Pasuruan | jejakindonesia.id – Peningkatan kualitas pendidikan di seluruh sekolah adalah keniscayaan yang harus direalisasikan bersama-sama. Terutama oleh Kepala Sekolah Negeri yang tersebar di 24 Kecamatan. Baik di jenjang TK, SD maupun SMP. Penegasan itu disampaikan oleh Bupati Pasuruan, Rusdi Sutejo kepada ratusan Kepala Sekolah yang khusus dihadirkan di Auditorium Mpu Sindok, Komplek Perkantoran Kabupaten Pasuruan pada hari Sabtu (12/4/2025).
Dalam forum pembinaan dan evaluasi yang dihadiri oleh 587 Kepala Sekolah Negeri tersebut, Kepala Daerah menekankan tentang urgensi peningkatan mutu pendidikan. Kepala Sekolah sebagai pemimpin sekaligus motor penggerak di instansi masing-masing memiliki andil besar dalam mewujudkannya.
“Yang terpenting, kualitas pelayanan pendidikan, siswa-siswa kita bisa belajar dengan aman dan nyaman. Ini menjadi skala prioritas pembangunan daerah, khususnya di masa kepemimpinan saya dan Bapak Wakil Bupati Gus Shobih. Jadi kami ingin kerjasama Panjenengan. Sebaliknya, kami ingin memfasilitasi sekolah-sekolah,” tandasnya.
Lebih lanjut, Mas Rusdi sapaan akrab Bupati Pasuruan juga mengingatkan tentang tugas dan fungsi Kepala Sekolah. Sekaligus memastikan agar setiap individu menerapkan budaya dan etos kerja terbaiknya secara kolektif dan kontinyu.
“Jadi Kepala Sekolah punya prestise tersendiri. Kita harus punya budaya baru, bekerja lebih maksimal. Kita sama-sama sebagai satu kesatuan, bagaimana urusan pendidikan berjalan baik. Pemkab Pasuruan tetap mengayomi semua sekolah. Saya punya kewajiban untuk menyampaikannya,” jelasnya.
Masih di momen yang sama, Bupati Pasuruan tak lupa mewanti-wanti agar Kepala Sekolah bertanggungjawab penuh terhadap pemanfaatan Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di setiap institusinya. Penggunaan anggaran secara transparan, akuntabel dan tepat sasaran adalah muaranya.
“Sekarang ayo bersama-bersama saling melengkapi untuk perbaikan dunia pendidikan di Kabupaten Pasuruan. Kalau ada Dana BOS gunakan sesuai ketentuan. Jangan sampai ada penyelewengan,” jelasnya didampingi oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pasuruan, Tri Agus Budiharto.
Dalam kegiatan yang dihadiri oleh DPRD Kabupaten tersebut, mas Rusdi menyoal tentang program perbaikan bangunan fisik sekolah yang rusak. Sembari mengisyaratkan kepada Kepala Sekolah agar memaksimalkan fungsi kontrolnya terhadap pemeliharaan gedung-gedung sekolah.
“Sekarang ini ada 227 sekolah yang rusak berat. Nanti akan mendapatkan bantuan. Makanya harus dikawal Kepala Sekolah, pembangunan harus maksimal hasilnya. Jaga betul kualitasnya. Harus dikontrol betul pelaksanaannya. Khusus wilayah Tosari dan Puspo, pembangunan fisik sekolah caranya harus khusus biar lebih awet,” imbuhnya.
Di penghujung arahannya, Mas Bupati Rusdi memotivasi segenap insan pendidikan agar selalu kompetitif dan adaptif terhadap kemajuan jaman. Hal itu dapat dilakukan melalui peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang dimiliki agar lebih produktif dan proaktif dalam menyelenggarakan pelayanan pendidikan berkualitas.
“Saya inginkan, dunia pendidikan kita sudah harus berkembang. Kalau kemarin sudah berjalan, maka sekarang sudah harus berlari. Nanti ada beberapa sekolah yang nantinya dievaluasi oleh Dinas Pendidikan. Sekolah yang kurang representatif akan digabung. Kalau sekarang ada kekosongan 122 guru di sekolah, jangan diisi dulu. Nanti akan dievaluasi dulu, akan dimerjer dengan sekolah lainnya. Kita lakukan pergeseran-pergeseran guru yang ada,” pungkasnya.
Sementara itu, pantauan Tim Humas Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan, Setda Kabupaten Pasuruan, acara Pembinaan Kepala Sekolah Negeri dibagi menjadi dua sesi. Pertemuan pertama dilakukan pada pukul 10.00 WIB diikuti oleh 296 Kepala Sekolah. Terdiri dari 4 Kepala Sekolah TKN, 236 Kepala Sekolah SDN dan 56 Kepala Sekolah SMPN. Sedangkan jumlah peserta di sesi kedua sebanyak 291 Kepala Sekolah SDN. Diantaranya berasal dari SDN se-Kecamatan Bangil, SDN se-Kecamatan Grati, SDN se-Kecamatan Pandaan dan SDN se-Kecamatan Pasrepan.
Kegiatan berlangsung sangat dinamis dan gayeng di setiap sesi. Diwarnai dengan dialog interaktif yang dilontarkan oleh beberapa perwakilan. Seperti yang diungkapkan oleh Kepala Sekolah SD Coban Joyo Kejayan, Tuti Ningtyas. Kepada Mas Bupati Rusdi, ia menyampaikan tentang lokasi gedung sekolahnya yang mepet dengan plengsengan Daerah Aliran Sungai (DAS). Berikut menyampaikan uneg-uneg-nya terkait jauhnya jarak sekolah dengan domisili tenaga pendidik.
“Di belakang sekolah kami ada sungai, posisinya sangat mepet. Mohon bisa ditinjau supaya lebih aman lokasinya. Kami juga berharap, semoga ke depannya ada penyesuaian domisili Kepala Sekolah dan para guru yang rumahnya jauh dari sekolah,” tuturnya
(Tim pas)