MEDAN | jejakindonesia.id – Tewasnya seorang operator crane Dinas SDABMBK Kota Medan, Ginda Maratua Tambunan di Jalan Mandala By Pass pada Jumat (2/5/2025) lalu, mengundang perhatian Ketua Dewan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Provinsi Sumut, TM Yusuf.
Kepada awak media, Senin (5/5/2025), Tengku Yusuf mengaku terkejut dengan kabar tersebut
“Ini merupakan hal yang sangat mengejutkan kita, bahwa SDABMBK Medan sebagai dinas yang mendapat anggaran, seharusnya concern pada Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3),” pungkas Yusuf.
“Kami akan turun melakukan sidak (inspeksi mendadak) untuk melihat penyebab apakah ini katagori kelalaian atau kealpaan,” sambungnya.
Pria yang juga menjabat Ketua DPD KSPSI AGN Sumut menyampaikan duka yang mendalam akan kejadian yang menimpa Pegawai Dinas SDMBK tersebut.
“Hal yang menyakitkan bagi saya sebagai buruh atas kelalaian ini, seharusnya ada Pejabat K3 yang mendampingi setiap melakukan proses pengerjaan. Untuk itu kita akan selidiki dimana kesalahan yang terjadi. Tentunya saya sebagai Dewan K3
akan meminta rekomendasi dari Gubsu untuk langkah-lanhkah edukasi, monitoring dan penindakan,” sebutnya.
Yusuf juga menyampaikan, pihaknya akan meminta Gubsu untuk melibatkan aparat penegak hukum dalam menindak pihak-pihak yang lalai atau dengan sengaja membiarkan ‘tragedi’ itu terjadi.
Selain itu, ia juga akan meminta Gubernur Sumut sebagai penangggung jawab K3 Sumatera Utara, agar merevitalisasi Dinas Tenaga Kerja, terutama Tim Pengawasan, yang tak mempunyai empati dan inovasi.
Seperti diberitakan sebelumnya, seorang operator crane Dinas SDABMBK Kota Medan, Ginda Maratua Tambunan di Jalan Mandala By Pass, Jumat (2/5/2025). Tenaga Non ASN Bidang Peralatan ini menghembuskan nafas terakhir usai tubuhnya disengat aliran listrik tegangan tinggi.
Walau telah dilarikan ke Rumah Sakit Muhammadiyah di Jalan Mandala By Pass, nyawa pria 32 tahun ini tak dapat diselamatkan.