BANYUWANGI | Jejakindonesia.id – Peristiwa nahas terjadi di kawasan wisata Pantai Pulau Merah, Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi, pada Jum’at (18/4/2025) pagi. Dua pelajar SMP asal Kecamatan Srono terseret ombak saat bermain air di tepi pantai. Satu korban berhasil diselamatkan, sementara satu lainnya hingga kini masih dalam pencarian.
Kejadian bermula sekitar pukul 05.30 WIB saat enam remaja yang seluruhnya merupakan pelajar SMP Islam Rejoagung, Kecamatan Srono, tiba di lokasi wisata tanpa didampingi orang dewasa. Mereka datang menggunakan sepeda motor untuk berwisata di pagi hari. Sekitar pukul 06.00 WIB, dua dari mereka yaitu RV (14) dan RN (14), memutuskan untuk bermain air di bibir pantai.
Namun, tanpa mereka sadari, datang ombak besar yang secara tiba-tiba menyeret keduanya ke tengah laut. Empat teman mereka yang berada di tepi pantai langsung berteriak meminta pertolongan. Petugas penjaga pantai yang sedang bersiap berjaga langsung merespons cepat. RV berhasil diselamatkan dalam kondisi selamat, sementara RN hilang dan hingga kini belum ditemukan.
Menurut Ketua Kelompok Masyarakat (Pokmas) Wisata Pantai Pulau Merah, Rakeh, saat kejadian petugas baru bersiap untuk melakukan penjagaan.
“Kami didatangi warga yang meminta tolong, katanya ada anak yang tenggelam. Petugas langsung menuju lokasi dan berhasil menyelamatkan satu orang,” ujar Rakeh.
Sementara menurut keterangan dari para petugas pantai, yakni Suyet (45), Dani (30), dan Har Mindun (30), menyebutkan bahwa sebelumnya mereka sudah memberikan imbauan melalui pengeras suara agar pengunjung berhati-hati dan tidak berenang terlalu jauh dari pantai. Sayangnya, imbauan tersebut tidak diindahkan oleh korban.
Adapun daftar enam remaja yang datang ke Pantai Pulau Merah, diantaranya berinisial:
1. RV – Rejoagung (berhasil diselamatkan)
2. RN – Rejoagung (dalam pencarian)
3. F – Rejoagung
4. D – Bagorejo
5. A – Rejoagung
6. D – Bagorejo
Hingga pukul 18.45 WIB, proses pencarian terhadap RN masih belum membuahkan hasil.
Koordinator Basarnas Banyuwangi, Wahyu Setya Budi, dalam keterangannya menyampaikan bahwa pencarian hari pertama difokuskan pada pemantauan dari darat karena kondisi cuaca yang tidak bersahabat serta ombak yang cukup tinggi, berkisar antara 1 hingga 1,5 meter.
“Pencarian akan dilanjutkan pada Sabtu pagi (19/04/2025), dengan harapan cuaca lebih mendukung untuk dilakukan penyisiran lebih luas, baik dari darat maupun laut,” ujar Wahyu.
Hingga berita ini diturunkan, tim SAR gabungan yang terdiri dari Basarnas, Polsek Pesanggaran, penjaga pantai, Pokmas Wisata, dan nelayan setempat masih berupaya keras menemukan korban hilang.
(rag)