MEDAN | jejakindonesia.id – Sebuah video yang menunjukkan Camat Medan Barat, Hendra Syahputra, mendadak mengalami sesak napas saat menjalani pemeriksaan oleh Inspektorat Medan, terkait dugaan pungutan liar (pungli) dan tes urine narkoba. Momen tersebut direkam oleh Anggota Komisi IV DPRD Medan, Antonius Tumanggor, yang memperlihatkan Hendra dibantu ASN membukakan kancing bajunya (31/5/2025).
Sementara itu, ASN lainnya membantu Hendra Syahputra dalam mengonsumsi air putih secara berlahan. “Naikkan dulu tolong pipet atau sedotannya pak,” kata ASN lainnya.
Dalam rekaman yang dibagikan akun Instagram @medsoszone, raut wajah Hendra Syahputra terlihat jelas pucat dan lemas.
Pemeriksaan ini diduga berkaitan dengan pemindahan lima mandor pengawas kebersihan ke bagian P3SU tanpa penjelasan resmi. Kelima mandor mengaku dipindah setelah menagih uang setoran retribusi sampah yang belum disetor camat ke Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Medan.
“Uang itu hasil pungutan dari warga yang harusnya disetor ke DLH. Karena belum juga disetor, kami menagihnya, tapi justru dimarahi dan dipindah,” ujar salah satu mandor, Abdu Hasbi.
Mereka mengaku camat meminjam uang setoran bervariasi antara Rp5 juta hingga Rp13 juta per orang, dengan total dugaan mencapai sekitar Rp50 juta.
Bukti transfer dan penyerahan tunai juga ditunjukkan ke Antonius. “Banyak laporan masuk ke saya. Ini bukan hanya soal mandor kebersihan, tapi soal pola kepemimpinan yang bermasalah, banyak kasusnya,” kata Antonius, Kamis (29/5/2025). Antonius menyebut akan membawa persoalan ini ke rapat dengar pendapat di DPRD Medan.
Hingga berita ini diturunkan, belum diketahui apa yang menjadi penyebab Camat Medan Barat Hendra Syahputra sesak nafas saat menjalani pemeriksaan dari Inspektorat Medan.