SITUBONDO, Jejakindonesia.id – Dengan semakin majunya perkembangan dunia dalam penggunaan media sosial (medsos) oleh pejabat dapat memiliki beberapa dampak, baik positif maupun negatif. Membuat Ketua Umum (Ketum) Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Perjuangan Rakyat Rachmad Hartadi menyoroti dan memberikan tanggapan saat ditemui awak Media Jejak Indonesia dikediamannya di Perumnas Panji Permai di Kelurahan Mimbaan, Kecamatan Panji, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, Minggu (13/4/2025).
Dengan semakin banyaknya jenis media sosial yang lagi trending dan populer menurut Ketum LSM Perjuangan Rakyat Rachmad Hartadi yang juga akrab disapa Hartadi dan juga memiliki kumis tebal, mengungkap dampak positif dan negatifnya pasti ada bila digunakan oleh para pejabat publik dan juga para artis serta para masyarakat umum.
Selanjutnya Hartadi menegaskan jika para pejabat menggunakan medsos sebagai prasana ingin lebih terbuka pada masyarakatnya ada sisi positifnya.
“Hal ini bisa meningkatkan transparansi kepada pejabat tersebut dalam membagikan informasi tentang kebijakan dan program pemerintah, sehingga meningkatkan transparansi dan akuntabilitas. Serta meningkatkan komunikasi dan bisa membantu pejabat untuk langsung dengan masyarakat, mendengarkan aspirasi dan keluhan, serta memberikan respons yang cepat dan efektif tentang isu-isu penting, seperti kesehatan, pendidikan, atau lingkungan,” ungkapnya.
Dan ini juga dalam bermedsos juga ada sisi negatifnya seperti kontroversi dan polemik serta ada dugaan kehilangan kontrol, kemungkinan juga privasi keamanan rentan terhadap serangan cyber atau pelanggaran privasi jika tidak hati-hati menggunakan medsos. Bisa juga pejabat tersebut terkesan tidak profesional seperti membagikan pendapat pribadi yang tidak relevan dengan tugasnya, yang bisa dapat merusak citra dan kepercayaan publik.
“Jadi dalam hal ini jika menggunakan medsos, pejabat perlu mempertimbangkan dampaknya. Serta harus menggunakan platform tersebut dengan bijak dan profesional agar bisa diterima oleh netizen atau masyarakat pengguna medsos,” pungkas Hartadi. (Wan)
Red