Binjai – Jejakindonesia.id | Isu Terkait adanya laporan dari masyarakat tentang iuran yang berupa kutipan Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP) yang dilakukan oleh Pejabat Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Syahrizal Tarigan dilingkup Sekolah Menengah Atas Negeri 1 (SMA N) Binjai ternyata tidak benar. Selasa (18/3).
Dalam mengungkapkan sebuah kebenaran, harus dibutuhkan ekstra kerja keras agar bisa mendapatkan sumber informasi yang valid. Dua opsi yang perlu untuk dijadikan sebagai bahan pertimbangan, antara lain yaitu,
1. Menerima informasi dari sumber laporan masyarakat tentang arah permasalahannya menuju dan
2. Mengkroscek ke arah tujuan pokok permasalahan yang ada dan mengsharing.
Bukan hanya itu saja, tidak mengacu yang mengarah ke persoalan siapa benar dan siapa salah. Untuk mengetahui persoalan yang sebenarnya terjadi, sangat diperlukan suatu pengembangan dari pihak pelapor ke pihak yang di tuju lainnya. Supaya tidak terkesan sebagai wartawan hanya menerima informasi pesanan sebelah pihak.
Namun, sebagai wartawan dituntut harus mempunyai rasa ke Profesional dalam bekerja dan menyajikan pemberitaan Opini yang fakta dalam kejadian apapun. Contoh dapat kita lihat saat ini seperti Diduga adanya indikasi iuran kutipan uang SPP yang menyeret nama baik Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Binjai Syahrijal Tarigan. Diduga hanya isu miring saja.
Melihat persoalan yang saat ini, adanya iuran kutipan yang terjadi oleh kepsek SMA N 1 Binjai Syahrizal Tarigan, yang berdasarkan sumber informasi daripada orang tua murid yang berinisial J dan anak berinisial G yang masih duduk di bangku sekolah kelas X untuk menimba ilmu di sekolah bisa dapat dipastikan bahwa itu tidak benar.
Dengan menghubungi dari pada orangtua murid yang berinisial J untuk datang ke sekolah memang sudah ditunggu media online ini maupun bersama pihak kepsek SMA N 1 Binjai untuk meluruskan permasalahan yang ada saat ini. Dalam pembahasan secara internal tersebut, pertemuan dibuat saat itu berada di ruangan kepala sekolah.
Sebelum orangtua daripada murid inisial J dan anak berinisial G menjelaskan kepada Kepsek, etika yang bertanya langsung diawali dari beliau dahulu bertanya kepada inisial J tentang apa maksud tujuan terkait persoalan yang ada saat ini, beliau melakukan sehingga bisa naik dalam pemberitaan di media online ini, dan sudah menjadi viral.

Penjelasan itu pun terjadi di forum mediasi. Saat itu, orangtua daripada murid inisial G memberikan keterangan nya kepada kepsek, apa yang sudah menjadi trending topik saat ini kepada kepala sekolah SMA Negeri 1 Binjai, dirinya mengatakan ” tidak ada nya undangan tertulis yang diterima kepadanya sebagai orangtua murid, bukan bermaksud mau keberatan dengan nominal, tapi mohon untuk pemberitahuan terhadap nya”,ucap
Isu yang sudah dibangun saat ini menerpa Syahrizal Tarigan,Untuk itu adapun upaya MENEPIS isu tersebut dari apa yang sudah diucapkan inisial J, Syahrizal Tarigan mengungkapkan “bahwa isu tersebut tidak benar tiap bulan SPP naik, tidak semua orang tua murid mampu dan memiliki ekonomi membaik, bahkan relatif nominal kompensasi yang diterima dari orangtua murid,tidak merata,”sebutnya.
Bahkan adanya Surat undangan ke orang tua siswa dan di cetak selembaran Surat Pernyataan demi Kesepakatan bersama yang tertuang dalam hitam diatas putih bahwa tidak ada keberatan dalam sumbangan biaya yang dikeluarkan untuk ke sekolah, ditanda tangani orang tua murid,”terang Syahrizal dihadapan media online ini.
Menurut informasi dari beberapa sumber yang ada dari masyarakat, Syahrizal Tarigan merupakan Kepala Sekolah yang berprestasi dan termuda untuk tingkat SMA di kota binjai dan sangat memperdulikan murid yang kurang mampu dalam segi ekonomi, (Raka).