Denpasar – Jejakindonesia.id | Dalam upaya memberikan dukungan peningkatan kapasitas SDM BPR, Germa Sparkassenstiftung for International Coperation bekerjasama dengan DPP Perbarindo kembali menggelar Webinar pengenalan Metode Pelaihan Induksi Karyawan BPR gelombang 2 yang dikuti oleh BPR yang berada di Jawa Tengah, Jawa Barat dan beberapa provinsi yang belum bergabung pada gelombang 1 (11/03).
Kegiatan gelombang 2 dilaksanakan secara daring pada Kamis (13/03) diikuti oleh 180 peserta dari 180 BPR.
Kotot Tamtama, Ketua Bidang Hukum dan Peraturan DPP PERBARINDO dalam sambutannya mewakili Ketua DPP Perbarindo menyampaikan terima kasih atas dukungan German Sparkassenstiftung dalam upaya peningkatan kapasitas SDM BPR di Indonesia.
Kotot juga menyampaikan bahwa kerjasama yang selama ini telah berjalan antara DPP Perbarindo dengan German Sparkassenstiftung seharusnya dipertahankan dan ditingkatkan.
Kotot juga menyampaikan bahwa SDM merupakan salah satu faktor kunci keberhasilan BPR dan disadari bahwa saat ini masih perlu dukungan dari pihak manaun terkait peningkatan kapasitasnya.
Senada dengan Kotot, Bayu Koerniawan, Deputi Direktur Pengawasan LJK 1, Kantor OJK Provinsi Jawa Tengah dalam sambutannya juga menegaskan pentingnya peningkatan kapasitas SDM BPR. Sebagai regulator, OJK menyadari pentingnya penguatan tata kelola SDM di industri perbankan, termasuk BPR. Oleh karena itu, dalam beberapa tahun terakhir, OJK telah menerbitkan berbagai kebijakan strategis untuk mendukung peningkatan kualitas SDM BPR, di antaranya Peraturan OJK (POJK) Nomor 4 Tahun 2015 tentang Tata Kelola Bank Perkreditan Rakyat, yang mengatur pentingnya pengelolaan SDM yang efektif dan berkelanjutan sebagai bagian dari penerapan tata kelola yang baik (Good Corporate Governance).
SEOJK Nomor 6/SEOJK.03/2016 tentang Penerapan Fungsi Kepatuhan Bagi Bank Perkreditan Rakyat, yang mengamanatkan bahwa pengelolaan SDM harus memperhatikan kompetensi dan integritas karyawan, khususnya dalam aspek kepatuhan terhadap regulasi perbankan. Yang terakhir adalah peluncuran Roadmap Pengembangan dan Penguatan BPR-BPRS 2023–2027, di mana OJK mendorong peningkatan kompetensi sumber daya manusia melalui pelatihan berkelanjutan dan sertifikasi profesi, guna memastikan bahwa tenaga kerja di BPR memiliki kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan industri.
Lebih lanjut Bayu menegaskan bahwa dalam konteks kebijakan tersebut, inisiatif yang dilakukan oleh German Sparkassenstiftung melalui Modul Pelatihan Induksi Karyawan Baru BPR sejalan dengan upaya OJK dalam membangun sumber daya manusia BPR yang unggul.
Shenia Hamp, Human Capital Building Avisor dari German Sparkassenstiftung Indonesia and the Philippines kembali menyampaikan latar belakang disusunnya Modul Pelatihan Induksi Karyawan Baru dan proses penyusunan modulnya, dilanjutkan dengan pelaksanaan ToT kepada beberapa BPR dan memantau perkembangannya di lapangan. Shenia juga menerangkan tentang modul pelatihan induksi dan diakhir dengan membagikan modul yang telah disusun agar dapat dipergunakan oleh semua pihak yang membutuhkan.
Dalam kesempatan ini, BPR Nusamba Cepiring membagikan pengalamannya mengadopsi modul pelatihan induksi yang telah dilaksanakan sebanyak 4 kali sejak pelaksanan ToT pada Januari 2024 dengan berbagai penyesuaian yang juga digabungkan dengan metode pelatihan yang telah dilaksanakan sebelumnya.
Dalam kesempatan ini juga hadir pengurus DPP Aslindo dan DPD Aslindo Jawa Tengah serta beberapa Pelatih Aslindo yang memanfaatkan kesempatan ini untuk mempelajari metode pelatihan induksi bagi karyawan baru. (M)