Cek Nama wartawan disini atau hubungi redaksi klikdisini.
Accept
Jejak IndonesiaJejak IndonesiaJejak Indonesia
  • Home
  • Ekonomi
  • Hukum & Kriminal
  • Peristiwa
  • Politik
  • Polri
  • Sosial
  • TNI
Search
Technology
  • Box Redaksi
Health
Entertainment
  • Home
  • Ekonomi
  • Hukum & Kriminal
  • Peristiwa
  • Politik
  • Polri
  • Sosial
  • TNI
  • Box Redaksi
© 2022 jejak Indonesia
Reading: Meriahnya Tradisi Barong Ider Bumi, Masyarakat Osing Kemiren
Share
Sign In
Notification Show More
Font ResizerAa
Jejak IndonesiaJejak Indonesia
Font ResizerAa
  • Home
  • Kirim Artikel Baru
  • Box Redaksi
  • Adv
  • Ekonomi
  • Hukum & Kriminal
  • Jejak Indonesia TV
  • Peristiwa
  • Politik
  • Polri
  • Sosial
  • Kontrol Sosial
Search
  • Home Default
  • Hukum & Kriminal
  • Kontrol Sosial
  • Peristiwa
  • Politik
  • Polri
  • Sosial
  • Jejak Indonesia TV
Have an existing account? Sign In
Follow US
  • Box Redaksi
© 2022 jejak Indonesia.
Jejak Indonesia > Blog > Berita > Meriahnya Tradisi Barong Ider Bumi, Masyarakat Osing Kemiren
BeritaTradisi

Meriahnya Tradisi Barong Ider Bumi, Masyarakat Osing Kemiren

Andy
Last updated: April 2, 2025 6:57 am
Andy 165 Views
Share
5 Min Read

Banyuwang | Jejakindonesia.id – Rangkain ritual Barong Ider Bumi Desa Kemiren Banyuwangi. Sepanjang perjalanan sambil melakukan pembacaan macapat atau tembang yang terserat dalam lontar yusuf yang merupakan bentuk doa kepada Tuhan dan mantera untuk roh nenek moyang.

Dalam prosesi arak-arakan pemimpin ritual melakukan sembur uthik- uthik (salah satu sarana ritual, berupa beras kuning, bunga dan uang koin, yang dilempar-lemparkan dalam rangkaian ritual) diikuti, tokoh adat dan tamu undangan.

- Advertisement -
Ad imageAd image

Suku Osing Banyuwangi sangat menyakini perihal mitos yang berkaitan dengan ritual selamatan bersih desa yakni Tradisi Ider Bumi atau Barong Ider Bumi. Tradisi ini merupakan salah satu ritual tahunan oleh Suku Osing di Desa Kemiren Kecamatan Glagah Kabupaten Banyuwangi.

Tradisi ini rutin dilaksanakan pada bulan Syawal, tepatnya pada hari kedua Lebaran Idul Fitri, untuk tahun ini bertepatan dengan tanggal 1 April 2025

Sebuah upacara yang ditujukan sebagai ungkapan rasa syukur atas keselamatan masyarakat desa yang juga bisa disebut sebagai Ritual Pengusir pagebluk ( Tolak Bala ).

Tradisi Barong Ider Bumi sangat antusias disambut oleh ribuan masyarakat Osing karena terkait dengan keyakinan akan keberadaan Danyang Desa Kemiren yakni Buyut Cili.

Ritual Idher Bumi dimulai dari peristiwa yang terjadi sekitar tahun 1800-an. Pada saat itu Desa Kemiren terserang Pageblug atau Blindeng dalam Bahasa Kemiren. Pageblug adalah sebuah keadaan bencana tiba-tiba yang menjadi momok bagi sebagian besar Masyarakat Jawa.

Suhaimi selaku tokoh masyarakat adat Desa Kemiren, menyampaikan bahwa ritual adat Barong Ider Bumi ini dipercaya pertama kali muncul sekitar tahun 1840 an. Saat itu di Desa Kemiren sedang terserang wabah yang berimbas pada banyak warga yang menjadi korban. Tak jarang warga pun mengalami gagal panen karena tanaman diserang hama.

“Kemudian muncul masa packelik juga dengan waktu yang sangat panjang sehingga sesepuh desa kala itu meminta saran kepada Mbah Buyut Cili yang dipercaya sebagai leluhur Desa Kemiren.
Melalui mimpi diterima wangsit yang mengisyaratkan masyarakat Desa Kemiren diharuskan mengadakan upacara slametan dan arak-arakan yang melintasi jalan desa.
Warga desa diminta melakukan arak-arakan Barong digambarkan sosok mahluk bermahkota yang memiliki sayap bisa menjaga desa, sebagai penolak bala yang dilakukan keliling kampung,” tutur Suhaimi.

Arifin selaku Kepala Desa Kemiren, mengemukakan rasa syukur atas terlaksananya ritual tahun ini meskipun dalam kondisi hujan.

“Kami tetap bersyukur karena hujan adalah anugerah dari yang Maha Kuasa,” ujarnya.

Arifin mengatakan ritual Barong Ider Bumi merupakan bagian dari upaya pelestarian adat dan budaya.

“Ini merupakan kewajiban kami untuk melestarikan budaya leluhur, ke depan kami berharap tradisi ini tetap dilestarikan oleh generasi muda, sehingga budaya dan adat istiadat Osing tetap lestari,” katanya.

Saat gamelan mulai dimainkan, barong siap diarak keliling desa dengan iringan masyarakat yang mengenakan pakaian adat, arak-arakan dimulai dari sisi timur Desa Kemiren menuju bagian barat, menempuh jarak sekitar 2 km.

Sepanjang perjalanan, tokoh adat melakukan tradisi sembur uthik-uthik, yaitu menebarkan sekitar 999 koin logam yang dicampur dengan beras kuning dan berbagai macam bunga sebagai simbol penolak bala.

Puncak acara ditandai dengan kenduri massal, di mana warga duduk bersama di sepanjang jalan desa, menikmati hidangan khas Banyuwangi, pecel pithik yang disajikan secara beramai-ramai, pungkasnya.

Sementara menurut Haidi Bing salah satu tokoh budaya desa adat Kemiren , kami mengucapkan syukur Alhamdulillah kita semua dapat berkumpul disini menghadiri ritual Barong Ider Bumi yang termasuk salah satu event Banyuwangi Festival 2025.

“Alhamdulillah, tradisi turun-temurun yang melahirkan masyarakat guyup rukun damai ini masih lestari dan semoga kelak diwarisi oleh generasi muda penerusnya, “urai Haidi

“Kemiren sudah lama menjadi jantung budaya Banyuwangi. Ke depan, kiranya ini tetap dilestarikan oleh generasi muda, sehingga budaya dan adat istiadat Osing tetap lestari,” ungkapnya.

“Ke depan, kiranya ini tetap dilestarikan oleh generasi muda, sehingga budaya dan adat istiadat Using Banyuwangi tetap lestari,” harapnya.

 

[email protected]

You Might Also Like

Kekasih Sebarkan Foto Bugil, Seorang Wanita Kelurahan Boyolangu di Banyuwangi Jadi Korban Pornografi

Ngeri..!! Kalangan Judi Sabung Ayam & Dadu di Desa SLAWOGO, Kecamatan Bungatan Diduga Ada Kerjasama Aparat Penegak Hukum setempat

Jadi Destinasi Favorit Penumpang Kereta Api, KAI dan Pemkab Banyuwangi Kolaborasi Tingkatkan Kunjungan Wisata

Kritik Muhammad Amarullah: APDESI Madina Belum Pahami UU Keterbukaan Informasi Publik

AKHIRNYA PEMDES KLAMPOKAN LAKSANAKAN PERCEPATAN MUSDESUS PEMBENTUKAN KOPERASI MERAH PUTIH

Share This Article
Facebook Twitter Whatsapp Whatsapp Copy Link Print
Previous Article Satpolairud Polresta Banyuwangi melakukan patroli dan pemantauan kawasan dermaga ASDP/LCM Ketapang Banyuwangi.
Next Article Budi Daya Pembibitan Cabai dan Tomat; Bhabinkamtibmas Polresta Banyuwangi Dukung Ketahanan Pangan dalam Program Pemanfaatan Lahan Pekarangan
- Advertisement -
Ad imageAd image

Stay Connected

235.3kFollowersLike
69.1kFollowersFollow
11.6kFollowersPin
56.4kFollowersFollow
136kSubscribersSubscribe
4.4kFollowersFollow

Latest News

Kekasih Sebarkan Foto Bugil, Seorang Wanita Kelurahan Boyolangu di Banyuwangi Jadi Korban Pornografi
Berita Daerah Mei 21, 2025
Ngeri..!! Kalangan Judi Sabung Ayam & Dadu di Desa SLAWOGO, Kecamatan Bungatan Diduga Ada Kerjasama Aparat Penegak Hukum setempat
Berita Daerah Hukum & Kriminal Mei 21, 2025
Jadi Destinasi Favorit Penumpang Kereta Api, KAI dan Pemkab Banyuwangi Kolaborasi Tingkatkan Kunjungan Wisata
Berita Daerah Mei 21, 2025
HOAKS !!! AMRU HARAHAP AKAN MENEMPUH JALUR HUKUM, TERKAIT BERITA TIDAK BENAR TENTANG DIRINYA !!!
Hukum Mei 21, 2025
//

Jejak Indonesia salah satu media terpercaya yang menyajikan beberapa berita dari berbagai pelosok di Indonesia

Jejak IndonesiaJejak Indonesia
Follow US
© 2022 Jejak Indonesia. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Lost your password?