PASURUAN | jejakindonesia.id Dalam semangat memperkuat ketahanan pangan nasional sebagai bagian dari transformasi Polri yang Presisi, para Peserta Didik (Serdik) Sekolah Staf dan Pimpinan Menengah (Sespimmen) Polri Gelombang I Tahun Anggaran 2025 yang sedang melaksanakan Kuliah Kerja Profesi (KKP) II di Polres Pasuruan Kota, menggelar kegiatan Bhakti Sosial bertema Ketahanan Pangan, salah satu prioritas dari delapan Arah Strategis Polri atau Astacita.
Kegiatan tersebut digelar secara khusus di Gedung Wichaksana Laghawa Polres Pasuruan Kota dan dihadiri oleh puluhan petani yang tergabung dalam Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Pasuruan Kota, jajaran pimpinan Polres Pasuruan Kota, serta para Serdik Sespimmen.
Bhakti Sosial ini menjadi manifestasi nyata keterlibatan Polri, khususnya melalui kegiatan akademik Sespimmen, dalam mendukung ketahanan pangan sebagai pilar utama pembangunan nasional. Program ini bukan hanya seremoni simbolis, melainkan bentuk nyata dukungan Polri terhadap masyarakat agraris, dengan melibatkan kelompok tani secara langsung.
(PLH) Kapolres Pasuruan Kota AKBP Teddy Chandra, S.I.K., M.S.I., menyampaikan bahwa ketahanan pangan merupakan bagian tak terpisahkan dari stabilitas nasional, dan Polri memiliki tanggung jawab moral untuk ikut serta mendorong keberlanjutannya.
“Hari ini, melalui Bhakti Sosial yang diprakarsai oleh Serdik Sespimmen, kami menunjukkan bahwa Polri hadir bukan hanya sebagai penjaga keamanan, tetapi juga sebagai mitra produktif petani, dalam menciptakan Indonesia yang mandiri secara pangan.” Ucap AKBP Teddy.
Salah satu peserta KKP Kompol Afrialdy Agung Perdana, S.H., S.I.K., M.H., secara simbolis menyerahkan bantuan kepada perwakilan Gapoktan. Bantuan tersebut meliputi:
– Bibit padi unggul adaptif iklim lokal,
– Pupuk organik dan penunjang pertumbuhan tanaman,
– Alat pertanian sederhana seperti semprot hama, cangkul, dan sarung tangan,
– Brosur edukasi pertanian dan kamtibmas lingkungan pertanian.
Kompol Afrialdy menegaskan bahwa kegiatan ini bukan hanya sebagai bentuk pengabdian akademik, tetapi juga sebagai upaya membangun empati dan keterlibatan langsung Serdik Sespimmen terhadap permasalahan masyarakat yang konkret.
“Kami tidak ingin hanya belajar teori di bangku pendidikan. Kami ingin turun langsung, menyentuh realitas dan menjadi bagian dari solusi. Ketahanan pangan bukan hanya urusan petani.” Ucap Kompol Afrialdy.
Salah satu anggota gapoktan Pasuruan Kota, Bapak Suyanto, mengapresiasi kegiatan ini. Menurutnya, para petani di daerah Pasuruan sering kali hanya menjadi objek pembangunan tanpa keterlibatan langsung. Namun kali ini, justru Polri melalui Serdik Sespimmen datang dan berinteraksi langsung dengan para petani.
“Kami tidak hanya diberi bantuan, tapi juga diajak berdialog, didengarkan aspirasinya. Ini baru yang kami sebut sinergi.” Ujar Suyanto.
Kompol Alfrialdy juga menyampaikan dalam sesi interaktif di Gedung Wichaksana Laghawa, para Serdik juga menyisipkan edukasi dan himbauan kamtibmas kepada petani.
“Isu-isu seperti pencurian hasil panen, konflik lahan, keamanan irigasi, serta potensi penyalahgunaan pupuk bersubsidi dibahas secara terbuka dan solutif. Petani didorong untuk aktif menjalin komunikasi dengan Bhabinkamtibmas setempat sebagai garda depan keamanan desa.” Tambah Kompol Alfrialdy.
Kegiatan Bhakti Sosial ini menandai bahwa KKP II Sespimmen bukan hanya kegiatan seremonial pendidikan, melainkan sebuah bentuk pengabdian langsung Serdik kepada masyarakat, sesuai dengan semangat Polri Presisi yang humanis dan responsif terhadap isu-isu strategis nasional.