Banyuwangi – Jejakindonesia.id | cheng beng dalam bahasa mandarin, merujuk pada sebuah ritual atau upacara yang dilakukan untuk menghormati dan mengenang leluhur atau orang yang meninggal.
Dalam ritual ini, keluarga dan kerabat akan mengadakan upacara dengan membakar dupa, membaca doa, dan menawarkan makanan dan minuman kepada arwah leluhur. Tujuan dari ritual ini adalah untuk menghormati dan mengenang leluhur, serta memohon berkat dan perlindungan dari mereka.
Ritual cheng beng biasanya dilakukan pada hari-hari tertentu, seperti hari raya Qingming (Hari Arwah) atau hari ulang tahun leluhur.
Team PatroliNews.CO.ID memantau di setiap kuburan – kuburan cina yang ada di Banyuwangi, beberapa umat Nasrani yang berketurunan Tiong Hoa melaksanakan ziarah pada Festival Qingming ini, terpantau sejumlah umat menabur bunga untuk memperingati hari leluhur tersebut.
Ritual _”Cheng Beng”_ biasanya berlangsung selama 3 hari, yang jatuh pada tanggal 4 atau 5 April setiap tahunnya. Namun, perlu diingat bahwa ritual “Cheng Beng” dapat berlangsung selama 10 hari sebelum dan sesudah tanggal 5 April, tergantung pada tradisi dan kebiasaan masing-masing keluarga yang merayakan / melaksanakannya.
Berikut adalah kegiatan yang biasa dilakukan selama ritual “Cheng Beng”:
Hari Pertama; membersihkan makam leluhur dan melakukan persembahyangan.
Hari Kedua; Melakukan kegiatan lain seperti menerbangkan layang-layang, melakukan perjalanan di musim semi, dan meletakkan dahan daun pada pagar.
Hari Ketiga; Melanjutkan kegiatan persembahyangan dan membersihkan makam leluhur, dilanjut tabur bunga. (AP)