (Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama) Rungkut Tengah, menjelaskan bahwa tahun ini, kegiatan Festival Takbir Keliling Malam Idul Adha 1446 Hijriah mengusung tema Pearadaban Islam, dengan diikuti oleh 11 lembaga pendidikan yang berada di sekitar Rungkut Tengah, dengan total sekitar 800 peserta.
“Kami membuat tema peradaban Islam, karena melihat usia peserta adalah Generasi Z (GEN Z). Agar nantinya dengan tema ini, kita bisa belajar nilai-nilai perjuangan tokoh dalam sejarah bagaimana Islam masuk dan berkembang di Indonesia,” Jelas Tegar, ditemui disela acara, Kamis malam (5/6/2025)
Beberapa kelompok peserta Festival Takbir Keliling terlihat antusias dengan berbagai kostum kelompoknya. Salah satu kelompok juga terlihat membawa beberapa poster tokoh islam sambil melantunkan takbir di sepanjang jalan yang dilalui. Mereka membawa poster tokoh seperti KH. Hasyim Asyari, yang merupakan tokoh pahlawan nasional, dan merupakan pendiri Nahdatul Ulama. Juga ada poster KHR As’ad Syamsul Arifin, yang juga merupakan tokoh nasional sekaligus asal Situbondo, Jawa Timur. Ada juga poster Presiden ke-4 Indonesia yang juga berasal dari Jombang, Jawa Timur, yaitu KH. Abdurrahman Wahid, atau Gus Dur.
“Harapannya saya, dengan adanya Festival Takbir Keliling ini, semoga dapat mempererat persaudaraan di Rungkut Tengah,” tambah Tegar.
Kirab malam Idul Adha ini telah menjadi budaya kearifan lokal, serta bisa menjadi daya tarik wisata religi tahunan yang yang berhasil menarik perhatian masyarakat sekitar. Terihat beberapa warga juga sangat antusias dengan mengabadikan setiap momen saat peserta Kirab Malam Idul Adha berlangsung.
“Kami senang dan bahagia melihat pawai yang meriah. Paling tidak acara seperti ini tentu positif, karena para anak muda bisa belajar budaya dengan cara yang kreatif,” ungkap Nia, salah satu warga Rungkut Tengah.
(Redho)