Banyuwangi, JejakIndonesia.id – Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro, dan Perdagangan Kabupaten Banyuwangi, Hj. RR. Nanin Oktaviantie, didampingi Kabid Usaha Mikro Sri Lestari, menghadiri undangan dari Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur dalam kegiatan penguatan peran Sekolah Luar Biasa (SLB) sebagai Pusat Sumber untuk mendukung Kabupaten Banyuwangi yang inklusif. Acara ini berlangsung di Pendopo Sabha Swagata dan dihadiri oleh segenap guru pembimbing khusus dari jenjang TK hingga SMP. Selasa, (25/02/25).
Hadir pula dalam kegiatan tersebut, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Banyuwangi, serta Menpan RB periode 2022-2024 yang mengikuti secara virtual. Dalam sesi Leaders Insight, Azwar Anas menyampaikan strategi inovasi dalam mempercepat pembangunan daerah, menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk mewujudkan Banyuwangi sebagai wilayah yang lebih inklusif dan berdaya saing.
Sementara itu, Sekretaris Dinas Koperasi, Usaha Mikro, dan Perdagangan, Luluk Khomsiah, bersama stafnya bertandang ke Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jawa Timur di Surabaya. Kunjungan ini dilakukan dalam rangka rapat pengharmonisasian, pembuatan, dan pemantapan rancangan Peraturan Daerah (Perda) Kabupaten Banyuwangi No. 1 Tahun 2024 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. Langkah ini merupakan tindak lanjut atas permohonan pengharmonisasian dari Sekretaris Daerah Kabupaten Banyuwangi pada 31 Januari 2025.
Di tempat lain, Plt. Kabid Perdagangan, Agustinus Harsono, menghadiri rapat koordinasi (rakor) terkait pengelolaan toko modern yang berlangsung di ruang rapat Satpol PP Kabupaten Banyuwangi. Rakor ini dipimpin oleh Asisten Administrasi Umum, Choiril Ustadi Yudawanto, dengan fokus pada regulasi dan tata kelola perdagangan modern yang berdampak pada sektor usaha kecil dan menengah.
Kegiatan dinas berlanjut dengan pertemuan antara Agustinus dan Kepala Dinas Nanin Oktaviantie di ruang kerjanya. Mereka menerima jajaran pengurus Pusat Batik Banyuwangi (PBB) untuk berdiskusi mengenai pengembangan industri batik sebagai salah satu sektor unggulan ekonomi kreatif di daerah.
Selain itu, tim pengawasan Dinas Koperasi, Usaha Mikro, dan Perdagangan juga melakukan pembinaan terkait distribusi pupuk bersubsidi di wilayah Tegaldlimo, memastikan ketersediaan dan pemanfaatannya berjalan sesuai regulasi.
Dengan berbagai kegiatan yang dilakukan secara simultan, Dinas Koperasi, Usaha Mikro, dan Perdagangan Kabupaten Banyuwangi terus berkomitmen untuk meningkatkan layanan publik, memperkuat sektor usaha mikro, serta mendukung kebijakan inklusif yang berdampak luas bagi masyarakat. (AO)