Cek Nama wartawan disini atau hubungi redaksi klikdisini.
Accept
Jejak IndonesiaJejak IndonesiaJejak Indonesia
  • Home
  • Ekonomi
  • Hukum & Kriminal
  • Peristiwa
  • Politik
  • Polri
  • Sosial
  • TNI
Search
Technology
  • Box Redaksi
Health
Entertainment
  • Home
  • Ekonomi
  • Hukum & Kriminal
  • Peristiwa
  • Politik
  • Polri
  • Sosial
  • TNI
  • Box Redaksi
© 2022 jejak Indonesia
Reading: Bedah Buku Sholawat Badar: Mengupas Sejarah dan Konteks Sosialnya
Share
Sign In
Notification Show More
Font ResizerAa
Jejak IndonesiaJejak Indonesia
Font ResizerAa
  • Home
  • Kirim Artikel Baru
  • Box Redaksi
  • Adv
  • Ekonomi
  • Hukum & Kriminal
  • Jejak Indonesia TV
  • Peristiwa
  • Politik
  • Polri
  • Sosial
  • Kontrol Sosial
Search
  • Home Default
  • Hukum & Kriminal
  • Kontrol Sosial
  • Peristiwa
  • Politik
  • Polri
  • Sosial
  • Jejak Indonesia TV
Have an existing account? Sign In
Follow US
  • Box Redaksi
© 2022 jejak Indonesia.
Jejak Indonesia > Blog > Berita > Bedah Buku Sholawat Badar: Mengupas Sejarah dan Konteks Sosialnya
Berita

Bedah Buku Sholawat Badar: Mengupas Sejarah dan Konteks Sosialnya

Andy
Last updated: Maret 26, 2025 4:34 pm
Andy 100 Views
Share
4 Min Read

Banyuwangi, Jejakindonesia.id – Palinggihan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banyuwangi menjadi saksi bedah buku Sholawat Badar, sebuah karya yang mengupas sejarah dan dinamika sosial penciptaan sholawat yang telah mendunia ini. Acara tersebut dihadiri oleh pengurus Dewan Kesenian Belambangan, Lentera Sastra Banyuwangi, serta mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Banyuwangi.(26/03/25).

Acara dibuka oleh Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banyuwangi, Dewa Alit. Dalam sambutannya, ia menegaskan bahwa Sholawat Badar telah mendunia dan mendapat pengakuan dari negara dengan dianugerahkannya Satyalancana dari Presiden Republik Indonesia kepada penciptanya.

- Advertisement -
Ad image

Penulis buku, Ayung Notonegoro, menyampaikan bahwa Sholawat Badar pertama kali ditulis oleh KH. Ali Mansur pada tahun 1960-an. KH. Ali Mansur, yang lebih dikenal sebagai Ketua Pimpinan Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Banyuwangi pada masanya, juga pernah bertugas sebagai Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Kabupaten Banyuwangi setelah sebelumnya menjadi anggota Konstituante.

Ayung menambahkan bahwa perintah membaca sholawat berasal langsung dari Allah. Tidak ada aturan baku dalam redaksi sholawat, sehingga muncul berbagai variasi seperti Sholawat Nariyah, Sholawat Munjiyat, Sholawat Tibbil Qulub, dan Sholawat Asyghil. Selain yang berasal dari Timur Tengah, banyak ulama Nusantara juga menciptakan sholawat dengan sentuhan budaya lokal, termasuk dari Bangkalan, Probolinggo, dan Banyuwangi.

- Advertisement -
Ad image

Tiga pembedah hadir dalam acara ini, yakni Hasan Basri (Ketua Dewan Kesenian Belambangan), Iqbal Baraas (Universitas Islam Ibrahimy Genteng), dan Syafaat (Ketua Yayasan Lentera Sastra Banyuwangi sekaligus ASN dari Kementerian Agama Kabupaten Banyuwangi).

Syafaat menyoroti bahwa KH. Ali Mansur memiliki peran besar dalam perkembangan Islam di Banyuwangi. Ia menekankan bahwa tanpa tugas beliau di Banyuwangi, kemungkinan besar Sholawat Badar tidak akan tercipta. Hal ini didasarkan pada dinamika sosial dan politik yang berkembang pada saat itu, termasuk persaingan ideologi antara partai politik besar seperti PKI dan NU, yang turut memengaruhi produk kebudayaan di Banyuwangi.

Hasan Basri mengaitkan Sholawat Badar dengan perkembangan sastra Islam di Nusantara. Ia menjelaskan bahwa Sholawat Badar memiliki unsur sastra yang kuat, dengan penggunaan simbolisme yang kaya dan struktur yang khas dalam puisi Arab.

Sementara itu, Iqbal Baraas menyoroti aspek politik dalam penciptaan sholawat ini. Menurutnya, pada era 1950–1960-an, politik tidak hanya terbatas pada pemilihan umum, tetapi juga meresap dalam kehidupan sosial, budaya, dan keagamaan. Persaingan antarideologi menjadikan seni sebagai alat ekspresi dan propaganda, sehingga muncul berbagai bentuk kesenian berbasis agama seperti hadrah dan seni tradisional lainnya.

Diskusi semakin menarik ketika para pembicara membahas bagaimana Sholawat Badar menyebar ke berbagai daerah di Indonesia, dari Banyuwangi hingga Jakarta, Pasuruan, Jember, dan Lombok. Penyebaran ini tidak lepas dari peran ulama dan tokoh-tokoh yang mengenalkan sholawat ini di berbagai majelis.

Bedah buku ini membuka wawasan bahwa Sholawat Badar bukan sekadar sholawat biasa, tetapi juga memiliki latar belakang sejarah, politik, dan budaya yang kompleks. Selain menjadi bagian dari warisan Islam, sholawat ini juga merupakan salah satu bentuk sastra yang telah mengakar di Nusantara dan menjadi identitas kultural Banyuwangi.

Samsudin Adlawi menyampaikan bahwa KH Ali Mansur menguasai dasar-dasar sastra arab yang sangat bagus.

Acara ditutup dengan pembacaan Sholawat Badar dan berbuka secara bersama-sama, menegaskan bahwa warisan KH. Ali Mansur ini tetap hidup di tengah masyarakat dan terus menjadi bagian dari kekayaan budaya Islam di Indonesia.

You Might Also Like

Cegah Aksi Premanisme Polda Jatim Gelar Patroli Skala Besar di Operasi Pekat II Semeru 2025

Legislator: Penangguhan Penahanan Mahasiswi ITB bentuk Keadilan Restoratif Polri

Warga Villa Kencana Cikarang Gelar Kerja Bakti dan Senam Sehat Serentak

Komisi III DPR Apresiasi Polri tangguhkan Penahanan Mahasiswi ITB

Kapolda Jatim dan Denpom Harus tindak Tegas Oknum Anggota TNI yang Terlibat 5 titik Lokasi Judi Sabung Ayam di Daerah Jember

Share This Article
Facebook Twitter Whatsapp Whatsapp Copy Link Print
Previous Article Aktivis: Program 100 Hari Bupati Madina Saifullah dinilai Konseptual dan Tidak Aksioner
Next Article Polisi Bongkar Jaringan Penyelewengan BBM Subsidi di SPBU Jember
- Advertisement -
Ad image

Stay Connected

235.3kFollowersLike
69.1kFollowersFollow
11.6kFollowersPin
56.4kFollowersFollow
136kSubscribersSubscribe
4.4kFollowersFollow

Latest News

Cegah Aksi Premanisme Polda Jatim Gelar Patroli Skala Besar di Operasi Pekat II Semeru 2025
Peristiwa Polri Mei 12, 2025
Legislator: Penangguhan Penahanan Mahasiswi ITB bentuk Keadilan Restoratif Polri
Peristiwa Mei 12, 2025
Warga Villa Kencana Cikarang Gelar Kerja Bakti dan Senam Sehat Serentak
Berita Mei 12, 2025
Komisi III DPR Apresiasi Polri tangguhkan Penahanan Mahasiswi ITB
Peristiwa Mei 12, 2025
//

Jejak Indonesia salah satu media terpercaya yang menyajikan beberapa berita dari berbagai pelosok di Indonesia

Jejak IndonesiaJejak Indonesia
Follow US
© 2022 Jejak Indonesia. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Lost your password?