Cek Nama wartawan disini atau hubungi redaksi klikdisini.
Accept
Jejak IndonesiaJejak IndonesiaJejak Indonesia
  • Home
  • Ekonomi
  • Hukum & Kriminal
  • Peristiwa
  • Politik
  • Polri
  • Sosial
  • TNI
Search
Technology
  • Box Redaksi
Health
Entertainment
  • Home
  • Ekonomi
  • Hukum & Kriminal
  • Peristiwa
  • Politik
  • Polri
  • Sosial
  • TNI
  • Box Redaksi
© 2022 jejak Indonesia
Reading: BSKDN Kemendagri Jajaki Potensi Penerapan Wastewater Based Epidemiology untuk Menanggulangi Stunting
Share
Sign In
Notification Show More
Font ResizerAa
Jejak IndonesiaJejak Indonesia
Font ResizerAa
  • Home
  • Kirim Artikel Baru
  • Box Redaksi
  • Adv
  • Ekonomi
  • Hukum & Kriminal
  • Jejak Indonesia TV
  • Peristiwa
  • Politik
  • Polri
  • Sosial
  • Kontrol Sosial
Search
  • Home Default
  • Hukum & Kriminal
  • Kontrol Sosial
  • Peristiwa
  • Politik
  • Polri
  • Sosial
  • Jejak Indonesia TV
Have an existing account? Sign In
Follow US
  • Box Redaksi
© 2022 jejak Indonesia.
Jejak Indonesia > Blog > Berita > BSKDN Kemendagri Jajaki Potensi Penerapan Wastewater Based Epidemiology untuk Menanggulangi Stunting
BeritaPemerintahan

BSKDN Kemendagri Jajaki Potensi Penerapan Wastewater Based Epidemiology untuk Menanggulangi Stunting

Andy
Last updated: Maret 11, 2025 3:37 pm
Andy 119 Views
Share
3 Min Read

Jakarta | Jejakindonesia.id  – Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) tengah menjajaki potensi penerapan Wastewater Based Epidemiology (WBE) di daerah. Metode WBE diharapkan dapat menjadi langkah efektif untuk menanggulangi masalah stunting yang masih tinggi di Indonesia.

“Survei Status Gizi Indonesia menunjukan angka stunting di Indonesia sebesar 21,5 persen pada tahun 2023. Salah satu penyebab utamanya adalah sanitasi buruk dan tingginya paparan patogen yang berdampak pada kesehatan anak. Untuk itu, butuh intervensi berbasis bukti yang lebih komprehensif,” ujar Kepala BSKDN Kemendagri Yusharto Huntoyungo saat membuka Forum Diskusi Aktual (FDA) bertajuk “Strategi Implementasi WBE dalam Upaya Penurunan Stunting dan Perbaikan Gizi di Indonesia” di Ruang Command Center BSKDN, Jakarta, Selasa (11/3/2025).

- Advertisement -
Ad imageAd image

Sejalan dengan itu, dirinya menilai program WBE menawarkan pendekatan yang inovatif dalam memantau kesehatan masyarakat melalui analisis air limbah. Metode tersebut, imbuh Yusharto, didukung penggunaan real time quantitative polymerase chain reaction (RT-qPCR), yang mampu memberikan gambaran mengenai tren penyebaran penyakit di suatu komunitas.

Sebelumnya, Program WBE juga telah berhasil diterapkan oleh Japan International Cooperation Agency dan Yachiyo Engineering untuk mendeteksi keberadaan Covid-19 di air limbah dari berbagai fasilitas pengolahan air di Denpasar, Kuta, Sanur, Tabanan, Bangli, dan Nusa Dua.

“Keberhasilan ini menunjukkan bahwa metode serupa bisa diterapkan untuk memantau patogen lain yang berkaitan dengan penyakit yang berkontribusi terhadap stunting, seperti E. coli, rotavirus, dan bakteri penyebab diare lainnya,” jelas Yusharto.

Lebih lanjut, dirinya berharap melalui FDA ini terbangun kolaborasi lintas sektor guna memperluas penerapan WBE, terutama di daerah dengan angka stunting tinggi. Selain itu, program WBE juga diharapkan dapat diintegrasikan dalam Strategi Nasional Penurunan Stunting.

“Harapan saya, diskusi ini tidak hanya menghasilkan rekomendasi yang bersifat teknis, tetapi juga strategi implementasi yang nyata dan berkelanjutan,” pungkas Yusharto.

Sementara itu, Kepala Pusat Strategi Kebijakan Kewilayahan, Kependudukan, dan Pelayanan Publik BSKDN, TR Fahsul Falah berharap daerah dapat segera menerapkan WBE. “BSKDN dan Yachiyo Engineering akan bekerja sama untuk membantu mempercepat penerapan WBE,” tandasnya.

Sebagai informasi, Forum Diskusi Aktual ini dihadiri pihak pelaksana WBE dari Jepang, antara lain Nobuoki Watanabe yang menjabat Construction, Property, and DRR Attaché-Embassy of Japan in Indonesia dan Tamotsu Kimiko dari Yachiyo Engineering Co., Ltd.

Sementara dari Indonesia, turut hadir Harimurti Nuradji, Kepala Pusat Riset Veteriner Badan Riset dan Inovasi Nasional; Rallya Telussa, National Technical Advisor on Antimicrobial Resistance, Food and Agriculture Organization of the United Nations; Nopa Dwi Maulidiany dari Universitas Indonesia; dan Yenita Sandra Sari dari Universitas Kebangsaan.

Puspen Kemendagri

 

[email protected]

You Might Also Like

Kapolresta Banyuwangi dan Tim DVI Polda Jatim Identifikasi Jenazah Korban KMP Tunu Pratama Jaya

Polisi Kenakan Pasal Berlapis Tersangka Penganiayaan Kurir JNT di Pamekasan

Ketua Umum PBSI Apresiasi Suksesnya Penyelenggaraan Kapolri Cup 2025

Wakapolresta Banyuwangi Tekankan Profesionalisme dan Kepedulian Sosial dalam Apel Jam Pimpinan

TNI AL TINJAU PENANGANAN SAR KMP TUNU PRATAMA JAYA BERSAMA WAPRES RI

TAGGED: Kemendagri
Share This Article
Facebook Twitter Whatsapp Whatsapp Copy Link Print
Previous Article Dukung Pembentukan Koperasi Desa Merah Putih, Mendagri Optimistis Desa Jadi Sentra Ekonomi Baru
Next Article Miliki Tiga Dapur Umum, Cakupan Makan Bergizi Gratis di Banyuwangi Kian Meluas
- Advertisement -
Ad imageAd image

Stay Connected

235.3kFollowersLike
69.1kFollowersFollow
11.6kFollowersPin
56.4kFollowersFollow
136kSubscribersSubscribe
4.4kFollowersFollow

Latest News

Kapolresta Banyuwangi dan Tim DVI Polda Jatim Identifikasi Jenazah Korban KMP Tunu Pratama Jaya
Polri Juli 7, 2025
Polisi Kenakan Pasal Berlapis Tersangka Penganiayaan Kurir JNT di Pamekasan
Polri Juli 7, 2025
Ketua Umum PBSI Apresiasi Suksesnya Penyelenggaraan Kapolri Cup 2025
Berita Juli 7, 2025
Wakapolresta Banyuwangi Tekankan Profesionalisme dan Kepedulian Sosial dalam Apel Jam Pimpinan
Polri Juli 7, 2025
//

Jejak Indonesia salah satu media terpercaya yang menyajikan beberapa berita dari berbagai pelosok di Indonesia

Jejak IndonesiaJejak Indonesia
Follow US
© 2022 Jejak Indonesia. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Lost your password?