PASURUAN | jejakindonesia.id – Suasana penuh semangat mewarnai hari pembukaan Kegiatan Kuliah Kerja Profesi (KKP) II Sespimmen Polri Dikreg Gelombang 1 Tahun Ajaran 2025 di Polres Pasuruan Kota, yang secara resmi dipimpin oleh Pelaksana Harian (PLH) Kapolres Pasuruan Kota AKBP Teddy Chandra, S.I.K., M.S.I. Kegiatan yang sarat akan nilai strategis ini merupakan bagian dari program pendidikan Sespimmen Lemdiklat Polri yang bertujuan membentuk pemimpin Polri masa depan yang presisi, visioner, dan adaptif dalam menghadapi dinamika tantangan keamanan serta sosial kemasyarakatan.
Kegiatan pembukaan yang dilangsungkan di gedung Wichaksana Laghawa Polres Pasuruan Kota dihadiri oleh jajaran pejabat utama Polres, para peserta KKP (Serdik), tokoh masyarakat, dan stakeholder terkait di lingkungan Kota Pasuruan. Dalam sambutannya, PLH Kapolres Pasuruan Kota menekankan pentingnya kegiatan KKP sebagai ajang pembelajaran lapangan yang menjembatani teori kepemimpinan strategis dengan realita pelaksanaan tugas di lapangan.
“Kegiatan ini bukan sekadar formalitas pendidikan, tetapi ruang aktualisasi bagi para calon pemimpin Polri untuk menyerap, menganalisis, dan memberi solusi atas persoalan nyata yang dihadapi masyarakat.” Ucap Kapolres.
Para serdik Sespimmen diharapkan dapat menggali permasalahan riil di wilayah Polres Pasuruan Kota, sekaligus memberikan masukan strategis berbasis kajian akademik dan pengalaman lapangan yang diperoleh selama KKP berlangsung.
Mengawali kegiatan lapangan, para Serdik Sespimmen langsung melaksanakan Focus Group Discussion (FGD) dengan mengangkat salah satu isu strategis dari delapan arah kebijakan utama Kapolri dalam Astacita. Tema yang dipilih adalah (Penanggulangan dan Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba di Kota Pasuruan), yang dinilai menjadi program menonjol serta sangat relevan dengan kebutuhan lokal.
FGD ini menghadirkan narasumber utama, yaitu Kepala Badan Narkotika Nasional Kota (BNNK) Pasuruan, Bapak Masduki, S.H., M.H., yang memberikan paparan komprehensif mengenai dinamika penyalahgunaan narkoba di Kota Pasuruan serta upaya sinergis yang telah dilakukan bersama aparat penegak hukum dan elemen masyarakat.
“Pemberantasan narkoba bukan hanya soal penindakan, tapi juga tentang pencegahan, rehabilitasi, dan edukasi. Kita butuh kerja sama dari semua lini, termasuk Polri dan masyarakat.” Ucap Bapak Masduki.
“Diskusi berlangsung intens dan produktif, dengan para Serdik Sespimmen turut menyampaikan hasil riset awal mereka terkait dampak narkoba terhadap keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) di wilayah Kota Pasuruan.” Tambah Bapak Masduki.
Selain itu, mereka juga mengajukan berbagai gagasan alternatif terkait strategi pemberantasan narkoba berbasis pendekatan sosial dan teknologi informasi.
Kegiatan KKP II Sespimmen Gelombang I Tahun 2025 di Polres Pasuruan Kota merupakan bukti nyata bahwa pendidikan kepolisian tidak terlepas dari realitas sosial. Dengan menggandeng BNNK dan stakeholder lokal, kegiatan ini menjadi cermin dari pendekatan holistik yang terus dikembangkan oleh Polri dalam menciptakan keamanan yang berkelanjutan dan berkeadilan.