BANYUWANGI | Jejakindonesia.id – Setelah tujuh hari melakukan pencarian secara intensif, operasi pencarian terhadap Bahri (40), seorang nelayan asal Dusun Parasputih, Desa Bangsring, Kecamatan Wongsorejo, resmi dihentikan pada Jum’at (2/5/2025).
Bahri dilaporkan hilang saat melakukan aktivitas menyelam dan menembak ikan di sekitar Perairan Bangsring, Banyuwangi, pada Sabtu (26/4/2025).
Upaya pencarian melibatkan kekuatan penuh dari Tim SAR gabungan yang terdiri dari prajurit Pangkalan TNI AL (Lanal) Banyuwangi, Satpolairud Polresta Banyuwangi, Basarnas, BPBD, Tagana, serta warga setempat.
Dalam operasi ini, tim mengerahkan sejumlah armada laut, termasuk Patkamla Payaman II-5-43 dan RHIB Kal Sembulungan II-5-42 milik Lanal, RHIB 03 milik Basarnas, serta speed boat dari Polairud dan Tagana. Dua unit perahu nelayan lokal juga turut membantu menyisir perairan.
Komandan Lanal (Danlanal) Banyuwangi, Letkol Laut (P) Muhamad Puji Santoso, M.Sc., menyampaikan bahwa operasi telah dilakukan secara maksimal.
“Seluruh sumber daya telah kami kerahkan, mulai dari personel, peralatan, hingga pemetaan lokasi berdasarkan informasi saksi mata. Namun hingga hari ketujuh, korban belum berhasil ditemukan,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa sesuai dengan standar operasional pencarian dan pertolongan, batas waktu maksimal pencarian telah terpenuhi.
“Dengan sangat menyesal, kami nyatakan bahwa Bahri resmi dinyatakan hilang. Kami juga telah menyampaikan hal ini kepada pihak keluarga, sekaligus permohonan maaf karena upaya kami belum membuahkan hasil,” ungkap Danlanal Banyuwangi.
Peristiwa ini kembali menjadi pengingat, akan pentingnya keselamatan dan kesiapsiagaan nelayan dalam menjalankan aktivitas di laut. Pihak berwenang mengimbau masyarakat pesisir untuk senantiasa mengutamakan prosedur keamanan dalam melaut, termasuk penggunaan alat pelindung diri dan informasi cuaca terkini.