BANYUWANGI | Jejakindonesia.id – Ribuan umat Hindu di Kabupaten Banyuwangi memadati Pura Agung Blambangan, Kecamatan Muncar, pada Sabtu (3/5/2025) untuk merayakan Hari Raya Kuningan.
Hari Raya Kuningan merupakan hari suci bagi umat Hindu yang dirayakan sepuluh hari setelah Hari Raya Galungan. Hari ini diperingati sebagai momen kembalinya para leluhur ke istana masing-masing dan umat memohon keselamatan serta kemakmuran dari Ida Sang Hyang Widhi Wasa dan para Dewata.
Perayaan hari suci ini turut dihadiri oleh Wakil Bupati Banyuwangi Mujiono. Ia mengapresiasi peran aktif umat Hindu yang selama ini telah bahu-membahu bergotong-royong memajukan Banyuwangi bersama berbagai elemen masyarakat lainnya.
“Terima kasih umat Hindu yang selama ini telah ikut bergotong-royong memajukan Banyuwangi bersama berbagai elemen masyarakat lainnya,” ujar Wabup Mujiono.
Wabup Mujiono menekankan keguyuban (kebersamaan) dan kedamaian adalah modal berharga bagi Banyuwangi dalam membangun daerah.
“Keguyuban dan kedamaian adalah modal Banyuwangi dalam membangun daerah. Mari kita jaga modal yang kita miliki ini untuk menuju Banyuwangi yang lebih baik,” tambahnya.
Ia juga berharap momentum perayaan hari suci Galungan dan Kuningan hendaknya dijadikan satu titik tolak untuk mempererat persatuan dan toleransi antar umat beragama.
Menurutnya, kerukunan dan toleransi umat beragama sangat fundamental dalam menciptakan masyarakat yang harmoni dan sejahtera di Banyuwangi.
Sementara itu, Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PDHI) Banyuwangi, Sardiyanto mengajak seluruh umat Hindu yang merayakan hari suci Galungan dan Kuningan untuk senantiasa berpikir, berkata, dan berbuat yang baik sebagai cerminan dharma.
“Jadikanlah spirit hari suci Galungan dan Kuningan ini menjadi ajang mulat sarira, yakni introspeksi diri, serta mempererat tali persaudaraan dan silaturahmi di antara kita,” pesan Sardiyanto kepada umat.