Binjai – jejakindonesia.id | Gedung Perwakilan Rakyat Daerah atau yang sering disebut sebagai Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) seharusnya memiliki standart bangunan yang layak. Dengan adanya label Museum pada Gedung Wakil Rakyat Daerah Binjai menjadi kebang gaan pada masyarakat kota binjai (SEHARUSNYA).Sabtu, ( 01/3)
Pembangunan pada Gedung Wakil Rakyat yang menggunakan duit rakyat yang berjalan sesuai regulasi ( katanya), tentu pastinya bangunan gedung wakil rakyat sudah memiliki fasilitas yang tersedia dan adanya perawatan secara berkala.
Namun, terlihat sedikit berbeda dengan bangunan gedung wakil rakyat daerah kota binjai, bangunan gedung yang mewah jika dilihat dari luar. Tetapi jika kita melihat bangunan gedung tersebut dari dalam, sangat miris dan tidak mempunyai rasa kebanggaan.
Jika kita memasuki gedung wakil rakyat kota binjai, dari lobby pintu masuk cukup bagus. Begitu kita jalan beberapa langkah dari lobby pintu masuk,kita sudah di berikan kejutan dengan fenomena alam yaitu plafon pada ruang tunggu terlihat bolong.
Selain itu, fenomena yang terlihat jika kita menaiki tangga pada lantai 2 dapat kita temui pada ruang rapat komisi B dan C. Kondisi sangat miris layaknya pajak tavif yang penuh genangan air. Plafon pada hancur sehingga ruang rapat tidak dapat untuk digunakan.
Gedung DPRD Binjai mulai banyak yang rusak. Banyak kebocoran dan genangan air dimana mana. Padahal biaya yang dikeluarkan untuk bangunan gedung DPRD menelan anggaran sebesar Rp.43 Miliar.
Menghabiskan anggaran Rp.43 Miliar, tapi sejumlah bagian dalam gedung sudah mulai rusak di beberapa bagian. Yang terpantau saat ini oleh awak tim media online jejakindonesia.id saat ini yang terlihat rusak hanya bagian Plafon saja.
Akibat parahnya kebocoran di gedung DPRD tersebut, membuat sedikit terhambat pembahasan soal anggaran dan kebijakan peraturan daerah kota Binjai. Menurunnya tingkat semangat kehadiran para pejabat struktural. Sehingga bak seperti pepatah “bagaikan sarang rumah hantu”.
Saat di temui oleh tim awak media online ini, Sekretaris Dewan ( Sekwan ) DPRD Binjai, Hj.Putri Syawal Sembiring yang akrab di sapa Buk Putri, untuk diminta tanggapannya terkait banyak ditemukan plafon yang rusak di beberapa ruas bangunan dan genangan air.
Dengan penuh rasa syukur ada yang mau mempertanyakan, Sekwan DPRD Binjai, Buk Putri menjelaskan ” sudah di jadikan pembahasan dengan anggota dewan, dan dimana daripada pihak yang terkait seperti PUPR Binjai juga sudah kita panggil untuk membahas”, terang putri kepada media ini. Jumat ( 28/2) Sore.
Buk Putri menambahkan, ” soal anggaran perawatan pada gedung DPRD Binjai ada, dan letak pada notabane di Kantor PUPR Binjai. Besar atau kecil anggaran biaya perawatan secara berkala,berapa pun itu tetap pada regulasinya untuk perawatan secara berkala ke Kantor DPRD Binjai ini.
“Anggota DPRD Binjai seperti terlihat kesal dari raut wajahnya dikarenakan lambatnya proses perbaikan yang dilakukan oleh pihak PUPR Binjai hingga saat ini belum ada”, ujar Putri Syawal Sembiring. ( Raka ).