PASURUAN | jejakindonesia.id – Polemik penutupan warung yang diduga sebagai tempat transaksi prostitusi memang bisa berdampak pada warung lain di sekitarnya yang mungkin benar-benar menjalankan usaha kecil menengah (UMKM). Penutupan yang dianggap tidak adil dapat memicu ketidakpuasan dan protes dari masyarakat, yang berpotensi menyebabkan ketegangan sosial.
Hal ini Ketua LSM TRINUSA PASURUAN RAYA Akhmad Roziq, panggilan akrabnya (Mas Erik) juga angkat bicara dalam permasalahan. Terkait penutupan warung di lapangan utara sebani kota pasuruan sangat di sayangkan karena hanya beberapa warung yang bermasalah dampak nya ke warung-warung yang lain dan yang benar-benar sebagai pelaku UMKM untuk menafkahi keluarganya di tutup juga.
“Seharusnya pihak terkait menindak warung-warung yang di rasa bermasalah, bukan malah menutup semuanya karena bagaimanapun rasa keadilan harus di kedepankan, dalam waktu dekat saya selaku ketua LSM TRINUSA PASURUAN RAYA akan segera melayangkan surat kepada Walikota Pasuruan agar penutupan warung di utara lapangan sebani yang tidak bermasalah, segera bisa di buka kembali demi terciptanya keadilan yang sebenar nya.” ujar Erik dengan nada tegas
Penutupan warung kecil memiliki dampak yang luas, tidak hanya terhadap perekonomian lokal tetapi juga pada keadilan sosial dan kesejahteraan masyarakat. Warung kecil telah menjadi bagian integral dari perekonomian lokal dan masyarakat, serta memberikan kontribusi yang signifikan terhadap perekonomian.
“Saya berharap Pemkot Pasuruan harus segera mengambil tindakan yang tegas untuk membuka kembali warung-warung yang tidak ikut melakukan kesalahan tersebut. Kasihan mereka mencari makan untuk kehidupan keluarganya.” tutup Mas Erik
(Tim Pas)